Pendanaan P2P Lending (singkatan dari Peer-to-Peer Lending) telah menjadi salah satu pilihan investasi yang semakin populer di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi dan penetrasi internet yang luas, banyak orang mulai melihat P2P lending sebagai alternatif menarik selain investasi tradisional seperti deposito atau saham. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pendanaan P2P lending, manfaatnya, risiko yang perlu diwaspadai, serta tips untuk memaksimalkan keuntungan dari investasi ini.

Disclaimer: Pengembangan dana di platform P2P Lending tidak disebut “investasi” tetapi “pendanaan”. Penggunaan kata “investasi” hanya untuk memudahkan pembaca mengerti konteks dari artikel.

Apa Itu Pendanaan P2P Lending?

Pendanaan P2P Lending adalah metode investasi di mana individu atau perusahaan meminjamkan dana mereka kepada pihak lain melalui platform online, tanpa perantara bank atau lembaga keuangan tradisional. Platform P2P lending bertindak sebagai penghubung antara pemberi pendanaan (Lender) dan peminjam, menyediakan layanan administrasi, penilaian kredit, dan manajemen risiko.

Baca Juga: Tips Memulai Investasi untuk Pemula

Manfaat Pendanaan P2P Lending

1. Potensi imbal hasil tinggi

Pendanaan P2P lending menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi konvensional seperti deposito. Rata-rata, Lender dapat memperoleh bunga berkisar antara 10% hingga 20% per tahun, tergantung pada profil risiko peminjam dan tenor pinjaman.

2. Diversifikasi investasi

Dengan pendanaan P2P lending, Lender dapat mendiversifikasi portofolio mereka dengan mendanai berbagai jenis pinjaman dari berbagai sektor, seperti usaha kecil dan menengah (UKM), pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu pinjaman mengalami gagal bayar.

3. Proses mudah dan cepat

Melalui platform online, proses pendanaan menjadi lebih mudah dan cepat. Lender hanya perlu membuat akun, memilih pinjaman yang ingin didanai, dan mentransfer dana. Semua proses ini dapat dilakukan dalam hitungan menit tanpa perlu repot mengurus berkas-berkas fisik.

Risiko Pendanaan P2P Lending

1. Risiko gagal bayar

Salah satu risiko utama dalam pendanaan P2P lending adalah risiko gagal bayar. Meskipun platform P2P lending melakukan penilaian kredit yang ketat, selalu ada kemungkinan peminjam tidak mampu melunasi pinjamannya. Oleh karena itu, penting bagi Lender untuk memilih pinjaman dengan cermat dan mempertimbangkan profil risiko peminjam.

2. Tidak dijamin oleh Lembaga Keuangan

Berbeda dengan deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pendanaan P2P lending tidak memiliki jaminan dari pemerintah atau lembaga keuangan manapun. Artinya, jika terjadi gagal bayar, Lender harus siap menanggung kerugian tersebut.

3. Regulasi yang masih berkembang

Di Indonesia, regulasi mengenai P2P lending masih terus berkembang. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan regulasi untuk mengatur operasional platform P2P lending, perubahan regulasi yang tiba-tiba bisa mempengaruhi operasional dan keamanan investasi.

Baca Juga: Memahami Sistem Akuntansi & Meningkatkan Efektivitas Untuk Bisnis

Tips Memaksimalkan Keuntungan dari Pendanaan P2P Lending

1. Pilih platform terpercaya

Sebelum memulai investasi, pastikan untuk memilih platform P2P lending yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Platform yang terpercaya biasanya memiliki sistem keamanan yang baik dan transparansi dalam pengelolaan dana.

2. Analisis profil risiko peminjam

Lakukan analisis terhadap profil risiko peminjam sebelum memutuskan untuk mendanai pinjaman. Perhatikan riwayat kredit, tujuan pinjaman, dan kemampuan finansial peminjam untuk meminimalisir risiko gagal bayar.

3. Diversifikasi portofolio

Jangan menaruh semua dana Anda pada satu pinjaman atau satu jenis pinjaman. Diversifikasi portofolio dengan mendanai beberapa pinjaman dari berbagai sektor untuk mengurangi risiko.

4. Pantau pendanaan secara berkala

Selalu pantau perkembangan pendanaan Anda melalui dashboard yang disediakan oleh platform. Dengan memantau secara berkala, Anda dapat segera mengambil tindakan jika ada indikasi masalah pada pinjaman yang Anda danai.

5. Manfaatkan program perlindungan

Beberapa platform P2P lending menawarkan program perlindungan atau asuransi untuk melindungi Lender dari risiko gagal bayar. Manfaatkan program ini jika tersedia untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi investasi Anda.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Investasi Online, Tambahan Pemasukan Pasif Untukmu!

Pendanaan P2P Lending dengan NPL Rendah di Akseleran

Akseleran memiliki kinerja NPL yang sangat baik dibandingkan dengan banyak platform P2P lending lainnya di Indonesia. Per pertengahan Juni 2024, NPL Akseleran ada di angka 0.55% dari total pinjaman yang outstanding, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang berkisar di angka 2% – 3%. Angka NPL yang rendah ini mencerminkan efektivitas Akseleran dalam melakukan penilaian kredit dan mitigasi risiko. 

Akseleran menerapkan proses penilaian kredit yang ketat untuk memastikan hanya peminjam dengan profil kredit yang baik yang mendapatkan pendanaan. Proses ini mencakup analisis mendalam terhadap riwayat kredit, kapasitas pembayaran, performa keuangan, dan reputasi bisnis peminjam.

Tim manajemen risiko Akseleran terus memantau kinerja pinjaman dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi potensi masalah sebelum menjadi serius. Ini termasuk negosiasi ulang pembayaran dan penagihan yang efisien.

Program asuransi Akseleran memberikan perlindungan terhadap risiko gagal bayar dengan mengganti hampir keseluruhan pokok pinjaman yang masih tertunggak lebih dari 90 hari dari tanggal jatuh tempo. Ini memberikan ketenangan pikiran bagi investor karena pendanaan mereka terlindungi.

Pendanaan P2P lending merupakan solusi investasi modern yang menawarkan potensi imbal hasil tinggi dan proses yang mudah. Namun, seperti investasi lainnya, P2P lending juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai. 

Dengan memilih platform terpercaya seperti Akseleran, melakukan analisis risiko, dan mendiversifikasi portofolio, Lender dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko dari pendanaan P2P lending. Bagi Anda yang tertarik mencoba, pastikan untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum memulai investasi.

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Akseleran

Muhamad Dika Wahyudi