Dalam era transformasi digital yang kian pesat, sebagai pebisnis apakah kamu benar-benar sudah mengeksplor potensi dari tren metode pembayaran yang terjadi di Asia Tenggara? Bisnis skala kecil maupun besar, sama-sama punya peluang emas untuk ekspansi, lho.
Terlebih, menurut IDC InfoBrief pada 2021 menyatakan bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai US$280 miliar pada tahun 2025 mendatang, didorong pertumbuhan berkelanjutan di bidang e-commerce, sharing economy services, dan travelling.
Untuk itu, pertanyaannya adalah seberapa banyak dari kamu yang telah memanfaatkannya optimal? Apakah sudah mampu memanfaatkan perubahan ini sebagai peluang nyata untuk ekspansi atau justru malah ragu-ragu diambang ketidakpastian? Menarik dikupas!
Pertumbuhan Metode Pembayaran di Asia Tenggara
Salah satu alasan mengapa berbagai metode pembayaran digital di Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat adalah karena adopsi dan preferensi buyer juga meningkat karena dirasa efisien dan efektif. Terbukti, dari laporan yang sama, saat ini E-Wallet menjadi metode pembayaran yang paling populer di Asia Tenggara.
Penggunaan E-Wallet atau dompet digital meningkat mencapai 53% pada tahun 2021 silam. Disusul oleh pembayaran domestik, seperti transfer bank melalui berbagai platform dan real time payment (RTP) dengan penetrasi mencapai 47% pada tahun yang sama.
Misalnya, melihat landscape pembayaran yang tidak luput dari peran e-Commerce saat ini, sebelum tahun 2020, e-Commerce berkembang begitu stabil. Di mana, e-Commerce menjadi lumbung transaksi dari berbagai metode pembayaran, memfasilitasi pembelian setiap orang, baik dalam skala lokal maupun internasional.
Namun, lockdown yang berkepanjangan selama COVID-19 di sebagian besar wilayah Asia Tenggara mendorong buyer berbelanja kebutuhan sehari-harinya di platform e-Commerce. IDC melacak adanya peningkatan sekitar 62% di Asia Tenggara pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, dari $39 miliar menjadi $63 miliar, dan memperkirakan transaksi mencapai $172 miliar pada tahun 2025.
Maka dari itu, diprediksi dari tahun 2020 hingga 2025 nanti, E-Wallet dan BNPL (Buy Now, Pay Later) di e-Commerce tumbuh dengan laju rata-rata untuk masing-masing 30% dan 58%. Keduanya juga menjadi opsi yang terus berdampingan dengan metode pembayaran yang sudah lama ada, seperti kartu debit/kredit dan COD (Cash On Delivery) di sebagian besar pasar.
Baca juga: Keuntungan Menyediakan Berbagai Metode Pembayaran Untuk Transaksi Bisnis
Perbandingan Tren Metode Pembayaran dengan Negara Lain
Bahkan, menurut laporan yang sama, ekonomi digital di Asia Tenggara ini diproyeksikan akan tumbuh menjadi US$276,4 miliar pada tahun 2025, lebih tinggi dari Korea Selatan. Di mana persentase dari total pengeluaran konsumen untuk digital services di Asia Tenggara juga akan meningkat dua kali lipat dari 5,3% pada tahun 2020 menjadi 11,2% pada tahun 2025.
Di Indonesia sendiri misalnya, karena jumlah penduduk Indonesia paling banyak di antara lainnya, diperkirakan pengguna E-Wallet akan meningkat hingga 135.5 juta pada tahun 2025 nanti dari jumlah sekitar 74,9 juta pada 2020.
Lalu, bagaimana dengan negara lain sesama Asia Tenggara? Misalnya, di Filipina, pada tahun 2020 kemarin, negara berjuluk Mutiara Laut itu memiliki sekitar 27.2 juta pengguna E-Wallet, kedua setelah Indonesia, dan diprediksikan akan meningkat sekitar 38 juta pengguna baru.
