Dunia bisnis bergerak cepat, tak terkecuali transaksi dan pembayaran di bisnis  antar perusahaan atau Business-to-Business (B2B). Tapi tahukah kamu, di balik gencarnya teknologi, proses pembayaran B2B masih terkendala kesenjangan digital yang signifikan. Bagaimana bisa?

Studi Allied Market Research mencatat, di tahun 2021, pasar pembayaran B2B global mencapai $12,54 triliun, dan diperkirakan terus bertumbuh hingga $13,95 triliun di tahun 2031. Angka yang fantastis, bukan?

Namun faktanya, meski sebagian proses B2B sudah digital, hampir 30% pembayaran masih mengandalkan transfer bank dan hampir setengah transaksi bisnis global masih berbasis kertas.  

Ini jelas menunjukkan potensi besar untuk transformasi digital di ranah pembayaran B2B! Maka dari itu, berikut ini beberapa yang harus dilakukan bisnis B2B dan perkiraan pembayarannya di masa depan. Yuk, simak!

Langkah-Langkah yang Bisa Diambil oleh Bisnis B2B

Untungnya, inovasi terus bermunculan untuk mengatasi inefisiensi dan meningkatkan keamanan pembayaran B2B. Nah, berikut ini langkah-langkah yang bisa diambil oleh bisnis B2B untuk mengatasi tantangan di atas:

1. Gunakan platform pembayaran digital

Bayangkan kemudahan jika kamu melakukan pembayaran secara digital? Terlebih, biasanya platform pembayaran menyediakan berbagai metode seperti transfer bank, kartu kredit, dompet digital, hingga marketplace

Tidak hanya itu, platform pembayaran digital juga dibekali dengan fitur canggih seperti rekonsiliasi otomatis dan pelacakan pembayaran sehingga siap membuat operasional bisnis kamu menjadi lebih praktis.

Hal ini juga bisa digunakan sebagai pemantik mitra atau customer bisnis kamu melakukan pembayaran secara digital. Bahkan, mereka bisa memilih dari sekian banyaknya opsi pembayaran sesuai preferensinya sendiri ketimbang harus menggunakan pembayaran manual.

Baca Juga: Tempo Pembayaran: Apakah Sama-Sama Dibutuhkan B2B dan B2C?

2. Manfaatkan juga invoice digital

Selain pembayaran digital, kamu juga perlu memanfaatkan invoice digital. Sebab, banyak biaya yang bisa kamu hemat dengan digitalisasi ini.

Misalnya, kamu terbiasa mengirim dan menerima ratusan invoice setiap bulan, tentu hal ini akan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya ‘kan jika masih dilakukan secara manual? Ada biaya cetak, kirim, penagihan, dan lainnya yang tidak murah apalagi jika dalam jumllah banyak.

Nah, dengan beralih menggunakan invoice digital, kamu bisa mengotomatisasi pengiriman dan penerimaan invoice, lho.

Selain itu, invoice digital juga akan langsung masuk ke sistem akuntansi perusahaan, memungkinkan pelacakan secara real-time dan persetujuan yang super cepat. Selain itu, mengurangi risiko kesalahan manusia yang sering terjadi pada invoice manual.

3. Tingkatkan keamanan pembayaran

Di era digital, keamanan menjadi prioritas utama. Kamu sebagai pebisnis B2B harus memastikan bahwa sistem pembayaran yang kamu gunakan sudah dilengkapi dengan teknologi keamanan terbaru, seperti enkripsi data dan otentikasi multi-faktor.

Kamu bisa gunakan aplikasi pembayaran antar bisnis yang sudah bekerja sama dengan lembaga sistem keamanan dan memperoleh sertifikasi keamanan informasi seperti ISO (The International Organization for Standardization).

Hal ini, selain membantu melindungi data sensitif dari ancaman siber, juga meningkatkan kepercayaan mitra dan customer terhadap bisnis kamu. Keamanan yang baik akan mengurangi risiko kebocoran data dan penipuan, yang bisa merugikan perusahaan baik secara finansial maupun reputasi.

tagih pembayaran

Perkiraan Masa Depan Pembayaran B2B

Dengan perkiraan pertumbuhan tahunan sebesar 9,9% sesuai data dari Allied Market Research di atas, masa depan pembayaran B2B tampak cerah dan penuh inovasi. Maka dari itu, berikut adalah beberapa tren yang diprediksi akan mendominasi pasar:

1. Peningkatan digitalisasi

Tidak heran, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyadari manfaat digitalisasi, tren mengadopsi solusi pembayaran digital akan meningkat. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada metode tradisional.

