Business owner mungkin pernah mengalami masalah buyer yang telat membayar, adanya biaya operasional yang tak terduga, hingga kurangnya modal kerja. Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap perputaran kas bisnismu. Lalu, apa itu perputaran kas beserta cara menghitungnya? Simak di bawah ini. 

Definisi Perputaran Kas

Perputaran kas atau cash turnover adalah indikator penting dalam analisis keuangan yang menunjukkan seberapa baik perusahaan mengelola arus kasnya. Indikator ini mengukur seberapa cepat perusahaan bisa mengubah investasi, penjualan, dan kegiatan operasional menjadi kas yang tersedia.

Dengan kata lain, cash turnover mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku atau membayar biaya operasional menjadi uang tunai dari penjualan produk atau layanan. Semakin cepat proses ini, semakin baik, karena perusahaan bisa menggunakan uang tunai tersebut lebih cepat untuk kegiatan operasional berikutnya.

Komponen Perputaran Kas

Sebagai metrik penting yang digunakan untuk menilai efisiensi pengelolaan kas dalam sebuah perusahaan, perputaran kas terdiri dari dua komponen sebagai berikut:

  1. Pendapatan bersih: Pendapatan bersih adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya operasional, beban bunga, pajak, dan biaya lainnya.
  2. Rata-rata kas: Rata-rata kas adalah rata-rata antara saldo kas pada periode saat ini dan saldo kas pada periode sebelumnya, yang bisa ditemukan di neraca keuangan. 

Rumus Rasio Perputaran Kas

Rumus untuk menghitung rasio perputaran kas adalah dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan saldo kas rata-ratanya. Berikut ini formula rumusnya:

Rasio Perputaran Kas = Pendapatan Bersih ÷ Rata-Rata Kas

Metrik ini biasanya dihitung secara tahunan, yaitu untuk satu tahun fiskal penuh. Dengan menghitung rasionya, perusahaan dapat mengevaluasi seberapa efektif mereka menggunakan kas untuk menghasilkan pendapatan.

Mengapa Rasio Cash Turnover Penting?

Business owner bisa menggunakan rasio cash turnover untuk menilai seberapa baik perusahaan mereka dalam menggunakan uang yang ada. Dengan kata lain, rasio ini membantu mereka melihat seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan menggunakan kas yang dimiliki.

Jika rasio cash turnover tinggi, berarti perusahaan menggunakan kasnya dengan efisien untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Sebaliknya, rasio yang rendah bisa menunjukkan bahwa perusahaan mungkin kurang efisien dalam mengelola kasnya atau mungkin menghadapi masalah dalam menghasilkan pendapatan.

Contoh Cash Turnover

Misalkan sebuah perusahaan memiliki data keuangan sebagai berikut:

  1. Pendapatan bersih: Rp10.000.000.000 
  2. Saldo kas rata-rata: Rp2.000.000.000

Untuk menghitung rasionya, gunakan rumus berikut:

Rasio perputaran kas = Pendapatan bersih ÷ rata-rata kas

Rasio perputaran kas = Rp10.000.000.000 ÷ Rp2.000.000.000 = 5

Artinya, rasio cash turnover perusahaan tersebut adalah 5. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar 5 kali lipat dari saldo kas rata-ratanya dalam periode tersebut. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan kas untuk menghasilkan pendapatannya.

Namun, perlu diingat, agar cash turnover baik, pastikan invoice atau tagihan berjalan lancar dan tidak menunggak. Misal, kamu perlu memastikan buyer membayar invoice-nya tepat waktu dan membuat invoice secara efisien tanpa proses manual lagi.

Dengan Paper.id, kamu bisa mengelola tagihan atau invoice, baik untuk membayar ke supplier maupun membuat invoice digital secara otomatis yang telah dilengkapi berbagai template dan e-materai, sehingga terjamin keabsahannya. Metode pembayaran yang disediakan mulai dari virtual account, Tokopedia, Shopee, Blibli QRIS, hingga e-wallet

Tunggu apalagi? Download Paper.id di sini sekarang gratis!