Pernahkah kamu berpikir bagaimana bisnis bisa tahu apakah mereka untung atau rugi? Bagaimana perusahaan besar mengelola keuangan mereka dengan rapi dan bisa membuat keputusan yang tepat? Semua itu berawal dari satu hal, yakni akuntansi.

Tanpa akuntansi, keuangan bisnis bisa berantakan, laporan keuangan tidak jelas, dan strategi bisnis pun sulit dirancang. Tapi sebenarnya, apa itu akuntansi? Apa saja jenisnya, dan mengapa akuntansi begitu penting bagi bisnis, baik skala kecil maupun besar?

Yuk, simak pembahasan akuntansi lebih dalam di bawah ini!

Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas bisnis.

Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang relevan dan akurat kepada berbagai pihak yang berkepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, kreditor, dan pemerintah, agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat terkait kondisi keuangan perusahaan.

Baca Juga: Akuntansi Sektor Publik: Definisi, Manfaat, dan Karakteristiknya

Jenis-Jenis Akuntansi

Berikut adalah beberapa jenis akuntansi, antara lain:

1. Akuntansi keuangan (financial accounting)

Akuntansi keuangan adalah sebuah bidang untuk mencatat pengelolaan keuangan, baik itu pemasukan, pengeluaran, modal hingga arus kas. Seluruh transaksi yang mencakup perubahan aset dan saham juga masuk ke dalamnya.

2. Akuntansi manajemen (management accounting)

Jika kamu sudah melakukan penghitungan secara akurat, hasilnya tinggal menunggu dari pihak akuntansi manajemen. Pasalnya, bidang ini terkait dengan penentuan kebijakan perusahaan untuk ke depannya, haruskah mengurangi atau menambah budget pemasaran, dan lain sebagainya.

3. Akuntansi biaya (cost accounting)

Akuntansi biaya adalah bidang yang akan mengambil kebijakan tentang biaya produksi. Biasanya, akan dilakukan efisiensi biaya apabila dianggap tidak sebagai sebuah kebutuhan yang mendesak.

4. Akuntansi perpajakan

Akuntansi pajak memiliki peranan yang cukup berat, karena kamu sebagai pemilik usaha harus mampu menekan pengeluaran pajak penghasilan tanpa harus melanggar kebijakan atau peraturan yang ada dari pemerintah.

5. Akuntansi pemeriksaan (auditing)

Agar cash flow, pemasukan hingga pengeluaran bisa berjalan maksimal, tentunya harus ada pihak yang melakukan pemeriksaan. Biasanya, audit tersebut akan dilakukan tanpa tekanan dari pihak manapun sehingga tidak ada penyelewengan dana yang menguntungkan suatu pihak tertentu.

Baca juga : Pentingnya Program Akuntansi Untuk Memperlancar Arus Kas UMKM

6. Akuntansi anggaran (budgeting)

Akuntansi anggaran dilakukan untuk menyusun pengeluaran dengan benar. Budgeting memang menjadi hal yang sangat penting untuk ‘kesehatan’ finansial bisnismu. Biasanya, setelah menyusun anggaran pembelanjaan, kamu harus kembali melakukan pemeriksaan apakah harga tersebut sudah cukup terjangkau atau harus masih ada efisiensi lagi.

Proses Akuntansi

Akuntansi bukan sekadar mencatat angka-angka, tetapi merupakan proses sistematis yang mencerminkan kondisi keuangan suatu bisnis atau organisasi. Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat, dianalisis, dan dilaporkan agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat.

Berikut adalah tahapan utama dalam proses akuntansi:

1. Pencatatan (recording)

Langkah pertama dalam akuntansi adalah mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis. Proses ini, yang sering disebut sebagai pembukuan, mencakup pencatatan pemasukan, pengeluaran, modal, hingga aset perusahaan. Pencatatan yang rapi menjadi dasar bagi laporan keuangan yang akurat.

2. Meringkas (summarizing)

Data transaksi yang telah dicatat masih berupa informasi mentah. Agar lebih mudah dipahami dan digunakan dalam pengambilan keputusan, data tersebut perlu diringkas dan dikategorikan sesuai dengan jenisnya. Akuntan berperan dalam mengelompokkan dan menyusun data ini sehingga menjadi lebih sistematis.

