Account receivable aging atau umur piutang membantu bisnis memahami seberapa lama tagihan belum dibayar oleh buyer. Dengan informasi ini, bisnis bisa lebih mudah dalam menagih pembayaran agar invoice cepat dibayar dan menjaga cash flow tetap sehat. Simak penjelasan seputar account receivable aging di bawah ini.

Definisi Account Receivable Aging 

Account receivable aging adalah proses pemantauan dan pengelompokkan piutang usaha berdasarkan berapa lama piutang tersebut belum dibayar oleh buyer. Metode ini biasanya membagi piutang ke dalam kategori waktu, seperti 0-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, dan lebih dari 90 hari. 

Pembagian ini membantu bisnis mengidentifikasi piutang yang mungkin berisiko tidak terbayarkan, sehingga mereka bisa mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti mengingatkan buyer atau menyesuaikan cara penagihan.

Cara Menghitung Account Receivable Aging 

1. Kumpulkan data invoice   

Langkah pertama, kumpulkan semua invoice yang belum dibayar. Untuk setiap invoice yang belum dibayar, catat tanggal penerbitan invoice untuk menghitung berapa lama piutang tersebut telah ada dan untuk menentukan periode umur piutangnya.

Catat nama pembeli (buyer) untuk setiap invoice untuk mengelompokkan piutang berdasarkan buyer. Kemudian, catat jumlah yang terutang untuk setiap invoice guna menghitung total piutang yang belum dibayar dan memprioritaskan penagihan berdasarkan besarnya utang.

2. Tentukan periode umur piutang

Setelah mengumpulkan data invoice, langkah berikutnya adalah menentukan periode umur piutang yang biasanya dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jumlah hari yang telah berlalu sejak tanggal invoice diterbitkan. Kategori umum yang sering digunakan adalah:

  • 0-30 hari: Invoice masih dalam masa jatuh tempo.
  • 31-60 hari: Invoice telah jatuh tempo selama 31 hingga 60 hari.
  • 61-90 hari: Invoice telah jatuh tempo selama 61 hingga 90 hari.
  • Lebih dari 90 hari: Invoice telah jatuh tempo lebih dari 90 hari.

3. Buat laporan umur piutang

Langkah terakhir adalah membuat laporan atau tabel yang menyusun semua data yang telah dikumpulkan dan dihitung. Laporan umur piutang menampilkan daftar piutang yang dikelompokkan berdasarkan usia atau periode jatuh temponya. 

Laporan ini membantu bisnis memahami kondisi piutang mereka dan memantau utang buyer secara lebih efektif. Dalam laporan ini, setiap buyer akan dicantumkan bersama dengan total utang mereka yang belum dibayar, dikategorikan berdasarkan usia piutang.

Contoh Perhitungan Account Receivable Aging  

Bisnis kamu bergerak sebagai supplier bahan kain dan saat ini kamu memiliki tiga invoice yang belum dibayar oleh buyer dengan keterangan sebagai berikut :

  • Invoice A: Rp15.000.000, diterbitkan 20 hari yang lalu  
  • Invoice B: Rp30.000.000, diterbitkan 40 hari yang lalu  
  • Invoice C: Rp45.000.000, diterbitkan 75 hari yang lalu  

Berdasarkan informasi ini, invoice A akan masuk dalam kategori 0–30 hari, invoice B dalam kategori 31–60 hari, dan invoice C dalam kategori 61–90 hari. Laporan umur piutang akan mencerminkan total terutang sebesar Rp15.000.000 untuk kategori 0–30 hari, Rp30.000.000 untuk kategori 31–60 hari, dan Rp45.000.000 untuk kategori 61–90 hari.

Dengan Paper.id, kamu bisa mengelola account receivable (AR) atau piutang usaha dengan mudah. Kamu bisa menggunakan buyer portal dari Paper.id untuk mengotomatiskan proses ini yang memberikan kemudahan sebagai berikut: 

  • Link invoice dan pengingat pembayaran: Memungkinkan buyer untuk melihat dan membayar invoice tanpa registrasi atau login
  • Pemantauan batas kredit: Memudahkan buyer dan supplier untuk melihat batas kredit yang ditetapkan buyer untuk setiap penjualan dengan ketentuan pembayaran.
  • Lacak semua transaksi AR sekaligus : Tim manajemen dan keuangan dapat merekap riwayat pembayaran yang diterima dari buyer, bersama dengan pencairan yang dilakukan ke rekening bank.

Kamu bisa membuat invoice digital yang telah tersedia template-nya dan dilengkapi e-Materai dari PERURI. Paper.id juga terintegrasi dengan metode pembayaran digital yang memudahkan buyer untuk membayar invoice.

Pembayaran bisa melalui QRIS, virtual account (VA), Tokopedia, Shopee, Blibli, virtual credit card, hingga kartu kredit untuk fleksibilitas tempo pembayaran. Ini semua gratis!