Dalam memulai membangun sebuah bisnis, khususnya startup, kamu sebagai business owner atau untuk kamu yang baru ingin terjun dalam berbisnis, pasti pernah dihadapkan dengan pertanyaan: mana yang harus didahulukan, product market fit atau founder market fit?
Pertanyaan tersebut memang bagaikan dilema klasik seperti ayam atau telur dulu? Dalam konteks bisnis, haruskan kamu fokus menciptakan produk yang sempurna dahulu, atau membangun tim yang kuat untuk mewujudkannya?
Baik product market fit maupun founder market fit memiliki peran yang penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan baru. Namun, memilih mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu bisa menjadi titik balik yang menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan.
Untuk itu, simak penjelasan mengenai mana yang harus didahulukan, product market fit atau founder market fit di bawah ini!
Memahami Produk Market Fit, Penyesuaian Produk dan Pasar
Product Market Fit (PMF) adalah kondisi di mana sebuah produk atau layanan berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar dengan cukup baik sehingga mendapatkan perhatian yang besar dari customer atau pelanggan potensial dan mereka mulai menggunakan produk/layanan secara aktif.
Yup, PMF menjadi kunci utama dalam memastikan pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang suatu bisnis. Buktinya, studi yang dilakukan CB Insight “The Top 20 Reasons Startups Fail” 2021 menunjukkan bahwa “tidak ada permintaan pasar” adalah alasan utama kegagalan startup.
Temuan tersebut menekankan pentingnya memastikan ada kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan apa yang diinginkan oleh pasar.
Nah, dalam memastian mencapai product market fit, kamu sebagai business owner perlu terus-menerus menguji, menyatukan, dan menyesuaikan produk atau layanan yang kamu tawarkan berdasarkan feedback dari pasar.
Caranya bagaimana? Tentu kamu perlu memahami tentang kebutuhan, masalah, dan preferensi customer potensial, serta kemampuan merespons perubahan dalam tren pasar dan dari kompetitor.
Sayangnya, menurut survei oleh Andressen Horowitz dalam artikel “The Only Thing That Matters” 2007, menyatakan hanya 12% startup yang bisa mencapai produk market fit. Statistik ini menunjukkan betapa sulitnya mencapai keselarasan produk-pasar yang sempurna.
Namun, bagi startup yang berhasil mencapainya, hasilnya luar biasa, lho. Studi oleh Bain & Company pada 2018 menemukan bahwa perusahaan dengan PMF tumbuh 2x lebih cepat dan 5x lebih mungkin untuk bertahan hidup daripada yang tidak.
Jadi, kesesuaian antara produk atau layanan dengan pasar, atau yang dikenal sebagai product market fit, adalah faktor krusial yang menentukan pertumbuhan dan kelangsungan hidup sebuah bisnis. Tidak heran jika hal ini menjadi prioritas utama dalam tahapan awal proses membangun sebuah bisnis.
Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Produk Makanan dan Minuman yang Efektif
Mengenal Founder Market Fit, Daya Tarik Pendiri Terhadap Pasar
Di sisi lain, Founder Market Fit (FMF) mengacu pada koneksi emosional dan visi yang kuat antara para pendiri dan pasar yang kamu layani. FMF berfokus pada kemampuan tim kamu untuk membangun dan memimpin perusahaan yang sukses.
FMF ini juga tentang memiliki pendiri yang tepat dengan visi yang jelas, keahlian yang saling melengkapi, dan tekad pantang menyerah. Untuk itu, diperlukan pemahaman mendalam dan komitmen yang kuat terhadap masalah atau kebutuhan yang dihadapi oleh target market.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Academy of Management Perspectives 2018, para pendiri yang memiliki FMF cenderung lebih sukses dalam membangun perusahaan baru karena memiliki kepekaan yang lebih baik terhadap dinamika pasar dan motivasi yang kuat untuk menciptakan solusi yang relevan.
Selain itu, sebuah studi oleh Noam Wasserman 2008 menemukan bahwa 70% dari faktor-faktor yang berkontribusi pada kegagalan perusahaan berkaitan dengan tim. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki tim solid dengan FMF yang kuat.
Mana Dulu, Product Market Fit atau Founder Market Fit?
Dalam menjawab pertanyaan “mana yang harus didahulukan, product market fit atau founder market fit?” sebenarnya, tidak ada jawaban yang mutlak. Setiap perusahaan memiliki keunikan dan tantangan tersendiri.