Disusul oleh Vietnam yang akan diprediksikan meningkatkan menjadi sekitar 43.3 juta pengguna baru yang pada tahun 2020 hanya mencapai 18.3 juta saja. Sementara, Negeri Jiran, akan meningkat sekitar 11.2 juta dari 13.6 juta.
Dari data tersebut, Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat signifikan dalam mengadopsi metode pembayaran E-Wallet. Hal ini juga menandakan bahwa penetrasi E-Wallet di Indonesia akan terus berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan penerapan teknologi yang semakin luas di seluruh lapisan masyarakat.
Secara keseluruhan juga, pertumbuhan E-Wallet di seluruh Asia Tenggara menunjukkan tren yang sangat positif. Untuk itu, ini bisa menjadi peluang besar untuk bisnis-bisnis, baik kecil maupun besar, untuk melebarkan sayapnya atau ekspansi hingga ke pasar luar negeri.
Peluang bagi bisnis di Indonesia
Dari data di atas, bukan angan lagi, bahwa semuanya bisa menjadi peluang untuk bisnis-bisnis, terutama yang ada di Indonesia untuk melakukan ekspansi, baik untuk market dalam maupun luar.
Berikut adalah beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan:
1. Menjangkau segmen buyer baru
Bisnis bisa menjangkau lebih banyak orang yang memiliki keterbatasan dalam layanan keuangan dengan menyediakan opsi digital payment. Misalnya, coba kita tawarkan berbagai pilihan pembayaran sesuai dengan preferensi mereka, seperti E-Wallet, kartu kredit, Virtual Account, dan lain sebagainya.
Contohnya, dengan E-Wallet, metode pembayaran ini menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi customer serta bisa digunakan di berbagai tempat. Sementara itu, kartu kredit juga menjadi pilihan sekarang ini. Selain juga aman, metode pembayaran ini bisa digunakan untuk transaksi yang lebih besar sesuai limit yang dimiliki, serta memperoleh tempo tambahan dari bank sesuai dengan cara kerja kartu kredit itu sendiri yang memiliki periode jatuh tempo dimana pembayaran dilakukan setelah tanggal tertentu.
Tidak hanya itu, kartu kredit juga bisa jadi pilihan pembayaran yang populer. Dengan kartu kredit, customer bisa melakukan pembayaran secara fleksibel dan bisa mendapatkan manfaat tambahan lainnya seperti program loyalitas berupa point & reward, hingga miles dan perlindungan transaksi yang bisa dibatalkan apabila terjadi transaksi yang bukan kesalahan pemilik.
Misalnya, untuk pembayaran kepada supplier atau mitra bisnis lainnya. Bayar supplier dengan kartu kredit memungkinkan customer mendapatkan tambahan tempo pembayaran yang biasanya berkisaran antara 30 hingga 45 hari, tergantung kartu kredit yang digunakan.
Tentu dengan penambahan tempo tersebut, memberikan keleluasaan kepada customer untuk membayar tagihan tepat waktu. Sementara, selain tagihan bisa terbayarkan tepat waktu, cash flow bisnis kamu juga akan semakin lancar dan tidak terganggu.
2. Meningkatkan penjualan
Jika segmen buyer baru bisa dijangkau dengan baik, menawarkan berbagai metode pembayaran digital, maka bukan tidak mungkin hal ini juga berdampak pada tingkatkan penjualan.
Secara logika, pemberian opsi pembayaran digital yang beragam akan menciptakan kenyaman bagi buyer. Hal ini memungkinkan mereka melakukan transaksi dengan cara yang paling disukai atau sesuai dengan preferensi dan gaya hidup mereka.
Tidak hanya itu, penerapan metode pembayaran digital juga bisa meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi, yang artinya mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembayaran. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan pengalaman buyer dan membuat citra bisnis jadi lebih bagus.
Baca juga: Hal yang Sering Dilupakan oleh Pebisnis saat Ingin Meningkatkan Penjualan
Tantangan yang Harus Dihadapi
Setiap peluang pasti ada tantangan. Selaras dengan bisnis jika ingin memanfaatkan potensi pasar pembayaran Asia Tenggara yang tengah booming juga harus siap menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1. Beradaptasi dengan metode pembayaran baru
Pergeseran buyer yang cepat dari metode pembayaran yang baru dan yang sedang berkembang, dan kecepatan pengenalan jenis pembayaran baru, membuat para pebisnis kesulitan untuk beradaptasi.
