Permintaan dan Penawaran– Pernahkah kamu mendengar dengan melonjaknya harga cabai di pasaran ketika hari raya lebaran? Jika iya, hal itu memang terjadi secara berkala pada momen-momen spesial. Bukan hanya cabai, sebagian besar harga bahan pokok naik dan itu cukup menguntungkan bagi para pengusaha.
Contoh dari kasus permintaan dan penawaran, kamu pasti pernah membeli kopi “A” dengan harga Rp. 10 ribu. Namun berselang beberapa bulan kemudian, kopi tersebut menjadi terkenal sehingga mereka menaikkan harganya menjadi Rp. 15 ribu setiap satu cangkirnya. Dalam sebuah bisnis, hal itu cukup lazim terjadi sebagai dampak ‘terkenalnya’ sebuah produk.
“Semakin banyak peminat atau pelanggan akan berbanding lurus dengan semakin tinggi harga yang akan diberikan sebuah produk“.
Di dalam konteks sebuah bisnis, hal ini biasa dikenal sebagai Permintaan dan Penawaran. Singkatnya, permintaan yang tinggi akan menimbulkan kelangkaan sehingga membuat harga produk menjadi lebih mahal.
Oh ya kalian juga bisa kalau sudah tahu apa itu permintaan dan penawaran, kalian bisa juga membuat kurva permintaan dan penawaran loh. Tentunya ini akan membantu bisnis kalian. Agar kamu bisa menangkapnya lebih jelas sehingga kalian bisa tahu cara membuat kurva permintaan dan penawaran , baca artikel ini hingga selesai.
Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan dan Penawaran (Demand and Supply) menggambarkan interaksi hubungan yang terjadi di antara dua pihak, yakni penjual dan pembeli. Apabila penjual menerima banyak permintaan produk dari pelanggan, otomatis hal itu menyebabkan ketidakseimbangan antara pembelian dan produksi. Akibatnya, kelangkaan dapat terjadi.
Untuk mengantisipasi kelangkaan dalam produk, penjual memilih untuk menaikkan harga yang bertujuan untuk menekan ketertarikan tersebut. Dalam kasus ini, pengusaha memang diuntungkan dengan laba yang lebih besar namun mereka juga harus merasa rugi karena tidak mampu menyediakan stok dalam jumlah besar.
Dalam istilah ekonomi jika permintaan (demand) dan penawaran (supply) saling bertemu, maka akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan juga kuantitas barang.
Setiap transaksi dalan bisnis atau perdaganngan pasti ada permintaan juga penawran, serta harga, kutanitas, dan semua nya saling terhubung satu sama lain.
Permintaan (demand) merupakan sejumlah barang yang diminta atau dibeli pada harga tertentu dan waktu tertentu juga. Sedangkan Penawaran (Supply) merupakan sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada harga dan waktu tertentu juga.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perbandingan antara permintaan dan penawaran di bawah ini:
Baca Juga: Tanpa Sadar, 3 Kesalahan Pengelolaan Stok Ini Pasti Dilakukan Pengusaha
Apa Itu Penawaran (Supply) ?
Penawaran (Supply) adalah jumlah kuantitas produk yang disiapkan oleh pihak pengusaha untuk dijual kepada para pelanggannya. Dalam menentukan besaran jumlah produk, pengusaha biasanya akan menentukan melalui beberapa faktor di bawah ini:
1. Keinginan pengusaha untuk menyediakan produk.
- Permintaan atau minat pembelian dari pelanggan.
- Perkembangan atau progress dari produk yang ingin dijual (harga ke depannya).
- Pajak yang harus dibayarkan.
2. Ketersediaan produk di dalam gudang.
- Tingkat kecepatan sebuah produk bisa dibuat atau diproduksi.
- Efisiensi pembuatan sebuah produk.
- Ketersediaan SDM dan SDA dalam membuat produk tertentu.
3. Kemampuan dalam menjual produk
- Legalitas sebuah produk.
- Perhatikan hak cipta dari produk.
- Keperluan logistik dalam penjualan.
Apa Itu Permintaan (Demand)?
Permintaan (Demand) adalah tingkat keinginan pelanggan untuk membeli sebuah produk atau jasa yang diberikan oleh penjual. Biasanya, tinggi permintaan bakalan mempengaruhi harga produk. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga bakal membuat harga produk semakin rendah (re: tidak laku).
Di bawah ini, terdapat beberapa faktor yang menimbulkan tingginya tingkat permintaan.
1. Kualitas Produk
Faktor yang menimbukan tingginya tingkat permintaan yang pertama adalah kualitas produk atau jasa. Semakin bagus produk atau jasa yang disiapkan pihak penjual, akan berbanding lurus dengan harga dari produk itu sendiri. Pemilik usaha pastinya tidak akan ragu untuk meningkatkan harga jual setelah melihat antusiasme pasarnya.
2. Peningkatan Harga Lainnya
Selain kualitas produk, peningkatan permintaan juga bisa terjadi lantaran naiknya harga di kategori yang berbeda namun memiliki fungsi yang sama. Dalam ekonomi, peningkatan harga yang dimaksud terjadi kepada barang substitusi.
Contoh barang substitusi dapar terlihat pada saat Idul Adha. Harga sebuah kambing meningkat begitupula dengan sapi (patungan 7 orang). Keduanya memiliki fungsi yang sama yang dipotong untuk kurban.
3. Daya Beli Konsumen
Meningkatnya permintaan yang terakhir juga bisa terjadi sebab dari daya beli konsumen. Semakin besar pendapatan yang seseorang dapatkan akan mempengaruhi cara ia mempergunakan uang mereka. Hal ini lazim terjadi dan terlihat di dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, Riko hanya bisa membeli motor secara kredit karena uang gajinya tidak terlalu banyak. Namun, Mia memilih untuk membeli motor secara tunai karena ia memiliki uang lebih. Daya beli konsumen yang tinggi seperti Mia sangatlah menguntungkan bagi pemilik usaha.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai permintaan dan penawaran beserta faktor yang mempengaruhi keduanya. Kesimpulannya adalah peningkatan permintaan akan semakin membuat sibuk para pemilik usaha. Alhasil, kamu akan sering lupa untuk kirim Invoice atau catat Laporan Keuangan apabila masih menggunakan cara manual.
Solusi dari hal itu adalah dengan menggunakan Software Akuntansi #1 di Indonesia, Paper.id. Dengan menggunakan Paper.id, kamu tidak perlu lagi mencatat di kertas sebab semuanya bisa kamu lakukan melalui smartphone atau laptop kamu. Sekali rekap, pencatatan akan lebih rapih dan tidak berantakan.
Klik tombol di bawah dan gunakan Paper.id secara Gratis sekarang juga!
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024