Apalagi, menurut Bank Indonesia pada 2023, penetrasi internet di Indonesia mencapai 77,02%, dengan 210 juta pengguna internet aktif. Ditambah lagi, penetrasi smartphone mencapai 83,7%, menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia memiliki akses mudah ke internet dan perangkat digital.

Jadi, sebagai pebisnis B2B, penting untuk memanfaatkan tren digitalisasi ini dengan beberapa langkah strategis seperti mengadopsi solusi pembayaran digital, misalnya transfer bank online, e-wallet, hingga platform lainnya. 

Baca Juga: Transisi ke Pembayaran Modern: Bagaimana Bisnismu Bisa Hemat dan Untung Lebih Banyak

2. Terintegrasi secara global

Pasar B2B global akan melihat peningkatan integrasi antara berbagai sistem pembayaran di seluruh dunia, memfasilitasi transaksi lintas negara yang lebih cepat dan efisien. Untuk itu, perusahaan B2B perlu mengambil langkah-langkah strategis.

Misalnya, diperlukan untuk memahami dan mematuhi regulasi agar bisa beroperasi tanpa hambatan. Ini mencakup memahami persyaratan KYC (Know Your Customer), AML (Anti Money Laundering), dan aturan pajak di berbagai negara.

Tidak hanya itu, dibutuhkan juga mengimplementasikan sistem yang bisa secara otomatis mengkonversi mata uang sesuai dengan nilai tukar terkini akan mempermudah transaksi lintas negara. Ini untuk memastikan agar transaksi tetap transparan dan adil bagi kedua belah pihak.

3. Peningkatan pengalaman customer

Solusi pembayaran masa depan akan lebih berfokus pada pengalaman customer, misalnya dengan antarmuka yang lebih intuitif dan proses yang lebih cepat. Ini mencakup aplikasi mobile dan platform berbasis web yang memberikan kemudahan akses dan penggunaan.

Maka dari itu, perusahaan B2B perlu memastikan bahwa proses pembayaran berjalan dengan cepat dan efisien adalah kunci. Ini bisa dicapai dengan menggunakan teknologi pembayaran terbaru, seperti transaksi instan dan pembayaran secara real-time. 

Baca juga: Pembayaran B2B dan Beragam Jenisnya dalam Bisnis

Nah, itu dia penjelasan mengenai pembayaran B2B, mulai dari bagaimana kamu bisa menjembatani tantangan yang ada hingga prediksi di masa depan akan seperti apa. Pada akhirnya, perkembangan pembayaran B2B menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan dan inovasi.

Paper.id, Solusi Inovatif Masalah Pembayaran B2B

Kamu yang perlu mengadopsi teknologi baru dan mengotomatisasi proses pembayaran akan mendapatkan keuntungan kompetitif yang signifikan. Platform seperti Paper.id bisa menjadi pilihan cerdas kamu dalam mengatasi tantangan yang ada dan masa depan pembayaran B2B, lho.

Bagaimana tidak, Paper.id sebagai aplikasi invoicing dan pembayaran antar bisnis ini memungkinkan kamu bisa membuat, mengirim, hingga memantau invoice secara digital hingga rekonsiliasi otomatis.

Tidak hanya itu, Paper.id juga dibekali dengan fitur pembayaran, baik untuk pembayaran kepada mitra atau supplier dan tagih/terima pembayaran dari customer melalui berbagai metode digital yang praktis, mulai dari transfer bank, kartu kredit, e-wallet, hingga marketplace.

Jangan ragukan lagi soal keamanannya, sebab Paper.id sudah dibekali dengan sertifikasi keamanan informasi, yaitu ISO 27001. Selain itu, Paper.id sudah menggunakan sistem keamanan untuk melindungi data sensitif saat ditransmisikan melalui jaringan. Jadi, Paper.id sangat bisa menjadi solusi pembayaran bisnismu dari hulu ke hilir.

Yuk, daftar segera bisnis kamu sekarang juga dengan cara klik tombol di bawah ini!

Muhamad Dika Wahyudi