Ekonomi merupakan salah satu pelajaran yang biasanya diajarkan dalam perkuliahan. Secara umum, Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktivitas penjualan atau penerimaan yang mana berhubungan dengan produk, distribusi barang ataupun jasa yang ditawarkan seseorang kepada orang lain. Ekonomi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis sesuai dengan fungsinya sendiri.
Secara umum, Ekonomi dibagi menjadi dua yakni Ekonomi Mikro dan Makro. Kedua cabang ini tidak bisa disangkutpautkan karena mempunyai analisis dan penerapan yang berbeda-beda. Ekonomi Mikro biasanya menganalisis masalah ekonomi dalam cakupan yang lebih spesifik, seperti misalnya rumah tangga ataupun perusahan. Berbanding terbalik, Ekonomi Makro biasanya mempelajari masalah-masalah yang lebih rumit, seperti keuangan negara dll.
Jika banyak yang menanyakan perihal perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro, jawabannya itu sangat mudah. Mikro mengurusi sebuah hal yang lebih kecil cakupannya dibandingkan Makro. Salah satu contoh yang dapat terlihat adalah dari Ekonomi Makro adalah inflasi besar-besaran yang terjadi pada nilai tukar mata uang rupiah saat ini terhadap dollar yang sempat hampir menembus angka 15 ribu per 1 dollarnya.
Lantas, apa lagi perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro? untuk lebih jelasnya, silahkan baca di bawah sini.
Apa Itu Ekonomi Mikro?
Ilmu Ekonomi Mikro adalah ilmu yang mempelajari tentang kegiatan ekonomi dan juga menganalisis lebih rinci mengenai perilaku konsumen ataupun produsen dari ruang lingkup yang lebih kecil atau spesifik. Misalnya, Ekonomi Mikro menjelaskan situasi keuangan di sebuah perusahaan yang sedang colaps atau lebih mudahnya lagi, kondisi finansial seorang ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam sebulan terakhir.
Baca juga : Mengenal Ekonomi Kreatif: Pengertian, Manfaat, Pentingnya Ekonomi Kreatif, dan Kiat Suksesnya
Ruang lingkup Ekonomi Mikro memang kecil namun tidak selalu berkaitan dengan finansial atau keuangan sebuah perusahaan atau rumah tangga. Selain itu, Ekonomi Mikro juga mengajarkan tentang permintaan dan penawaran barang dan jasa (teori harga), teori produksi dan juga teori distribusi.
Teori Harga
Teori harga merupakan proses awal dari pembentukan permintaan dan penerimaan barang dan jasa yang mana menjadi acuan harga dari produk yang akan dijual. Oleh karena itu, sebelum menentukan penetapan harga, Anda harus melakukan riset terlebih dahulu.
Teori Produksi
Sebelum memberikan harga, Anda harus menganalisa biaya produksi yang akan dikeluarkan terlebih dahulu. Selain itu, hitung juga kualitas dan kuantitas bahan atau elemen dasar yang digunakan untuk membuat produk Anda. Kenapa beberapa teori produksi diperlukan? agar Anda bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal pastinya.
Teori Distribusi
Secara umum, teori distribusi lebih menjelaskan tentang pengeluaran yang dilakukan oleh seorang pemilik usaha, yakni seperti pembagian hasil, pemberian upah kerja terhadap karyawan hingga potongan lain untuk kebutuhan yang menunjang perkembangan usaha.
Apa Itu Ekonomi Makro?
Jika Ekonomi Mikro menjelaskan kajian secara lebih spesifik, lain halnya dengan Ekonomi Makro yang mana melakukan penelitian terhadap ekonomi dengan cakupan yang lebih luas atau besar. Pemahaman tentang Ekonomi Makro sangat dibutuhkan untuk menstabilkan neraca keuangan negara saat ini. Mengingat, nilai tukar mata uang rupiah saat ini berada di titik terendah semenjak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 silam.
Lebih lanjut, Ekonomi Makro tidak hanya melakukan penelitian mengenai pemasukkan dan pengeluaran sebuah negara saja, tetapi juga dampak baik dan buruk yang terjadi di baliknya, seperti pengangguran, tingkat ketersediaan lapangan pekerjaan hingga kabar mengenai inflasi ataupun deflasi harga terkait dengan suku nilai mata uang rupiah terhadap dollar.
