Omzet seringkali dianggap sebagai indikator utama kesuksesan usaha, meskipun sebenarnya bukan satu-satunya faktor yang menentukan. Namun, perusahaan harus mengetahui besaran omzet dari penjualan.
Lantas apa itu sebenarnya omzet? Berikut pembahasannya!
Definisi Omzet
Omzet adalah sejumlah uang yang didapat dari hasil penjualan atau jasa dalam periode tertentu. Nilai penjualan ini belum dikurangi dengan beban operasional dan biaya lainnya yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Hal ini bisa kita simpulkan bahwa omzet merupakan pendapatan kotor atau total penjualan. Omzet yang tinggi tidak selalu berarti keuntungan yang tinggi, karena keuntungan bergantung pada perbedaan antara omzet dan beban.
Jika omzet lebih kecil dari total beban, maka perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya, perusahaan baru akan dikatakan untung apabila jumlah omzet lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dibayarkan.
Selain itu, keefektifan perusahaan juga tergantung pada bagaimana omzet meningkat dan biaya operasional dikelola. Tingginya nilai omzet harus dibarengi dengan penurunan atau adanya stabilitas dalam biaya operasional.
Rumus dan Contoh Menghitung Omzet
Untuk menghitung omzet, ada dua unsur yang harus diketahui sebelumnya yaitu harga jual dan jumlah barang yang terjual. Setelah itu, nilai omzet bisa diketahui dengan mengalikan dua unsur tersebut.
Berikut rinciannya:
Omszet = Harga jual x Jumlah barang yang terjual
Contoh:
Misalkan sebuah toko pakaian menjual kemeja dengan harga jual Rp 150 ribu per kemeja. Pada bulan ini, toko tersebut berhasil menjual 100 kemeja.
Maka, omzet toko tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Omzet = Harga jual x Jumlah barang yang terjual
Omzet = Rp 150 ribu x 100
Omzet = Rp 15 juta
Jadi, omzet toko pakaian tersebut pada bulan ini adalah Rp 15 juta
Demikian pembahasan singkat mengenai omzet. Intinya, omzet merupakan pendapatan kotor perusahaan dari penjualan barang tertentu.
Omzet juga bukan menjadi poin penentu keuntungan perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan baru dapat dikatakan untung apabila nilai omzet lebih besar dari nilai beban yang harus dibayarkan.
Perbedaan Omzet & Profit
Nah, omzet seringkali dibilang mirip profit, padahal keduanya beda. Biar tidak salah, ini perbedaannya.
Aspek | Omzet (Revenue) | Profit (Laba) |
Definisi | Total pendapatan dari penjualan barang atau jasa dalam suatu periode tertentu | Jumlah uang yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran dikurangkan dari omzet |
Fokus | Jumlah uang yang masuk tanpa memperhitungkan biaya atau pengeluaran | Keuntungan bersih perusahaan yang memperhitungkan semua biaya |
Contoh | Toko menjual barang senilai Rp100.000.000 dalam sebulan, omzetnya adalah Rp100.000.000 | Jika total biaya toko adalah Rp70.000.000, maka profitnya adalah Rp100.000.000 (omzet) – Rp70.000.000 (biaya) = Rp30.000.000 |
Kamu semakin tertarik dan ingin meningkatkan omzet? Baca artikel ini!
Jangan lupa, gunakan Paper.id untuk membantu kelola bisnismu lebih baik sehingga omzet bisa meningkat. Paper.id adalah platform invoicing dan pembayaran digital, sehingga nantinya setiap invoice-mu bisa terhubung dengan 30+ opsi pembayaran mulai dari transfer bank, QRIS, Virtual Account, marketplace, hingga kartu kredit juga!
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk daftar pakai Paper.id dengan klik banner berikut ini.