Pernah tidak kamu bertanya-tanya apa yang membuat bisnis tetap hidup dan berkembang? Ya, jawabannya mungkin ada di “aset lancar”. 

Aset lancar bagaikan aliran darah dalam tubuh bisnis, aset ini menjadi sumber daya yang mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat, seperti kas, piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek.

Yuk, cari tahu lebih mendalam mengenai aset lancar. Simak penjelasan selengkapnya di bawah!

Definisi Aset Lancar

Aset lancar adalah sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bisa dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat, biasanya dalam periode satu tahun atau siklus operasional normal bisnis. 

Aset ini penting karena mereka membantu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan dan mengoperasikan bisnis sehari-hari.

Jenis-Jenis Aset Lancar

Berikut beberapa jenis aset lancar, di antaranya:

  1. Kas dan Setara Kas: Termasuk uang tunai di bank dan investasi yang sangat cair, seperti deposito berjangka.
  2. Piutang Usaha: Uang yang harus diterima dari customer untuk penjualan barang atau jasa.
  3. Persediaan: Barang-barang yang disimpan untuk dijual atau digunakan dalam proses produksi.
  4. Biaya Dibayar di Muka: Pembayaran untuk layanan atau barang yang akan diterima di masa mendatang.
  5. Investasi Jangka Pendek: Investasi yang dimiliki perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam waktu singkat.

Manfaat Aset Lancar

Tentu aset ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:

  1. Memenuhi kewajiban jangka pendek: digunakan untuk membayar hutang, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
  2. Mendukung pertumbuhan bisnis: bisa juga digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis, seperti pembelian inventaris baru atau membuka toko baru.
  3. Meningkatkan likuiditas: bisa dengan mudah dikonversi menjadi kas, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan keuangannya dengan cepat.

Rumus Menghitung Aset Lancar

Aset Lancar = Kas + Piutang + Persediaan + Investasi Jangka Pendek + Biaya Dibayar di Muka

Penjelasan rumus:

  • Kas: Uang tunai dan setara kas yang dimiliki perusahaan, seperti cek dan simpanan bank.
  • Piutang: Uang yang owed to the company by its customers for goods or services sold on credit.
  • Persediaan: Barang yang telah dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali kepada pelanggan.
  • Investasi jangka pendek: Sekuritas yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun, seperti saham, obligasi, dan deposito berjangka.
  • Biaya dibayar di muka: Pembayaran yang telah dilakukan perusahaan untuk barang atau jasa yang akan diterima di masa depan.

Contoh Menghitung Aset Lancar

Misalkan sebuah perusahaan memiliki saldo kas sebesar Rp 100 juta, piutang dagang sebesar Rp 50 juta, persediaan barang dagang sebesar Rp 75 juta, investasi jangka pendek sebesar Rp 25 juta, dan biaya dibayar di muka sebesar Rp 10 juta. Maka, aset lancar perusahaan tersebut adalah:

Aset Lancar = Rp 100 juta + Rp 50 juta + Rp 75 juta + Rp 25 juta + Rp 10 juta = Rp 260 juta

Nah, itu dia penjelasan mengenai aset lancar. Dengan mengelola aset ini secara efektif, kamu bisa meningkatkan kesehatan keuangan jangka pendek bisnis, mendukung pertumbuhan bisnis, dan meningkatkan likuiditasnya.

Berbicara soal piutang, kamu sendiri sebagai business owner sudah memperhatikan dan mengelolanya dengan baik belum? Terlebih, semakin cepat piutang terbayar, maka cash flow bisnis akan semakin sehat.

Untuk mempermudahnya, tagih dan terima pembayaran dari customer secara digital dengan Paper.id. Kamu bisa terima lewat berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, dompet digital, dan sebagainya.

Yuk, download aplikasi Paper.id sekarang juga dengan klik banner berikut ini!

Banner Android Landscape