Kesalahan kecil dalam penghitungan Ekonomi Makro dapat berdampak buruk bagi negara. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan, ada tiga kebijakan yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan segi penawaran.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan suatu aturan yang mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran sebuah negara. Pendapatan biasanya didapatkan melalui pajak, non pajak (denda, lelang dan gratifikasi) dan juga hibah atau pemberian dari negara lain. Sedangkan, pengeluaran negara biasanya impor barang untuk kebutuhan dalam negeri, seperti kebutuhan pokok dll.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan sebuah aturan yang mengatur tentang seberapa banyak uang yang dikeluarkan oleh bank sentral -bank Indonesia- terhadap seluruh rakyatnya. Semakin banyak perputaran uang yang ada di masyarakat, semakin tinggi juga harga produk (inflasi). Sebaliknya, semakin sedikit perputaran yang terjadi, menurun juga harga produk yang dijual di pasaran (deflasi).
Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan segi penawaran berperan untuk menstabilkan neraca keuangan sebuah perusahaan. Dengan kata lain, kebijakan ini diatur agar dapat menekan anggaran produksi namun tetap mendapatkan barang yang berkualitas. Tidak melulu masalah keuntungan tetapi juga pengeluaran seperti anggaran gaji seorang pegawai. Biasanya, pada tanggal 1 Mei (hari buruh), pemerintah akan menggunakan kebijakan ini.
Apa Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro?
Agar lebih memudahkan Anda dalam mencerna perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro, kami telah membaginya ke dalam beberapa poin di bawah ini.
Harga Komoditas Barang
Komoditas merupakan sebuah produk yang biasa diperjualbelikan di dalam pasar. Komoditas juga memiliki bentuk fisik sehingga laku dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Di dalam Ekonomi Mikro, komoditas barang biasanya adalah produk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan tersier, seperti bahan pangan ataupun alat transportasi.
Baca juga : Cara Menyiasati Kenaikan Harga Bahan Baku Agar Bisnis Tetap Berjalan
Sedangkan di Ekonomi Makro, harga komoditas barang merupakan sesuatu yang lebih besar dan cakupannya adalah negara, semisal Indek Harga Konsumen (IHK) dan beberapa hal lainnya yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Unit Analisis
Selain dihitung dari harga komoditas barang, perbedaan ekonomi mikro dan makro juga dapat Anda lihat melalui Unit Analisisnya atau batasan yang harus dinilai dalam sebuah perincian ekonomi. Di Ekonomi Mikro, contohnya adalah permintaan dan penawaran harga perusahaan, laba rugi hingga biaya produksi. Sedangkan di Ekonomi Makro, unit analisis yang biasa dihitung adalah inflasi, deflasi ataupun neraca keuangan.
Kedua jenis Ekonomi ini -Makro dan Mikro- harus Anda pelajari. Sebab, Ekonomi Mikro akan memberikan Anda wawasan luas terhadap perencanaan keuangan di masa depan. Sedangkan Ekonomi Makro, Anda dapat mempunyai kesempatan untuk menganalisis bagaimana ‘kesehatan’ finansial suatu negara.
Tentunya, hal ini memang bisa dilihat dari tingkat perekonomian dari tiap unit usaha yang ada, salah satunya adalah UMKM. Sebagai salah satu penopang roda ekonomi Indonesia, UMKM tentunya memang menjadi poin penting yang perlu diperhatikan.
Untuk mempermudah UMKM dalam bisnis, Paper.id hadir sebagai solusi bisnis yang dapat dinikmati gratis oleh siapa saja. Kamu bisa menagih customer dengan mudah lewat invoice digital karena bisa dibuat dan dikirim gratis dari Whatsapp/Email/SMS.
Selain itu, customer kamu juga bisa bayar dengan metode apa saja. Kamu juga bisa bayar supplier pakai kartu kredit dengan biaya rendah 1,5%. Nikmati Paper.id sekarang karena itu gratis. Klik di sini untuk daftar gratis!
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024