Dalam dunia B2B, metode pembayaran cicilan atau installment payment semakin menjadi pilihan menarik bagi banyak bisnis. Ini memungkinkan bisnis menjaga stabilitas keuangannya sembari memenuhi kebutuhan operasional mereka.
Pembayaran cicilan pada bisnis B2B memberikan jangka waktu pembayaran, sehingga memungkinkan business owner untuk membeli apa yang mereka butuhkan dari supplier dengan mencicil. Pada akhirnya, membantu dalam mengelola cash flow.
Walaupun begitu, ada hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menggunakan metode pembayaran ini untuk bisnismu. Berikut pembahasan yang bisa menjadi pertimbangan atas kelayakan dari metode pembayaran cicilan B2B. Simak di bawah ini.
Keuntungan Metode Pembayaran Cicilan pada Bisnis B2B
Kamu perlu memahami keuntungan menggunakan metode pembayaran cicilan pada bisnis B2B untuk mempertimbangkan kelayakannya. Berikut keuntungannya:
1. Peningkatan penjualan
Metode cicilan dapat meningkatkan penjualan supplier karena memberikan fleksibilitas pembayaran kepada buyer. Dengan pembayaran terpecah, buyer cenderung melakukan pembelian lebih besar atau lebih sering, yang dapat meningkatkan volume penjualan bisnis secara keseluruhan.
Baca Juga: Cicilan vs Perpanjangan Tempo: Mana yang Cocok Untuk Bisnis?
2. Jangkauan pasar yang lebih luas
Melansir Juniper Research, jumlah pengguna buy now pay later atau pembayaran cicilan akan melebih 900 juta di seluruh dunia pada tahun 2027. Jumlah ini meningkat dari 360 juta pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan adopsi yang cepat dan luas terhadap metode pembayaran yang fleksibel.
Menawarkan opsi pembayaran cicilan memungkinkan bisnismu untuk menjangkau segmen pasar yang mungkin sebelumnya tidak pernah mempertimbangkan produk atau layanan kamu karena keterbatasan dana. Segmen pasar ini termasuk bisnis-bisnis yang baru berdiri, bisnis-bisnis kecil, atau bisnis-bisnis yang sedang berkembang.
3. Peningkatan kepuasan buyer
Dari sisi buyer, pembayaran cicilan bisa meningkatkan kepuasan mereka karena memberikan fleksibilitas dalam mengelola keuangan. Mereka bisa memilih untuk membayar dalam jumlah kecil secara berkala daripada harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus.
Dengan opsi cicilan, bisnis yang mungkin memiliki keterbatasan dana tetap bisa membeli produk atau layanan yang dibutuhkan oleh buyer-nya. Tentunya, ini bisa meningkatkan kepuasan buyer karena mereka dapat memperoleh apa yang diinginkan tanpa terhalang keterbatasan dana.
4. Meningkatkan manajemen cash flow
Dengan pembayaran cicilan, buyer dapat mempertahankan likuiditas yang lebih tinggi dalam bisnis mereka. Karena buyer tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus untuk membeli produk atau layanan, yang dapat menyebabkan penurunan likuiditas.
Sebaliknya, buyer dapat menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan operasional sehari-hari atau investasi lainnya. Dengan begitu, buyer akan merasa terbantu dan memengaruhi kepuasan mereka terhadap bisnis kamu.
Baca Juga: Bebaskan Buyer Bayar Invoice Dengan Metode Cicilan di Paper.id
5. Meningkatkan daya saing
Melansir Mondu, menawarkan pembayaran cicilan merupakan wujud komitmen supplier dalam memahami situasi keuangan buyer. Ini bisa menjadi keunggulan yang membedakan bisnis kamu di pasar yang kompetitif.
Selain itu, menawarkan opsi pembayaran cicilan dapat menjadi faktor penentu yang membuat bisnis kamu lebih menarik daripada pesaing. Buyer kamu mungkin lebih cenderung memilih produk atau layanan yang menawarkan opsi pembayaran fleksibel dan mudah diakses.
Pertimbangan Penting dalam Pembayaran Cicilan B2B
Selain mengetahui keuntungan dari pembayaran cicilan pada bisnis B2B, kamu juga perlu memahami pertimbangan apa saja terkait metode pembayaran ini. Berikut penjelasannya:
1. Risiko pembayaran terlambat
Dalam konteks B2B, risiko pelanggan membayar terlambat atau gagal bisa berdampak signifikan pada kesehatan keuangan dan operasional bisnismu. Keterlambatan pembayaran mengakibatkan masalah likuiditas bagi 42% perusahaan, serta meningkatkan beban administrasi.
