Sebagai business owner, kamu pasti pernah merasa kewalahan dengan banyaknya data keuangan yang dimiliki? Sebenarnya ada lho cara mengelola keuangan dengan lebih efektif dan efisien, ya FSR (Financial Statement Review) mungkin jawaban yang kamu cari.

Lantas, apa sih FSR itu? Apa tujuan dan manfaat membuat FSR? Bagaimana proses pembuatannya? Yuk, simak selengkapnya di bawah!

Apa itu FSR (Financial Statement Review)?

FSR (Financial Statement Review) adalah peninjauan independen terhadap laporan keuangan perusahaan yang dilakukan oleh profesional akuntansi terlatih untuk menilai kewajaran, akurasi, dan kepatuhan laporan keuangan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

Laporan keuangan yang dimaksud adalah hasil telaah profesional yang disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia (IA) dan yang berlaku untuk setiap kriteria usaha.

Tujuan dan Manfaat FSR

Berikut tujuan dan manfaat pembuatan Financial Statement Review, di antaranya:

  • Meningkatkan transparansi: Memastikan laporan keuangan perusahaan akurat, lengkap, dan mudah dipahami oleh investor, pemberi pinjaman, dan pemangku kepentingan lainnya.
  • Meningkatkan akuntabilitas: Memastikan manajemen perusahaan bertanggung jawab atas informasi keuangan yang disampaikan.
  • Meningkatkan pengambilan keputusan keuangan: Memberikan insights berharga kepada manajemen perusahaan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
  • Mencegah penipuan: Mendeteksi dan mencegah ketidakberesan atau penipuan dalam laporan keuangan.

Proses Pembuatan FSR

Pembuatan Financial Statement Review harus melewati beberapa tahapan, berikut tahapannya:

  1. Perencanaan: Tim FSR akan bertemu dengan manajemen perusahaan untuk memahami tujuan dan lingkup peninjauan.
  2. Pengumpulan data: Tim akan mengumpulkan dan menganalisis laporan keuangan, catatan akuntansi, dan dokumen lainnya.
  3. Pengujian: Setelah mengumpulkan data, tim akan melakukan berbagai tes untuk memverifikasi akurasi dan kelengkapan informasi dalam laporan keuangan.
  4. Pelaporan: Tim akan menerbitkan laporan yang merangkum temuan mereka dan memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan.
  5. Tindak lanjut: Terakhir, tim akan bekerja sama dengan manajemen perusahaan untuk menindaklanjuti temuan dan rekomendasi dalam laporan.

Contoh Penerapan FSR

Berikut adalah beberapa contoh penerapan FSR dalam berbagai situasi:

1. Sebelum merger atau akuisisi:

Sebuah perusahaan yang ingin melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain akan melakukan FSR terhadap laporan keuangan perusahaan target. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan target akurat dan terpercaya, sehingga perusahaan pembeli dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan merger atau akuisisi tersebut.

Contoh:

PT. A ingin mengakuisisi PT. B. Sebelum melakukan akuisisi, PT. A menunjuk tim FSR untuk melakukan review terhadap laporan keuangan PT. B. Tim FSR menemukan bahwa PT. B memiliki beberapa aset yang tidak tercatat dalam laporan keuangannya. Atas dasar temuan tersebut, PT. A memutuskan untuk menegosiasikan ulang harga akuisisi atau membatalkan akuisisi sama sekali.

2. Sebelum listing di bursa saham

Perusahaan yang ingin listing di bursa saham harus memenuhi persyaratan tertentu, termasuk memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. FSR dapat dilakukan sebagai bagian dari proses audit untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan memenuhi standar akuntansi yang berlaku.

Contoh:

PT. C ingin listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT. C menunjuk auditor independen untuk melakukan audit atas laporan keuangannya. Auditor independen melakukan FSR sebagai bagian dari proses audit dan menemukan beberapa kesalahan dalam laporan keuangan PT. C. PT. C kemudian memperbaiki kesalahannya dan auditor independen menerbitkan laporan audit yang menyatakan bahwa laporan keuangan PT. C wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. BEI kemudian menyetujui listing PT. C di bursa saham.

Nah, itu dia penjelasan mengenai FSR atau Financial Statement Review. Pada kesimpulannya, FSR adalah alat penting yang dapat membantu bisnis kamu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan keuangan. 

Dengan FSR yang baik, kamu bisa meningkatkan kepercayaan investor, meningkatkan akses ke pendanaan, mencegah penipuan, dan mencapai kesuksesan di era digital. Namun, ada hal lain juga yang bisa kamu lakukan untuk meningkat itu semua, jawabannya adalah cash flow yang sehat.

Salah satu platform yang bisa kamu gunakan agar cash flow bisnis kamu sehat yakni Paper.id. Bagaimana tidak, Paper.id membantu laporan keuangan dasar bisnis kamu, baik keluar maupun masuk menjadi lebih baik, real time, dan bisa diakses hanya dalam satu dashboard

Di Paper.id kamu bisa melakukan atau terima pembayaran lewat berbagai metode, mulai dari transfer bank, kartu kredit, dompet digital, Virtual Account, QRIS, hingga marketplace tanpa perlu repot menyediakannya satu per satu.

Yuk, download aplikasinya dengan klik banner berikut ini!

Banner Android Landscape