Strategi early payment discount (EPD) banyak dimanfaatkan dalam dunia bisnis untuk mendorong buyer agar membayar tagihan lebih cepat dari jatuh tempo yang ditentukan. EPD juga membantu buyer menghemat pengeluaran karena mengurangi jumlah biaya yang harus mereka bayar kepada supplier dan mengelola cash flow. Lalu, apa itu early payment discount, jenis, contoh dan manfaatnya? Simak di bawah ini.

Definisi Early Payment Discount

Early payment discount atau disebut juga dengan diskon pembayaran awal adalah potongan harga yang diberikan kepada buyer sebagai insentif untuk melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo. Manfaatnya tidak hanya membantu bisnismu dalam mengelola cash flow dengan lebih efektif dan mengurangi risiko piutang tak tertagih, tetapi juga meningkatkan likuiditas perusahaan dengan mempercepat penerimaan pembayaran. Dengan begitu, dana yang diterima dapat segera dialokasikan untuk keperluan operasional atau investasi lebih lanjut.

Jenis Early Payment Discount

1. Static early payment discounts

Static early payment discounts adalah opsi paling umum yang digunakan, di mana diskon tetap biasanya berkisar antara 1% hingga 2% untuk pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 hari. Karena persentasenya tetap dan tidak berubah, perhitungan diskon ini menjadi sangat sederhana dan mudah dilakukan.

2. Sliding scale early payment discounts

Sliding scale early payment discounts menyesuaikan persentase diskon berdasarkan seberapa cepat pembayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Semakin cepat buyer membayar, semakin besar diskon yang diterima.

Misalnya, sebuah bisnis menawarkan diskon maksimum 2% yang berkurang 0,4% setiap enam hari. Jadi, 10 hari setelah invoice dibuat, diskon turun menjadi 1,33%. Dalam 15 hari, diskon menjadi 1%, dan dalam 20 hari, hanya tersisa 0,67%.

3. Dynamic early payment discounts

Dynamic early payment discounts adalah diskon pembayaran awal yang ditentukan secara fleksibel berdasarkan kondisi setiap invoice atau situasi spesifik. Tidak seperti diskon yang berlaku sama untuk semua buyer dan transaksi, diskon dinamis ini memungkinkan penyesuaian diskon untuk mengoptimalkan arus kas dan kebutuhan bisnis. Diskon ini juga bisa dinegosiasikan antara supplier dan buyer.

Static Discounts vs Sliding Scale Discounts
Source: Yubi

Contoh Perhitungan Early Payment Discount

Sebuah perusahaan menawarkan diskon pembayaran awal 2/10 Net 30 kepada buyer-nya. Artinya, buyer dapat mendapatkan diskon 2% jika mereka membayar dalam 10 hari. Jika tidak, maka harus membayar penuh dalam waktu 30 hari.

1. Skenario membayar dalam 10 hari menggunakan diskon:

  • Total tagihan: Rp10.000.000
  • Diskon pembayaran awal (2% dari Rp10.000.000): Rp200.000
  •  Jumlah yang harus dibayar setelah diskon: Rp10.000.000 – Rp200.000 = Rp9.800.000

2. Skenario membayar setelah 10 hari tanpa diskon:

  • Total tagihan: Rp10.000.000
  • Jumlah yang harus dibayar: Rp10.000.000

Manfaat Early Payment Discount

1. Bagi buyer

Bagi buyer, manfaat utamanya tentu menghemat uang. Selain itu, selalu membayar tagihan tepat waktu atau lebih awal akan membantu membangun kredit bisnis mereka.

Dengan memanfaatkan diskon pembayaran awal, buyer dapat menghemat sejumlah uang dari total tagihan. Misalnya, diskon 2% bisa mengurangi biaya pembelian secara signifikan dibandingkan jika harus membayar secara penuh.

2. Bagi supplier

Diskon pembayaran awal mendorong buyer untuk membayar lebih cepat, sehingga supplier dapat mengakses dana lebih awal dan meningkatkan likuiditas mereka. Dengan pembayaran lebih cepat juga supplier dapat mempercepat siklus kasnya, mengontrol metrik keuangan seperti DSO (Days Sales Outstanding) dan mengoptimalkan manajemen keuangan.

Dalam dunia B2B, pemberian diskon ke buyer juga mampu membuat mereka senang dan pada akhirnya menjadi langganan. Ini membantu bisnismu tidak hanya meningkatkan penjualan dalam jangka pendek, tetapi juga membangun loyalitas buyer.

Kini, kamu tak perlu khawatir buyer telat membayar karena Paper.id menghadirkan solusi untuk mengelola tagihan atau invoice secara otomatis. Kamu dapat memanfaatkan fitur PaperPay In untuk pembuatan dan pengiriman invoice.

Adapun, fitur PaperPay Out untuk melakukan pembayaran dengan kartu kredit meskipun supplier tidak memiliki mesin EDC. Paper.id juga menghadirkan fitur invoice reminder (pengingat invoice) yang secara otomatis dikirimkan ke buyer.

Download Paper.id di sini dan rasakan kemudahannya!