Ini karena perusahaan harus menghabiskan waktu dan sumber dayanya untuk memantau pembayaran atau bahkan mengingatkan buyer atas keterlambatan pembayaran. Maka dari itu, bisnis B2B perlu memiliki strategi manajemen risiko yang efektif, termasuk kebijakan pembayaran yang jelas jika menerapkan metode pembayaran cicilan.
Baca Juga: Pembayaran Cash atau Cicilan: Mana yang Cocok untuk Customer Kamu?
2. Adanya biaya tambahan
Pembayaran cicilan sering kali menyertakan biaya tambahan seperti bunga atau biaya administrasi. Biaya tambahan ini bisa meningkatkan total biaya pembelian bagi bisnis B2B, sehingga membuat produk atau layanan kamu tampak lebih mahal bagi buyer.
Mengatasi hal ini sebenarnya bisa kamu lakukan dengan memberikan informasi yang jelas kepada buyer tentang biaya tambahan dan manfaat menggunakan metode pembayaran cicilan. Sehingga, buyer pun bisa mempertimbangkannya.
3. Buyer tidak mampu melunasi
Kondisi ini terjadi saat buyer tidak mampu membayar cicilan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. Ketika buyer tidak mampu membayar, supplier mungkin tidak hanya kehilangan pendapatan, tetapi juga harus menanggung biaya tambahan untuk menggantikan pembayaran yang tertunda. Melansir U.S Chamber of Commerce, supplier bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Komunikasi awal yang proaktif: Hubungi buyer yang terlambat membayar melalui telepon atau email untuk memahami alasan keterlambatan dan cari tahu jika ada solusi yang bisa membantu.
- Kirim pengingat invoice: Jika komunikasi awal tidak berhasil, kirim pengingat invoice setelah beberapa waktu. Ini membantu mengingatkan buyer tentang kewajiban mereka untuk membayar.
- Menggunakan agen penagihan pihak ketiga: Jika semua strategi gagal, pertimbangkan untuk menggunakan agen penagihan pihak ketiga. Cara ini bisa sangat efektif dalam mendapatkan pembayaran.
- Mediasi atau tindakan hukum: Jika semua upaya lain tidak berhasil, gunakan proses mediasi atau ambil tindakan hukum untuk menyelesaikan masalah pembayaran. Perlu diingat, tindakan hukum adalah opsi terakhir jika tidak ada jalan lain.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembayaran cicilan pada bisnis B2B dapat meningkatkan penjualan, kepuasan buyer, dan jangkauan pasar, serta membantu buyer mengelola cash flow dengan lebih baik.
Nah, kini kamu bisa memanfaatkan layanan installment payment atau pembayaran cicilan pada bisnis B2B melalui Paper.id. Metode cicilan ini sudah bisa kamu nikmati dengan jangka waktu mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan dengan cicilan 0% dan biaya layanan yang terjangkau yaitu 2,5% sampai dengan 8,3%, tergantung pada jangka waktu cicilan. Biaya layanan bisa dilihat di sini:
Dengan menggunakan metode cicilan ini juga, buyer-mu berkesempatan menikmati diskon invoice, di mana mereka akan mendapatkan potongan harga berdasarkan jumlah invoice.
Untuk ke non-pengguna, kamu tetap bisa menagih invoice lewat Paper.id, dan buyer akan dapat potongan 0,2% hingga Rp50 ribu. Untuk sesama pengguna yang sudah terkoneksi denganmu sebagai mitra, buyer bisa dapat potongan lebih besar, yaitu 0,4% maksimal Rp50 ribu secara cuma-cuma!
Agar penagihan lancar, cash flow bisnismu tetap sehat, dan hubungan dengan buyer makin erat, yuk gunakan metode pembayaran cicilan di Paper.id. Daftarkan segera bisnismu dengan cara klik tombol di bawah ini!
- Nikmati Promo Perjalanan Bisnis dan Hiburan Pakai Kartu Paper.id! - Oktober 31, 2024
- Cara Buat Kuitansi Online di Webapp dan Aplikasi Paper.id - Oktober 28, 2024
- Invoice Fraud: Pengertian, Contoh Kasus, & Cara Menghindari - Oktober 18, 2024