Mengatur keuangan bisnis dalam jangka panjang, perlu memerhatikan net worth. Ini karena mengetahui dan mengelola net worth penting dalam merencanakan keuangan jangka panjang dan memberikan gambaran jelas tentang posisi keuanganmu saat ini. Namun, apa itu net worth, jenis, perhitungan, rumus, dan contohnya? 

Definisi Net Worth

Net worth atau kekayaan bersih adalah jumlah uang atau nilai barang milik seseorang atau perusahaan setelah dikurangi dengan utang yang harus dibayarkan. Ini adalah ukuran penting untuk mengetahui seberapa sehat keuangan seseorang atau perusahaan. Kekayaan bersih juga dikenal dalam bisnis sebagai ekuitas pemegang saham.

Jenis-Jenis Net Worth

1. Tangible net worth

Tangible net worth adalah nilai kekayaan seseorang yang dihitung dari semua aset fisik yang dimilikinya, tanpa memperhitungkan aset non-fisik, seperti hak paten, hak cipta, dan lain sebagainya. Contoh aset fisik yang termasuk dalam tangible net worth adalah piutang, uang tunai, peralatan, mobil, bangunan, investasi, perhiasan, dan lain-lain.

2. Intangible net worth

Kebalikan dari tangible net worth, intangible net worth adalah aset tidak berwujud atau non fisik. Contoh dari intangible net worth adalah hak cipta, hak paten, hak eksploitasi, merek dagang, dan lain sebagainya. Aset-aset ini seringkali tidak terlihat secara fisik, tetapi memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi perusahaan. 

Perhitungan Net Worth

1. Menghitung aset

Aset adalah semua hal yang memiliki nilai uang. Ini bisa termasuk rumah, mobil, atau barang berharga lainnya, serta tabungan bank, polis asuransi, dan investasi. Barang-barang pribadi seperti pakaian dan perabotan biasanya tidak dihitung sebagai aset, karena tidak bisa dijual jika terjadi kebangkrutan atau likuidasi.

Dalam konteks perusahaan, aset mencakup segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan yang bernilai ekonomi. Ini termasuk tanah, bangunan, mesin, inventaris, piutang, investasi, dan uang tunai. Aset perusahaan mencerminkan nilai total dari semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasionalnya dan menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya.

2. Menghitung kewajiban

Kewajiban adalah semua utang yang harus dibayar kembali. Ini bisa berupa pinjaman, hipotek, sewa, atau tagihan lainnya. Saat menghitung kewajiban, penting untuk hanya menghitung pembayaran yang masih harus dibayarkan, bukan yang jatuh tempo dalam waktu dekat.

Contohnya, jika kita ingin menghitung kekayaan bersih seseorang pada akhir tahun, dan yang bersangkutan membayar tagihan utilitas setiap bulannya, kita hanya perlu menghitung jumlah yang harus mereka bayar untuk bulan tersebut, misalnya Desember dan tidak termasuk bulan-bulan berikutnya seperti Januari atau Februari di tahun depan.

3. Menghitung kekayaan bersih

Untuk menghitung kekayaan bersih, pertama-tama, total semua aset yang kamu miliki, seperti uang di bank, rumah, mobil, atau investasi. Selanjutnya, total semua utang atau kewajiban finansial yang harus dibayarkan, seperti tagihan kartu kredit, pinjaman, atau hipotek.

Setelah memiliki data total aset dan kewajiban, kurangkan total aset dengan total kewajiban. Hasilnya adalah jumlah kekayaan bersih yang kamu miliki setelah membayar semua utang. Proses ini bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun untuk melihat bagaimana keuanganmu berkembang dari waktu ke waktu. 

Rumus Kekayaan Bersih

Kekayaan bersih = Total aset – Total kewajiban

Contoh Perhitungan Kekayaan Bersih

Daftar aset:

Tempat tinggal utama = Rp800 juta

Investasi di Reksadana = Rp10 juta

Mobil dan aset lainnya = Rp300 juta

Total aset = Rp1.110.000.000

Daftar kewajiban:

Hutang bank = Rp20 juta

Tagihan kartu kredit = Rp5 juta

Total kewajiban = Rp25 juta

Rumus kekayaan bersih:

Kekayaan bersih = Total aset – Total kewajiban

      = Rp1.110.000.000 – Rp25.000.000

      = Rp1.085.000.000

Jadi, total kekayaan bersihnya adalah Rp1.085.000.000

Jika seseorang atau perusahaan memiliki aset yang lebih besar dibandingkan dengan utangnya, maka dapat dikatakan kekayaan bersihnya positif. Sebaliknya, jika utang lebih besar dari nilai aset, maka kekayaan bersihnya negatif. Kekayaan bersih yang positif menunjukkan keuangan yang sehat, sementara kekayaan bersih yang negatif bisa mengakibatkan kesulitan dalam membayar utang.

Memahami kekayaan bersih penting dalam menganalisis kesehatan finansial, karena kekayaan mencerminkan seberapa banyak nilai yang dimiliki seseorang atau perusahaan setelah membayar semua utang. Untuk membantu meningkatkan kekayaan bersih, business owner bisa mengajukan layanan pendanaan di Paper.id sebagai solusi modal kerja untuk invoice yang belum terbayar. 

Layanan ini berbasis invoice dan bekerja sama dengan institusi finansial di Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan finansial dan mengembangkan bisnis, sehingga meningkatkan kekayaan bisnismu.  Melalui Paper.id, kamu juga bisa bayar ke supplier dengan metode paylater saat cash flow macet. Syaratnya pun mudah, supplier tidak harus daftar Paper.id dan pengajuannya juga tanpa jaminan aset bisnis.

Tunggu apalagi? Download Paper.id sekarang di sini!