Account receivable merupakah istilah ekonomi yang umum digunakan dalam hal akuntansi. Sederhananya, account receivable adalah biaya yang masih harus dibayarkan oleh pelanggan atas produk atau jasa yang telah mereka terima atau gunakan. Istilah ini biasanya ada di dalam neraca bisnismu dan menunjukkan seberapa baik kinerja perusahaan yang kamu jalankan.
Di dalam artikel ini, Paper.id akan menjelaskan secara lengkap dan rinci mengenai account receivable, jadi ikuti terus ya.
Baca Juga: Begini Jenis-Jenis Account Receivable dan Ketentuannya!
Mengenal Account Receivable dalam Bisnis
Account receivable (AR) artinya biaya yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan atas produk atau jasa yang telah digunakan. Account receivable, atau jika dalam bahasa Indonesia berarti akun piutang, termasuk sebagai aset lancar dalam neraca perusahaan.
Istilah ini merujuk pada dana yang berhak bisnis terima karena telah mengirimkan produk atau jasa kepada konsumennya.
Jika sebuah perusahaan memiliki account receivable, itu berarti mereka telah melakukan penjualan secara kredit tetapi belum menerima pembayaran dari pembeli.
Contohnya, perusahaan bahan baku roti mengirimkan tagihan kepada konsumennya setelah mereka menerima dan menggunakan bahan ini. Perusahaan bahan baku kemudian mencatat tagihan yang belum dibayar oleh konsumen tersebut sebagai account receivable.
Supaya tidak repot-repot catat manual account receivable bisnismu, kamu bisa gunakan Paper.id. Paper.id mengintegrasi invoicing dan payment digital dengan pencatatan akuntansi sederhana, jadi kamu bisa selalu pantau kondisi bisnismu tanpa ribet.
Yuk, gunakan Paper.id sekarang!
Manfaat Account Receivable untuk Bisnis
Account receivable adalah hal krusial dalam bisnis. Hal ini karena akun ini termasuk aset lancar, yang mencerminkan seberapa likuid atau seberapa mampu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa perlu tambahan arus kas.
Berikut ini keuntungan dan manfaat dari account receivable bagi bisnis yang perlu diketahui:
1. Mengevaluasi basis pelanggan
Manfaat pertama dari bisnis yang memiliki account receivable adalah dapat mengevaluasi basis pelanggan mereka. Dengan melihat siapa yang membeli produk atau jasa, bagaimana, dan kapan mereka membelinya, bisnis dapat memaksimalkan penjualan pada pembelian selanjutnya.
2. Menarik banyak konsumen
Seperti yang disebutkan sebelumnya, account receivable ada karena bisnis melakukan penjualan secara kredit, yang berarti konsumen dapat menggunakan produk atau jasa terlebih dahulu sebelum membayarnya. Kemudahan ini dapat menarik banyak calon konsumen yang lebih suka menggunakan metode pembayaran tersebut.
3. Melihat waktu yang dibutuhkan untuk pembayaran
Account receivable juga memungkinkan bisnis untuk melihat dan mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan atau menagih pembayaran dari konsumen dalam suatu periode.
Risiko Account Receivable yang Tinggi
Terlepas dari manfaatnya, account receivable juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai oleh bisnis terutama jika jumlahnya tinggi. Berikut beberapa risikonya:
1. Piutang yang tidak dibayar
Banyaknya account receivable yang tidak dibayar atau belum tertagih dalam waktu lama akan dicatat sebagai bad debt atau hutang yang tidak bisa dikumpulkan. Hal ini bisa terjadi jika konsumen yang membeli produk atau jasa dengan kredit mengalami kebangkrutan sehingga tidak mampu membayar tagihan. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi pemasukan bisnismu, dan mengganggu performa perusahaan.
2. Arus kas yang tidak baik
Setiap bisnis membutuhkan aliran kas untuk biaya operasional mereka. Namun, penjualan secara kredit menimbulkan ketidakpastian dalam aliran kas karena tidak dapat diprediksi kapan pembeli akan membayar tagihan tersebut.
Meskipun hal ini masih dapat diterima dalam jangka pendek, namun jika berlangsung dalam waktu yang lama, bisnis bisa saja mengalami kekurangan uang tunai dan pada akhirnya mau tidak mau bisnis harus mencari cara lain untuk mendanai operasional perusahaannya.
Solusi dari Dampak Account Recevable yang Tinggi
Jika kamu mengalami kedua masalah diatas dimana piutang tak kunjung dibayar, dan arus kas yang tidak baik, solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan menggunakan jasa anjak piutang (factoring services). Anjak piutang adalah tindakan mendanai dalam bentuk pembelian atau transfer piutang atau tagihan jangka pendek dari bisnis.
Dengan menggunakan jasa anjak piutang, artinya kamu menjual account receivable yang dimiliki kepada sebuah perusahaan dengan persentase tertentu dari nilai piutang tersebut, biasanya antara 70% hingga 90%.
Jasa ini akan memberikanmu sejumlah uang muka dalam beberapa hari. Selanjutnya, jasa anjak piutang akan menagih pembayaran dari pelangganmu dan mengirimkan sisanya dalam bentuk uang tunai kepadamu.
Baca Juga: 5 Tugas Staff Account Receivable yang Perlu Kamu Ketahui
Itulah pembahasan lengkap mengenai account receivable mulai dari pengertian, manfaat, hingga resikonya. Semoga dari artikel ini, kamu bisa lebih memahami tentang akun piutang, merasakan manfaatnya, dan menghindari risikonya.
Bagi bisnis yang menggunakan atau berencana menyediakan metode pembayaran dengan jangka waktu tertentu, pastinya diperlukan pembuatan dokumen tagihan pembayaran. Sayangnya, jika dilakukan secara manual, hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan rentan terhadap kesalahan manusia.
Tapi, tenang saja. Paper.id punya solusinya.
Paper.id adalah platform invoicing online yang membantu pelaku bisnis untuk membuat dokumen tagihan pembayaran dengan ringkas, mudah, dan cepat. Invoice ini juga bisa kamu kirimkan lewat WhatsApp, lho!
Bukan itu saja, Paper.id juga mungkin kamu untuk menyediakan beragam metode pembayaran ke konsumenmu seperti melalui transfer bank, virtual account, QRIS, marketplace, e-wallet, hingga kartu kredit. Menarik, kan? Nah, tunggu apa lagi, segera gunakan Paper.id sekarang juga!
- Pakai Horizon Card untuk Bisnis, Lebih Banyak Untungnya! - Desember 19, 2024
- Contoh Kwitansi Catering dan Cara Simpel Membuatnya untuk Bisnis! - Desember 18, 2024
- Kwitansi Sewa Ruko, Simak Contohnya di Sini! - Desember 17, 2024