Menjaga skor kredit yang sehat adalah tantangan besar bagi para business owner. Banyak perusahaan yang mengandalkan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan finansial operasional sehari-hari mereka. 

Menurut  data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp33,11 triliun per Februari 2024, naik 6,13% secara tahunan (year-on-year) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp31,2 triliun. Adanya penggunaan kredit yang tidak bijak bisa mengakibatkan penurunan skor kredit.

Oleh karena itu, memahami dan menerapkan strategi untuk mempertahankan skor kredit yang sehat menjadi sangat penting untuk kemudahan akses pendanaan bisnis. Berikut lima strategi utama yang bisa membantu kamu menjaga skor kredit bisnis.

1. Konsisten Bayar Tagihan Bisnis Tepat Waktu

Untuk menjaga skor kredit bisnis kamu tetap bagus, penting untuk selalu membayar semua tagihan, invoice, dan utang secara tepat waktu. Pertama, bayarlah tagihan bisnis yang paling mendesak dan penting untuk dibayar terlebih dahulu. 

Kemudian, evaluasi anggaran dengan meninjau dan menyesuaikan anggaran bisnis kamu untuk mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan. Jika tidak ada opsi lain, pertimbangkan pinjaman jangka pendek seperti pendanaan berbasis invoice, yang memungkinkan kamu mendapatkan dana tunai dengan menjual invoice yang belum terbayar ke pihak ketiga. 

Seperti PT. ERDEHA MULTI NIAGA, yang menyuplai ayam broiler ke perusahaan ternama, menghadapi masalah cash flow karena buyer meminta tempo pembayaran yang lama. Untuk mengatasi hal ini, mereka menggunakan solusi pendanaan berbasis invoice dari Paper.id, yang mempercepat pencairan dana tanpa menunggu 30 hari dan tanpa jaminan.

Baca Juga: Meningkatkan Limit Kartu Kredit bagi Bisnis, Kapan Waktu Terbaiknya?

2. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Business owner seringkali kurang memperhatikan pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Sebenarnya, sah-sah saja menggunakan kartu kredit pribadi untuk bisnis, asalkan pencatatannya jelas dan transaksi bisnis serta pribadi dipisahkan dengan rapi. Pembayaran juga harus dilakukan tepat waktu.

Namun, kartu kredit bisnis dirancang khusus untuk memastikan dana bisnis tidak tercampur dengan kebutuhan pribadi. Ada juga kartu kredit bisnis yang menawarkan manfaat untuk penggunaan pribadi dan bisnis, tetapi penting untuk mencatat transaksi tersebut dengan jelas dan memisahkannya dalam laporan keuangan bisnis sebagai “pengeluaran pribadi.”

Untuk menjaga akurasi laporan kredit perusahaan, sebaiknya gunakan kartu kredit bisnis hanya untuk keperluan bisnis dan hindari mencampurkan transaksi pribadi. Dengan memisahkan keduanya, kamu akan lebih mudah memantau cash flow masuk dan keluar.

3. Batasi Jumlah Pengajuan Secara Teratur

Terlalu banyak pengajuan kredit dalam waktu singkat dapat menurunkan skor kredit kamu. Hal ini karena setiap pengajuan kredit biasanya memicu hard inquiry atau penarikan laporan kredit, yang bisa memengaruhi skor kredit secara negatif. 

Pengajuan kredit berlebihan bisa membuat kreditor menganggap kamu mengalami kesulitan finansial atau terlalu bergantung pada kredit, yang dapat menurunkan skor kredit. Sebaiknya, ajukan kredit hanya ketika benar-benar dibutuhkan. Contoh kasusnya:

  • Januari: Kamu mengajukan aplikasi untuk kartu kredit bisnis baru.
  • Februari: Aplikasi disetujui dan kamu menerima kartu kredit tersebut.
  • Maret: Kamu mengajukan aplikasi lain untuk pinjaman bisnis.
  • April: Kamu mengajukan aplikasi tambahan untuk kartu kredit lain.
  • Mei: Kamu mengajukan aplikasi untuk kredit mobil.

Akibatnya, skor kredit kamu bisa saja turun karena banyaknya hard inquiry dari aplikasi yang berdekatan. Terlalu banyak aplikasi kredit dalam waktu singkat dapat membuat kreditor ragu untuk memberikan kredit tambahan.

Baca Juga: Pembayaran Kartu Kredit: Solusi Untuk Cash Flow yang Lebih Sehat

4. Pertahankan Rasio Kredit Bisnis di 30% atau Kurang

Melansir Union Business Finance, untuk meningkatkan skor kredit bisnis kamu, sebaiknya mempertahankan rasio kredit di angka 30% atau kurang. Rasio ini mencakup semua jalur kredit seperti kartu kredit, overdraft, pinjaman, dan sebagainya. Adapu, selain mengurangi pinjaman, kamu bisa meminta peningkatan batas kredit, yang akan menambah total kredit tersedia dan menurunkan rasio kreditmu.

Untuk memudahkanmu, kamu bisa menggunakan business expense management dari Paper.id dengan PAPERCARD untuk mengelola pengeluaran bisnis dan personal secara otomatis. Untuk mempertahankan skor kredit kamu tetap sehat, gunakan PAPERCARD yang menawarkan dua jenis kartu kredit, yaitu SPACECARD dan UNIVERSECARD

SPACECARD ideal untuk kebutuhan bisnis dasar, seperti pengelolaan arus kas dan pemantauan transaksi secara real-time, dengan cashback sebesar 0,1% di Paper.id untuk setiap kelipatan transaksi Rp 100.000 dan bebas biaya tahunan selamanya.

Sementara itu, UNIVERSECARD tidak hanya memiliki semua kelebihan dari SPACECARD, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat tambahan. Kamu tak perlu khawatir, kartu ini diterbitkan oleh BRI dan didukung oleh jaringan VISA.