Sulitnya, untuk menawarkan berbagai opsi pembayaran ke industri yang beragam. Kita tahu bahwa di Asia Tenggara ini bukan hanya Indonesia, melainkan ada juga negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, hingga Vietnam.
Diperparah dengan adanya perbedaan antarmuka (interfaces) untuk pembayaran seperti toko online, pasar, dan platform perdagangan sosial. Untuk itu, para pebisnis perlu mengembangkan strategi yang dapat memfasilitasi pengelolaan berbagai opsi pembayaran di pasar yang beragam dan kompleks.
2. Operasional bisnis akan semakin kompleks seiring dengan berkembangnya bisnis
Pebisnis perlu bersiap-siap dengan solusi pembayaran yang bisa memenuhi variasi, frekuensi, volume, dan lokasi yang beragam di mana transaksi sekarang terjadi, dan terutama seiring dengan ambisi bisnis, geografi, dan lokasi buyer yang semakin luas.
Menurut survei pembayaran buyer dari IDC tahun 2020 di Asia/Pasifik, para pebisnis menghadapi tujuh masalah operasional utama yang mereka harapkan bisa diselesaikan oleh mitra pembayaran saat ini.
Masalah-masalah tersebut termasuk meningkatkan waktu kerja/keandalan, mengurangi kesalahan positif palsu dan meningkatkan tingkat persetujuan, meningkatkan keamanan proses pembayaran, mengurangi kompleksitas pemeliharaan, meningkatkan kecepatan pemrosesan dan transaksi, rekonsiliasi, serta memudahkan penanganan masalah chargeback.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Waktu yang Pas untuk Bisnismu Pakai Outsourcing!
Pada akhirnya, IDC InfoBrief menyoroti potensi besar pasar pembayaran di Asia Tenggara yang bisa dimanfaatkan pebisnis untuk ekspansi. Bisnis yang ingin memanfaatkan potensi besar ini harus memiliki pemahaman yang baik tentang tren dan tantangan yang berkembang.
Tidak hanya itu, bisnis juga harus bermitra dengan penyedia pembayaran yang bisa membantu mereka untuk mengintegrasikan berbagai metode pembayaran dan bisa memenuhi kebutuhan buyer yang beragam.
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka solusinya adalah dengan menggunakan Paper.id. Paper.id merupakan platform pembayaran antar bisnis yang bisa pebisnis gunakan untuk membayar supplier, tagih dan terima pembayaran dari buyer jadi lebih mudah.
Paper.id juga telah bekerja sama dengan Bank BRI untuk merilis kartu kredit bisnis “PAPERCARD”. Kartu ini bisa jadi solusi transaksi untuk pebisnis sekaligus menyediakan berbagai keuntungan eksklusif yang dinikmati secara personal.
Sesuai dengan tren pembayaran saat ini, PAPERCARD bisa dimanfaatkan untuk mengatur cash flow dan pemantauan transaksi secara real time hingga mendapatkan akses seperti konversi transaksi ke miles dan gratis ke Airport Lounge secara eksklusif.
Menariknya lagi, Paper.id menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, E-Wallet, Virtual Account, QRIS hingga marketplace tanpa perlu menyediakan satu per satu dan buyer bisa bebas memilih pembayarannya melalui metode sesuai preferensinya sendiri.
Bagaimana, menarik sekali, bukan? Yuk daftar segera di Paper.id dan nikmati seluruh fitur yang tersedia serta coba rasakan manfaatnya dengan cara klik tombol di bawah ini. Gratis!
- Purchase Order Management System: Pengertian, Cara Kerja, & Manfaatnya - November 22, 2024
- Kibo Cheese: Bisnis Dessert Viral, Kelola Pembayaran dengan Mudah Pakai Paper.id - November 22, 2024
- Serba-Serbi Tugas Vendor, Ngapain Aja? - November 22, 2024