Untuk itu, bukan lagi masalah memilih antara product market fit atau founder market fit, tetapi bagaimana memadukan keduanya secara sinergis untuk menciptakan manfaat luar biasa yang ditawarkan oleh produk atau layanan bagi customer dan kesuksesan jangka panjang bagi bisnis.
Apalagi, sebuah penelitian oleh Stanford Graduate School of Business 2020 menemukan bahwa perusahaan khususnya startup yang berhasil mencapai keselarasan antara PMF dan FMF memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bertahan dan tumbuh di pasar yang kompetitif.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa kamu sebagai business owner perlu memahami keseimbangan yang diperlukan antara keduanya dan memprioritaskan langkah-langkah yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan bisnis.
Dengan demikian, sambil terus berusaha mencapai product market fit yang solid, kamu juga harus tetap terhubung secara emosional dengan visi dan kebutuhan market yang kamu layani. Dengan menyatukan keduanya, kamu bisa membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang bagi bisnis.
Baca Juga: 6 Tips Membuat Desain Kemasan yang Unik, Menarik, dan Cocok untuk Produkmu
Contoh Startup dengan Keseimbangan PMF dan FMF
Pasti kamu tidak asing dengan Airbnb? Ya, platform berbagi rumah ini merupakan contoh sempurna dari startup yang mencapai keseimbangan ideal antara product market fit dan founder market fit.
Tim pendiri Airbnb, Brian Chesky, Joe Gebbia, dan Nathan Blecharczyk, memiliki visi yang jelas untuk memecahkan masalah kekurangan akomodasi yang terjangkau di San Francisco. Mereka memanfaatkan teknologi untuk membangun platform yang menghubungkan wisatawan dengan tuan rumah yang menawarkan ruang kosong di rumah mereka.
Solusi inovatif Airbnb tidak hanya memenuhi kebutuhan wisatawan yang mencari alternatif hotel tradisional, tetapi juga memberikan pengalaman unik dan autentik bagi wisatawan itu sendiri.
Keberhasilan Airbnb juga dipicu oleh FMF yang kuat. Tim pendiri memiliki keahlian dan pengalaman yang saling melengkapi, serta tekad dan dedikasi yang tinggi untuk mewujudkan visi mereka.
Selain Airbnb, ada juga Dropbox. Layanan penyimpanan cloud ini menjadi bukti lain dari kekuatan gabungan PMF dan FMF. Drew Houston dan Arash Ferdowsi, pendiri Dropbox, memahami kebutuhan pengguna untuk menyimpan dan berbagi file secara online dengan mudah dan aman.
Dropbox berhasil mencapai PMF dengan menyediakan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi banyak orang. Sementara itu, Dropbox berhasil mencapai PMF dengan menyediakan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi banyak orang.
Baca Juga: 5 Cara Memasarkan Produk untuk Bisnis B2B, Lebih Efektif!
Demikianlah penjelasan mengenai mana yang harus didahulukan, product market fit atau founder market fit. Memang, proses menuju bisnis yang sukses tidaklah mudah, tetapi dengan pemahaman yang jelas mengenai keduanya, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan bisnis.
Dengan kerja keras, dedikasi, dan pemahaman yang mendalam tentang PMF dan FMF, kamu sebagai business owner bisa membuka pintu menuju kesuksesan dan mengubah tujuan bisnis kamu menjadi kenyataan.
Paper.id, platform pengelolaan keuangan bisnis digital, hadir untuk membantu kamu dalam mencapai keseimbangan antara PMF dan FMF. Dengan berbagai fitur inovatif, Paper.id bisa mendukung kamu dalam memahami kebutuhan customer, mengembangkan solusi kreatif, hingga membangun tim yang kuat.
Agar kamu tidak penasaran lagi, segera daftarkan bisnis kamu sekarang juga dan rasakan langsung manfaat dari berbagai fitur yang ditawarkan Paper.id dengan cara klik di bawah ini!
- Tips dan Tools untuk Mengawasi Setiap Aktivitas Keuangan Bisnis dengan Aplikasi Kasir Online - November 15, 2024
- Bayar Supplier Lebih Mudah Lewat Blibli, Nikmati juga Promonya! - November 14, 2024
- Pakai PO Digital vs PO Konvensional, Mana yang Lebih Efisien? - November 14, 2024