Apakah neraca keuangan bisnismu tidak seimbang? Atau justru pengeluaran semakin membengkak? Pengeluaran membengkak disebabkan oleh manajemen pengeluaran yang tidak stabil. Mengatasi masalah ini, kamu memerlukan expense management untuk mengontrol dan mengoptimalkan pengeluaran, serta memastikan cash flow tetap sehat. Lalu, apa itu expense management? Simak penjelasannya di bawah ini.
Definisi Expense Management
Expense management adalah proses pengelolaan pengeluaran bisnis, termasuk pengawasan, pencatatan, dan pengendalian biaya operasional. Ini mencakup pengelolaan invoice, pengeluaran untuk gaji karyawan, perjalanan bisnis, pembayaran supplier, serta pemantauan anggaran secara keseluruhan untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Tujuan dari expense management adalah untuk memastikan bahwa semua pengeluaran bisnis tercatat dengan baik, sesuai anggaran, dan memenuhi kebijakan perusahaan, sehingga membantu dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Untuk mempermudah proses pencatatan pengeluaran, sistem atau perangkat lunak expense management sering digunakan dengan fitur otomatis, pelacakan real-time, dan pelaporan analitik. Namun, proses expense management tak jarang masih dilakukan secara manual, yang menciptakan lambatnya siklus penggantian biaya dan yang paling utama, meningkatnya risiko penipuan.
Manfaat Expense Management
1. Kontrol pengeluaran perusahaan dengan data yang akurat
Expense management memungkinkan perusahaan untuk memantau, mengontrol, dan mencatat setiap pengeluaran secara detail. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat mengidentifikasi area mana yang biayanya bisa dikurangi atau dioptimalkan.
Melalui expense management, perusahaan juga bisa menganalisis pola pengeluaran dari waktu ke waktu. Dengan data yang jelas tentang pengeluaran, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya ke area yang paling produktif. Misalnya, mengurangi pengeluaran di area yang tidak mendukung pertumbuhan bisnis dan mengalihkan dana ke proyek atau area yang lebih strategis.
2. Meningkatkan cash flow dengan menyederhanakan proses pencatatan
Dengan sistem expense management atau manajemen pengeluaran yang efisien, perusahaan dapat lebih mudah melacak, mengontrol, dan mengelola pengeluaran mereka. Akibatnya, uang yang masuk dan keluar lebih teratur, sehingga membantu memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk kebutuhan operasional dan strateginya.
Contohnya, perusahaan dapat menggunakan aplikasi expense management yang memungkinkan karyawan untuk mencatat dan mengirim laporan pengeluaran secara real-time. Misalnya, jika ada pengeluaran berlebihan pada perjalanan bisnis, perusahaan bisa segera membatasi biaya tersebut. Proses yang lebih sederhana ini tidak hanya mengurangi beban administrasi, tetapi juga mempercepat cash flow karena pengeluaran yang tidak perlu bisa ditekan sejak awal.
3. Mengurangi risiko pengeluaran di luar program perusahaan
Expense management atau manajemen pengeluaran memiliki manfaat penting dalam mengurangi risiko pengeluaran tidak sah. Ini karena dengan mengelola pengeluaran secara efektif, perusahaan dapat menetapkan kebijakan yang jelas dan kontrol yang ketat untuk memastikan bahwa semua pengeluaran sesuai dengan anggaran dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Sistem manajemen pengeluaran memungkinkan pemantauan real-time dan pelaporan mendetail mengenai semua transaksi keuangan. Ini membantu mendeteksi dan mencegah pengeluaran yang tidak sah.
Proses Expense Management
1. Pencatatan dan pengajuan pengeluaran
Proses manajemen pengeluaran (expense management) mengacu pada serangkaian langkah yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat, memeriksa, dan mengelola pengeluaran karyawan yang nantinya akan digantikan (reimbursement). Langkah pertama dalam proses ini adalah pencatatan dan pengajuan pengeluaran yang diajukan oleh karyawan.
Karyawan mencatat pengeluaran mereka, seperti biaya perjalanan, makan, atau pembelian lain yang terkait dengan pekerjaan. Setelah pengeluaran tersebut dicatat, karyawan kemudian mengajukan laporan pengeluaran untuk meminta penggantian dana. Pengajuan ini bisa dilakukan langsung ke manajer, departemen terkait, atau melalui sistem expense management yang disediakan oleh perusahaan.
