Siklus Akuntansi- Banyak pemilik usaha yang gagal dalam mengembangkan bisnisnya. Bahkan, sebagian besar dari mereka menyerah ketika usaha yang digeluti baru berjalan kurang dari 1 minggu. Kenapa? mereka tidak mengetahui ada beberapa hal teknis yang diperlukan, salah satunya dalam menghitung Laporan Keuangan.
Lebih lanjut, membuat usaha memang tidak hanya memikirkan keuntungan. Dalam menghitung Laporan Keuangan misalnya, jika kamu tidak membuat secara akurat, hal tersebut dapat menganggu kestabilan keuangan dalam usaha yang sedang kamu geluti. Salah satu cara termudah untuk membuat Laporan Keuangan yang akurat adalah dengan mengikuti siklus akuntansi yang telah ditetapkan.
Lantas, apa itu siklus akuntansi? Dan, bagaimana tahapan-tahapan yang harus dilewatkan apabila ingin mendapatkan Laporan Keuangan yang akurat? cari tahu jawabannya di bawah sini.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur?
Siklus Akuntansi
Jadi, Siklus Akuntansi adalah sebuah proses tahapan dan pencatatan sebuah Laporan Keuangan terjadi, baik di Perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa ataupun jenis lainnya. Hal ini akan terjadi mulai dari, transaksi awal dilakukan hingga penutupan akun. Dengan kata lain, terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati sehingga hasil catatan Laporan Keuangan menjadi maksimal.
Tujuan dari penggunaan siklus ini adalah untuk mendapatkan hasil Laporan Keuangan yang akurat. Sebab, Laporan Keuangan berkaitan dengan seluruh aspek bisnis, terutama adalah mengetahui tentang laba rugi dalam satu periode bisnis. Jika Laporan Keuangan bisa didapatkan secara akurat, sebuah bisnis bisa merancang strategi untuk periode selanjutnya. Itulah mengapa penggunaan siklus ini sangat penting.
Untuk menerapkan siklus ini di dalam sebuah bisnis, terdapat sekitar 12 tahapan yang harus dilalui. Di bawah ini, kamu akan mengetahui seluruh tahapan tersebut beserta penjelasannya, mulai dari identifikasi transaksi hingga pembuatan jurnal di akhir periode.
8 Tahap Siklus dalam Akuntansi
Di dalam membuat siklus ini, terdapat 8 tahapan yang harus dibuat agar Laporan Keuangan yang dibuat menjadi lebih akurat, rinci dan jelas.
1. Analisa Transaksi
Pada tahapan pertama dalam siklus ini, seorang pengusaha akan melakukan transaksi dengan pelanggan. Ada beberapa contoh bukti transaksi yang bisa diberikan oleh para pemilik usaha seperti faktur, invoice hingga kwitansi.
2. Pemindahan Transaksi ke Buku Besar
Setelah transaksi dilakukan, pelanggan akan mendapatkan kwitansi sebagai tanda bukti pembayaran. Di sisi lain, kamu, pemilik usaha, bisa melakukan pemindahan transaksi ke buku besar agar lebih mudah diingat.
3. Pembuatan Neraca Saldo
Di dalam buku besar, pemilik usaha harus membuat neraca saldo yang tujuannya adalah membedakan pemasukkan dan pengeluaran di dalam saldo berbentuk kredit maupun debit.
4. Jurnal Penyesuaian
Setiap transaksi yang berbentuk kredit dan debit telah terbuat dalam neraca saldo. Kamu, pemilik usaha, harus melakukan jurnal penyesuaian untuk memeriksa keabsahan dari data yang telah tercatat.
5. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo sudah dibuat dan telah diperiksa keabsahan datanya, kamu bisa melakukan neraca saldo setelah penyesuaian. Tujuannya adalah menjumlah seluruh kredit dan debit dalam satu periode laporan tersebut dan melihat apakah hasilnya positif atau negatif.
6. Persiapan Pembuatan Laporan Keuangan
Jika pada umumnya Laporan Keuangan akan berisikan Laba Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal dll, kamu tidak perlu melakukan hal itu dulu. Yang harus kamu lakukan dalam persiapan awal ini adalah memindahkan seluruh neraca saldo ke dalam Laporan Keuangan tahap awal.
7. Pembuatan Jurnal Penutup
Laporan Keuangan telah terbuat beserta seluruh dengan poin di dalamnya, seperti Laba Rugi, Arus Kas dll. Sehabis itu, kamu harus membuat Jurnal Penutup. Pembuatan jurnal jenis ini bisa dilakukan dengan cara melihatnya dari Laporan Arus Kas, seperti beban dan pengeluaran.
8. Jurnal Pembalik
Dalam beberapa kasus tertentu, di dalam siklus akuntansi, kamu harus membuat jurnal pembalik untuk melihat keadaan Laporan Keuangan. Misalnya, jika kamu mendapatkan transaksi pembayaran uang di muka, kamu harus membuat Jurnal Pembalik sebagai pengingatnya.
Baca Juga: Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan? Begini Cara Mudahnya
Buat Laporan Keuangan Otomatis?
Apakah kamu merasa kesulitan dalam membuat Laporan Keuangan? Jika iya, kamu bukanlah satu-satu pemilik usaha yang mengalami hal tersebut. Apabila kamu merasa malas untuk belajar membuat Laporan tersebut, kamu bisa mempermudahnya dengan cara menggunakan Software Akuntansi. Paper.id menjadi salah satu solusi yang bisa kamu gunakan secara Gratis.
Selain membuat Laporan Keuangan, kamu juga bisa mengirim Invoice, mencatat stok secara akurat hingga pembuatan kwitansi secara online. Sejauh ini, lebih dari 25 ribu pelaku usaha telah merasakan manfaat dari Paper.id. Jika kamu mau menggunakan secara Gratis, klik tombol yang ada di bawah sini.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024