Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pertimbangkan adalah obligasi. Jika belum paham apa itu obligasi, yuk, simak definisi lengkap dan contohnya di sini!

Definisi Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga lain sebagai cara untuk mendapatkan dana dari investor. Saat kamu membeli obligasi, artinya kamu meminjamkan uang kepada penerbit obligasi, dan sebagai gantinya, penerbit berjanji untuk membayar kembali pokok utang pada waktu tertentu (jatuh tempo) dan memberikan bunga secara berkala selama periode tertentu.

Obligasi sering digunakan sebagai alternatif pendanaan jangka menengah hingga panjang. Misalnya, perusahaan menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi bisnis, atau pemerintah menerbitkan obligasi untuk pembangunan infrastruktur. Bagi investor, obligasi adalah instrumen investasi yang cenderung lebih stabil dibandingkan saham, karena memberikan pendapatan tetap dari bunga (kupon) dan memiliki jangka waktu yang jelas.

Contoh Obligasi

1. Obligasi korporasi (perusahaan)

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur ingin membangun pabrik baru senilai Rp500 miliar, tetapi tidak ingin langsung mengajukan pinjaman ke bank. Maka, perusahaan tersebut menerbitkan obligasi dengan rincian sebagai berikut:

  • Nilai obligasi: Rp1 juta per lembar
  • Jangka waktu: 5 tahun
  • Kupon (bunga): 8% per tahun
  • Pembayaran kupon: Setiap 6 bulan

Jika kamu membeli 10 lembar obligasi, maka kamu meminjamkan Rp10 juta ke perusahaan tersebut. Setiap tahun, kamu akan menerima bunga sebesar Rp800.000 (8% dari Rp10 juta), dan setelah 5 tahun, perusahaan mengembalikan uang pokok sebesar Rp10 juta.

2. Obligasi pemerintah (SBN atau ORI)

Pemerintah Indonesia secara rutin menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN), seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk Ritel, untuk membiayai pembangunan nasional. Contohnya:

  • ORI023 diterbitkan dengan kupon 6,10% per tahun
  • Jatuh tempo dalam 3 tahun
  • Bisa dibeli mulai dari Rp1 juta

Sebagai pembeli ORI, kamu secara tidak langsung membantu pendanaan APBN, dan setiap bulan kamu akan menerima bunga (kupon) langsung ke rekening. Setelah 3 tahun, pokok uangmu dikembalikan.

Agar bisnis terus maju, perlu punya sistem invoicing dan pembayaran yang bisa mendukung bisnismu dengan maksimal, seperti Paper.id.

Dengan Paper.id, kamu bisa membuat invoice dengan template profesional dalam 5 menit. Tersedia juga 30+ opsi pembayaran yang fleksibel, termasuk kartu kredit dan cicilan tanpa perlu mesin EDC.

Yuk, registrasikan bisnismu ke Paper.id sekarang!