2. Persetujuan oleh manajer
Manajer atau pihak yang berwenang (approver) meninjau laporan pengeluaran yang diajukan oleh karyawan. Mereka akan memeriksa apakah pengeluaran tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan dan wajar. Setelah itu, mereka akan memutuskan apakah pengeluaran tersebut disetujui atau justru ditolak.
3. Audit oleh tim keuangan
Tim keuangan melakukan audit atau pemeriksaan terhadap laporan pengeluaran yang telah disetujui. Mereka memastikan bahwa semua pengeluaran sesuai dengan kebijakan perusahaan dan memenuhi persyaratan yang berlaku, seperti bukti pendukung (misalnya, kwitansi atau invoice).
4. Penggantian biaya (reimbursements)
Setelah laporan pengeluaran diaudit dan disetujui, tim keuangan akan memproses pembayaran kepada karyawan. Ini berarti karyawan akan menerima penggantian uang untuk biaya yang mereka keluarkan dan telah disetujui sebelumnya.
5. Menyimpan catatan pengeluaran
Tim keuangan menyimpan catatan lengkap dari semua pengeluaran yang telah diproses dan memastikan semua bukti pendukung, seperti kwitansi atau faktur, tersimpan dengan baik. Gunanya untuk memastikan semua pengeluaran tercatat dengan jelas, bisa dipertanggungjawabkan, dan siap jika ada pemeriksaan atau audit dari pihak luar di kemudian hari.
Komponen Utama Expense Management
1. Kategorisasi pengeluaran
Mengelola pengeluaran dengan baik dimulai dengan melacak dan mengkategorikan semua pengeluaran dengan tepat. Ketika bisnis mencatat dan membagi pengeluaran ke dalam kategori yang benar, mereka dapat lebih mudah memantau penggunaan uang dan memastikan semua pengeluaran tercatat dengan jelas.
Alat atau software expense management membantu bisnis mengumpulkan dan mengatur data pengeluaran, seperti tanggal, jumlah, kategori, dan tujuan pengeluaran. Dengan alat ini, bisnis bisa melihat pengeluaran secara langsung, memudahkan proses pencatatan, dan menghasilkan laporan pengeluaran yang lengkap untuk dianalisis dan diambil keputusannya.
2. Alur persetujuan pengeluaran
Alur persetujuan yang terstruktur penting untuk mengelola pengajuan pengeluaran dan memastikan semuanya sesuai dengan kebijakan perusahaan. Persetujuan otomatis memudahkan pengecekan dan persetujuan laporan pengeluaran, sehingga prosesnya jadi lebih cepat dan memudahkan pemantauan status persetujuan.
Dengan menggunakan alur persetujuan yang dapat disesuaikan, perusahaan bisa mengatur batasan pengeluaran, mengarahkan pengeluaran ke pihak yang tepat untuk disetujui, dan menjaga catatan keuangan yang jelas.
3. Pelaporan dan analisis pengeluaran
Dengan adanya fitur pelaporan dan analisis pengeluaran memberikan data tentang bagaimana uang dibelanjakan dan pola pengeluarannya. Alat pelaporan pengeluaran dilengkapi dengan fitur seperti dasbor yang bisa disesuaikan, laporan interaktif, dan analitik real-time untuk membantu bisnis menganalisis data pengeluaran dengan lebih efektif.
4. Integrasi dengan sistem akuntansi dan keuangan
Software expense management terintegrasi dengan sistem akuntansi dan keuangan, memungkinkan rekonsiliasi otomatis dan penyajian data keuangan secara real-time. Integrasi ini mencatat transaksi dan pengeluaran secara otomatis, memudahkan pemantauan anggaran, perencanaan keuangan, dan mengurangi risiko ketidaksesuaian data.
Mengelola pengeluaran bisnis bisa kamu lakukan dengan menggunakan expense tracker dari Paper.id. Dengan fitur ini kamu bisa mencatat setiap pengeluaran lebih terperinci. Berikut keunggulan yang ditawarkan expense tracker Paper.id:
- Riwayat pengeluaran lebih lengkap: Kamu bisa mencatat dan merekap beban pengeluaran dengan lebih rinci.
- Pantau cash flow masuk dan keluar: Cek cash flow masuk dan keluar langsung dari smartphone yang terhubung dengan fitur akunting di mana pembukuan bisnis akan ter-update otomatis.
Tunggu apalagi? Daftar sekarang Paper.id di sini dan optimalkan pengeluaran bisnismu!