Manajemen Logistik– Mengelola bisnis lebih dari sekedar menghitung untung atau rugi. Sebab, pemilik usaha biasanya juga melakukan kegiatan lain seperti membeli bahan baku awal produk. Belum lagi, mereka harus membuat produk kemudian mengaturnya dalam sebuah gudang. Jika tidak terjual dalam waktu dekat, mereka kembali harus memutar otak bagaimana caranya menghabiskan produk tersebut.
Contohnya adalah barang-barang mudah basi, seperti kue. Usaha membuat kue tidaklah mudah karena proses panjang tetapi masa penggunaan yang pendek. Itu merupakan dua hal yang bertentangan dan sangat menyulitkan. Namun semua masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan apabila sang pemilik usaha bisa melakukan Manajemen Logistik yang bagus.
Apa yang dimaksud dengan Manajemen Logistik dan bagaimana cara melakukannya? kamu bisa mendapatkan jawabannya di dalam artikel yang tertera di bawah ini.
Manajemen Logistik
Di dalam peranan bisnis, Manajemen Logistik adalah bagian dari supply chain yang mempertemukan keinginan pemilik usaha dalam melakukan pengontrolan terhadap produk miliknya. Selain itu, manajemen barang-barang ini dilakukan juga untuk merencanakan proses transfer atau pengiriman kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian. Pencarian jasa ekspedisi termasuk ke dalam manajemen ini.
Singkatnya, Manajemen Logistik juga dilakukan untuk mencari strategi bagaimana cara untuk menekan biaya beban (pengeluaran) namun tetap mengutamakan kualitas pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dengan begitu, pemilik usaha bisa tetap mendapatkan atensi pelanggan tanpa harus mengorbankan banyak biaya untuk pengirimannya. Lantas, bagaimana cara melakukan hal tersebut.
Terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan dalam menekan biaya beban pengiriman. Cara-cara yang biasanya para pemilik usaha gunakan akan mengandung beberapa unsur tertentu mulai dari kondisi jalanan, keefektifan pengeluaran biaya hingga kerjasama dengan pihak ketiga sebagai vendor.
Baca Juga: 5 Keuntungan Menggunakan Aplikasi Stok Barang Secara Digital
Cara Memilih Pihak Ketiga
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Manajemen Logistik ini lebih memfokuskan diri terhadap bagaimana cara mengelola logistik ketika sedang berada di gudang hingga pengiriman ke pelanggan. Namun, metode pengiriman jauh lebih sulit dibandingkan dengan pengelolaan gudang yang biasanya hanya bermasalah dengan produk-produk tertentu saja, misalkan barang mudah pecah atau gampang dimakan tikus.
Metode pengiriman sangatlah riskan sebab jika tidak dikelola secara maksimal akan mempengaruhi kesetiaan pelanggan untuk kembali datang membeli produk kamu. Setidaknya, terdapat 4 ciri-ciri yang harus diperhatikan sebelum mengirimkan produk ke pelanggan.
1. Menyeleksi dan mengajak kerjasama jasa ekspedisi sebagai pihak ketiga.
2. Memilih jasa ekspedisi dengan harga yang kompetitif sesuai dengan fasilitas yang diberikan.
3. Mencari rute paling efektif sehingga produk bisa sampai lebih cepat.
4. Menggunakan metode pengiriman tercepat dan paling efektif.
Apabila kamu telah bisa mendapatkan jasa ekspedisi dengan keempat kriteria tersebut, kamu bisa menyesuaikan budget dengan batas beban (pengeluaran) yang diinginkan.
Baca Juga: 6 Tips Mendapatkan Aplikasi Stok Barang Untuk Kemudahan Bisnis Anda
Tanpa Manajemen Logistik
Apa yang akan terjadi jika seorang pemilik usaha tidak menggunakan Manajemen Logistik dalam bisnis yang ia jalani? Tentunya akan terjadi banyak kekacauan. Di dalam gudang, tanpa adanya penyortiran atau pengurutan produk, kamu akan kesulitan untuk mencari produk yang akan dikirimkan kepada pelanggan. Selain itu, produk-produk tertentu bisa cepat rusak karena tidak diletakan di tempat semestinya.
Selanjutnya, metode pengiriman juga akan menjadi masalah selanjutnya yang akan memusingkan kepala para pemilik usaha. Jika tidak ada kerjasama sebelumnya, kamu akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan pihak ketiga tersebut apabila ada produk yang ‘nyasar’ atau tidak terdeteksi. Kerusakan produk juga bisa menjadi isu yang kerap menjadi masalah dalam pengiriman dengan jasa ekspedisi.
Jika sudah begitu, pelanggan akan merasa kecewa dengan tidak optimalnya fasilitas dan layanan yang diberikan. Dengan kata lain, mereka sudah kapok dan enggan untuk membeli produk yang sama di bisnis yang kamu kelola. Ketidakpuasan seorang pelanggan bisa berdampak semakin buruk apabila mereka berbicara dengan pelanggan lainnya. Sudah pernah mendengar word of mouth?
Baca Juga: Word Of Mouth Gratis, Kenapa Pebisnis Lebih Pilih Iklan Berbayar?
Butuh Sistem Gudang Otomatis?
Mengelola stok secara manual memang menjadi masalah tersendiri bagi pemilik usaha. Sebab selain mereka harus mengirimkan produk kepada pelanggan, pemilik usaha juga harus membuka buku stok dan mengurangi produknya. Dalam satu momen, kamu pasti akan lupa untuk mencatat sehingga stok yang kamu miliki di catatan dan yang tersedia tidak sama alias tidak selaras. Bagaimana cara mengatasinya?
Oleh karena itu, kamu seharusnya mulai untuk menggunakan Software Akuntansi yang bisa mencatat seluruh laporan stok kamu secara otomatis. Dengan kata lain, kamu tidak perlu lagi membuka buku stok secara manual. Kenapa? karena setelah kamu mengirimkan Invoice kepada pelanggan, stok kamu akan berkurang secara otomatis sesuai dengan yang tersedia di dalam gudang sebenarnya.
Tidak hanya kelola stok otomatis, kamu juga bisa melakukan pencatatan Laporan Keuangan di Software Akuntansi Paper.id. Dalam satu aplikasi, kamu bisa melakukan semua hal pengelolaan dalam bisnis. Kenapa kamu masih menggunakan cara manual? Gabung sekarang, Gratis.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024