Pemahaman tentang titik impas (break-even point) menjadi kunci penting bagi setiap pengusaha untuk mengelola dan mengembangkan usahanya. Konsep ini tidak hanya relevan bagi para pelaku bisnis skala besar, tetapi juga sangat fundamental bagi UMKM.
Nah bagi kamu yang belum tau apa itu titik impas, pada artikel ini akan membawamu lebih dekat dengan pemahaman tentang apa itu titik impas, bagaimana cara menghitungnya, dan memberikan contoh nyata untuk memudahkan pemahamanmu akan definisi titik impas. Yuk baca sampai habis.
Definisi Titik Impas
Titik impas atau break-even point merupakan kondisi di mana total pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang dikeluarkan, baik itu biaya variabel maupun biaya tetap. Dengan kata lain, pada titik ini, bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dengan ini kita jadi tahu nih, berapa banyak produk atau jasa yang harus dijual untuk mencapai kondisi tidak rugi dan tidak untung, selain itu juga, titik impas ini membantu business owner dalam merencanakan penjualan, menetapkan harga jual, dan mengelola biaya untuk bisnisnya.
Cara Menghitung Titik Impas
Untuk menghitung titik impas, kamu perlu mengetahui beberapa komponen dasar, yaitu:
- Biaya Tetap (Fixed Costs): Biaya yang tidak berubah terlepas dari banyaknya jumlah produk yang diproduksi atau dijual, seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan asuransi.
- Biaya Variabel (Variable Costs): Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi, seperti biaya bahan baku dan biaya operasional lain yang berkaitan langsung dengan jumlah produksi.
- Harga Jual per Unit: Harga yang ditetapkan untuk menjual satu unit produk atau jasa.
Berikut ini rumus untuk menghitung titik impas dalam unit produk adalah:
Titik Impas (Unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Contoh Perhitungan Titik Impas
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp 10.000.000, harga jual per unit Rp 15.000, dan biaya variabel per unit Rp 5.000. Maka, titik impas dalam unit produk adalah:
Titik Impas (Unit) = 10.000.000 / (15.000 – 5.000) = 1.000.000 / 10.000 = 100 unit
Artinya, perusahaan harus menjual minimal 100 unit produk agar tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Gimana? Mudah bukan untuk memahaminya?
Nah itulah informasi seputar titik impas, mulai dari definisi, rumus, hingga contohnya yang bisa kamu lihat. Diharapkan dengan memahami titik impas, kamu dapat menentukan target penjualan minimum untuk menghindari kerugian. Selain itu, pemahaman ini juga membantu dalam menetapkan harga jual produk, merencanakan anggaran, dan mengelola aliran kas dengan lebih efektif.
Selain itu juga, buat kamu yang seorang business owner yang ingin dipermudah dalam urusan bisnis, terutama urusan invoice & payment, kamu bisa menggunakan Paper.id.
Dengan Paper.id kamu bisa dengan mudah membuat dan mengirim invoice secara langsung selain itu juga, invoice yang sudah terkirim sudah terekonsiliasi dengan pembayaran digital, jadi kamu tidak perlu lagi repot menyediakan beberapa metode pembayaran untuk buyermu, menarik bukan? Yuk langsung aja coba dengan klik banner dibawah ini!