3. Pelaporan (reporting)

Setiap bisnis perlu memahami bagaimana uang digunakan dan dikelola. Oleh karena itu, laporan keuangan dibuat secara berkala, baik bulanan maupun tahunan. Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan perusahaan dan menjadi alat bagi pemilik bisnis dalam mengevaluasi kinerja serta merencanakan strategi ke depan.

4. Analisis (analyzing)

Tahap akhir dalam proses akuntansi adalah menganalisis laporan keuangan. Dari sini, manajemen dapat menilai apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian, membandingkan data keuangan dari waktu ke waktu, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Analisis ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan strategis guna meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis.

Baca Juga: 12 Bidang Akuntansi yang Mungkin Bisnismu Butuhkan

Fungsi Akuntansi dalam Bisnis

Akuntansi memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam operasional bisnis. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mencatat dan mengelola keuangan

Akuntansi membantu mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis, sehingga pemilik usaha dapat mengetahui kondisi keuangan secara real-time dan mengambil keputusan yang tepat.

2.Menyediakan informasi keuangan yang akurat

Dengan laporan keuangan yang terstruktur, bisnis dapat menilai kesehatan finansialnya dan menyusun strategi untuk pertumbuhan jangka panjang.

3. Membantu pengambilan keputusan

Data akuntansi memberikan gambaran yang jelas tentang profitabilitas, efisiensi operasional, dan aspek keuangan lainnya, yang sangat membantu dalam menentukan kebijakan bisnis.

4. Mempermudah kepatuhan pajak dan regulasi

Akuntansi membantu bisnis dalam menghitung kewajiban pajak dengan tepat dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

5. Mengurangi risiko keuangan

Dengan pencatatan yang baik, bisnis dapat mengidentifikasi potensi masalah keuangan lebih awal dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi kerugian besar.

Manfaat Akuntansi bagi Bisnis

Selain memiliki fungsi yang penting, akuntansi juga memberikan banyak manfaat bagi bisnis, di antaranya:

1. Menjaga stabilitas keuangan

Dengan sistem akuntansi yang baik, bisnis dapat mengelola arus kas dengan lebih efisien dan menghindari masalah keuangan yang dapat menghambat operasional.

2. Memudahkan perencanaan bisnis

Data keuangan yang akurat memungkinkan pemilik bisnis untuk merencanakan ekspansi, investasi, atau strategi keuangan lainnya dengan lebih baik.

3. Meningkatkan kredibilitas bisnis

Laporan keuangan yang rapi dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan investor, mitra bisnis, dan lembaga keuangan dalam memberikan pendanaan atau kerja sama.

4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

Dengan memahami laporan keuangan, bisnis dapat mengalokasikan anggaran secara efektif dan menghindari pemborosan dalam pengeluaran operasional.

Baca Juga: 10 Prinsip Dasar Akuntansi yang Penting Dipahami Akuntan

Demikian penjelasan mendalam mengenai akuntansi. Akuntansi menjadi pilar utama dalam pengelolaan keuangan bisnis. Bagi kamu sebagai business owner, memahami akuntansi bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga kunci untuk memastikan bisnis tetap berjalan lancar dan berkembang.

Oleh karena itu, pastikan bisnismu memiliki sistem akuntansi yang baik agar bisa tumbuh dengan stabil dan berkelanjutan. Salah satunya, kamu bisa memanfaatkan Paper.id dengan fitur Akuntansi-nya!

Kamu bisa mencatat keuangan bisnis lebih mudah karena langsung terhubung dengan invoice digital dan sistem pembayarannya.

Berikut adalah kelebihan Paper.id:

  • Gratis dan Praktis: Bebas biaya, pencatatan otomatis terintegrasi dengan setiap invoice pembelian dan penjualan.
  • Data Dijamin Aman: Paper.id memiliki keamanan data selevel bank, tersertifikasi ISO 27001.
  • Penggunaan Fleksibel: Semua data tersimpan dalam cloud, sehingga bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
  • Terintegrasi dengan Invoice Digital: Kamu bisa buat, bubuhkan e-meterai, hingga kirim invoice digital via WhatsApp, Email, dan SMS.
  • Tersedia berbagai Metode Pembayaran: Kamu juga bisa bayar dan terima pembayaran via transfer bank, kartu kredit, e-wallet, hingga marketplace.

Menarik sekali, bukan? Yuk, eksplor lebih lanjut dengan cara klik tombol di bawah!

Muhamad Dika Wahyudi