Kelola Stok Barang- Apa yang akan kamu temukan ketika masuk ke dalam stok gudang? Pastinya, tumpukan produk-produk yang akan dijual kepada pelanggan. Bagaimana keadaan gudang bisnis kamu saat ini? Apakah sudah tertata dengan rapih? Jawabannya bisa kamu lihat dalam Laporan Keuangan. Rapihnya gudang akan terlihat dari seberapa besar keuntungan yang didapat dalam satu periode. Kok bisa?
Sebab, apabila gudang tertata dengan rapih, itu membuktikan jika seluruh produ kamu aman. Dengan begitu, kamu tidak akan memiliki masalah dengan kerusakan atau produk-produk yang masa expired-nya telah habis. Kenapa? karena kamu telah menyelesaikan masalah itu dengan mudah. Namun, bagaimana dengan mereka yang masih belum bisa mengelola stok barang dengan rapih?
Mari kita ambil contoh Amazon. E-Commerce terbesar di dunia tersebut berhasil menjual sekitar 606 juta produk di tahun 2017 lalu dan jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Saat ini, mereka memiliki 70 lokasi gudang berbeda di seluruh penjuru Amerika Serikat. Mari kita lihat bersama-sama bagaimana cara perusahaan milik Jeff Bezos ini mampu kelola stok produknya yang jumlahnya tidak bisa dihitung dengan jari.
Baca Juga: Jalan Panjang Bos Amazon Sebagai Orang Terkaya di Dunia
Wrapping Robots
Puluhan hingga ratusan ribu produk dikirim setiap harinya oleh Amazon kepada seluruh pelanggannya di dunia. Amazon tidak pernah mengandalkan pihak ketiga, jasa ekspedisi, untuk mengirimkan produknya. Oleh karena itu, mereka menciptakan sendiri sistem untuk menyederhanakan hal tersebut, mulai dari pengecekan, pengambilan produk hingga pembungkusan.
Warehouse Automation merupakan sebuah program Kiva System yang mana menggunakan robot untuk membungkus semua produk yang akan dikirimkan. Pada tahun 2012, Amazon mengakuisisi Kiva System dan mengubahnya menjadi Amazon Robotics. Di 2017 lalu, setidaknya terdapat 45 ribu robot yang menjadi sumber daya Amazon di semua gudangnya.
Itulah alasan kenapa Amazon bisa mengelola stoknya, terutama pembungkusan produk dengan sangat cepat kepada pelanggan. Statista menyebutkan juga jika penggunaan robot membuat ecommerce tersebut berhasil menghemat anggaran mencapai 22 juta dollar setiap tahunnya.
Baca Juga: 5 Keuntungan Menggunakan Aplikasi Stok Barang Secara Digital
Kode SKU dan Lokasi Gudang
Sekitar 500 juta jenis produk berbeda dijual di Amazon saat ini. Untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya, mereka memilih untuk menggunakan Stock Keeping Unit (SKU). Setiap jenis SKU akan berada di gudang yang sama dan diatur juga sesuai dengan kegunaan atau fungsi. Maksudnya, smartphone akan ditempatkan di satu gudang yang sama dengan tv, laptop dll sebagai bagian dari produk elektronik.
Gudang-gudang milik Amazon disebut juga sebagai Fulfillment Center yang berada di 490 titik berbeda. Di sana, produk tidak hanya disimpan melainkan juga dijadikan titik utama sebelum dikirimkan kepada pelanggan. Bisa membayangkan berapa banyak pegawai yang dimiliki oleh Amazon untuk mengelola semua stok produknya tersebut?
Kelola Stok: FBA dan FBM
Amazon memahami jika tidak semua pemilik usaha mau mengirimkan produk mereka ke dalam gudang Amazon. Itulah kenapa, E-Commerce tersebut menerapkan dua jenis cara memulai bisnis yang berbeda yakni Fulfillment by Amazon (FBA) dan Fulfillment by Merchants (FBM). Jika skala usaha yang dijalani kecil, pemilik usaha bisa menggunakan FBM dan mereka yang mengelola sendiri pengiriman produknya.
Di sisi lain, penggunaan layanan jasa FBM juga sedikit membantu pengelolaan stok mereka. Bayangkan, saat ini sudah terdapat lebih dari 500 juta SKU yang tersedia di gudang mereka. Jika Amazon tidak mengeluarkan layanan FBM, mungkin jumlah tesebut akan bertambah pesat dan semakin menambah panjang daftar produk mereka.
Jika kamu juga merasa pusing dengan stok yang banyak di dalam gudangmu, kamu bisa menerapkan strategi ini. Caranya adalah dengan mencari orang yang ingin memulai bisnis tanpa modal. Jadi, kamu bisa mengirimkan sebagian produkmu kepada pihak kedua tersebut sebagai penjual. Model bisnis ini biasa disebut sebagai konsinyasi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sistem Penjualan Konsinyasi?
Pengiriman Tanpa Batas
Cara terakhir Amazon bisa kelola stok gudang mereka adalah dengan melakukan pengiriman setiap harinya. Gudang E-Commerce tersebut selalu bergerak setiap waktu sebab mereka memilih tidak menggunakan pihak ketiga, jasa ekspedisi. Amazon memilih untuk mengirim sendiri produk mereka dengan berbagai macam layanan, mulai dari satu hari, dua hari hingga beberapa hari ke depan.
Dengan begitu, Amazon selalu memiliki ketersediaan tempat kosong untuk setiap stok yang baru masuk. Semua tempat yang kosong, setelah produk terjual, akan diisi oleh produk baru dan disesuaikan dengan SKU. Produk-produk tersebut juga ditempatkan sesuai jenisnya sebab Amazon mempunyai 5 jenis gudang yang berbeda di dalam satu lokasi untuk memudahkan proses penyimpanan hingga pengiriman.
Itu dia 4 cara yang dilakukan Amazon dalam kelola stok gudang. Bagaimana dengan bisnis kamu? Apakah kamu sudah menyusun setiap produk sesuai dengan jenisnya? Tentunya sudah. Bagaimana dengan integrasi antara stok ke dalam Laporan Keuangan? Jika belum, kamu bisa menggunakan Software Akuntansi. Mau menggunakan secara gratis? Silahkan klik disini.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024