Ibarat lautan, dunia bisnis juga sama tak pernah surut dari persaingan. Sementara itu, memahami strategi pemasaran seperti “kompas” yang berguna untuk kamu bisa mengarungi gelombang tak terduga.
Berbicara strategi pemasaran, salah satu contohnya adalah strategi 7P Marketing. Sesuai namanya, ada 7 variabel penting dalam strategi pemasaran ini. Strategi pemasaran yang sebenarnya tidak hanya untuk perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil pun bisa menerapkannya, lho!
Agar lebih paham, berikut penjelasan mengenai 7P Marketing. Simak baik-baik sampai bawah, ya!
Apa itu Strategi 7P Marketing
Sebenarnya, istilah strategi pemasaran 7P merupakan dasar yang harus kamu jadikan patokan awal saat akan menjalankan suatu bisnis. Khususnya bagi kamu para pelaku UKM yang semakin hari semakin merangkak naik jumlahnya di Indonesia.
Nah, dalam dunia bisnis yang begitu dinamis dan persaingan yang semakin ketat, memiliki pondasi yang kuat menjadi kunci utama untuk meraih keberhasilan dalam pemasaran. Inilah mengapa konsep 7P marketing sangat relevan dan penting untuk kamu pahami.
Baca juga: 7 Strategi Email Marketing untuk Tingkatkan Penjualanmu
Variabel Strategi Pemasaran 7P
Berikut ini penjelasan mengenai tujuh variabel dalam strategi pemasaran 7P:
Product (Produk)
Sebagai pebisnis, kamu punya tanggung jawab membuat produk atau jasa yang bisa diterima oleh pelanggan. Proses mengembangkan produk yang kuat melibatkan pemahaman mendalam mengenai target pasar, lho.
Bagaimana produk kamu bisa mengatasi masalah atau meningkatkan hidup pelanggan kamu? Apakah produk kamu memberikan solusi yang unik atau atau fitur yang istimewa yang membedakannya dari pesaing?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan membimbing kamu dalam merancang produk yang dapat menggebrak pasar.
Kamu bisa memulainya dengan melakukan riset yang mendalam untuk mengetahui masalah atau kekurangan apa yang dihadapi oleh target pasar kamu. Setelah itu, kembangkan produk kamu sedemikian rupa sehingga bisa memberikan solusi yang unik terhadap masalah tersebut.
Selanjutnya, kamu bisa juga tambahkan fitur atau nilai tambah yang membedakan produk kamu dari kompetitor. Apakah ada fitur khusus atau pendekatan yang membuat produk kamu lebih menarik dari pelanggan?
Price (Harga)
Penetapan harga menjadi keputusan yang sangat krusial. Tahu tidak kenapa? Sederhananya, karena harga tidak hanya mencerminkan biaya produksi, tetapi juga faktor-faktor seperti persepsi nilai, strategi harga pesaing, dan tingkat demand pasar. Catat, harga yang tepat bisa mempengaruhi citra merek kamu dan daya beli pelanggan, lho!
Misalnya, kamu memiliki bisnis yang menjual produk fashion berkualitas tinggi. Jika kamu menetapkan harga terlalu rendah, pelanggan mungkin akan meragukan kualitas produkmu. Mereka akan berpikir bahwa produkmu memiliki kualitas yang kurang baik bahkan dianggap palsu.
Di sisi lain, jika kamu menetapkan harga terlalu tinggi juga bisa membuat pelanggan ragu untuk membeli, terutama jika merek kamu belum terlalu dikenal di pasaran. Maka dari itu, menentukan harga pasar bisa dianggap sebagai “seni” yang melibatkan banyak pertimbangan.
Terlebih lagi banyak sekali strategi penetapan harga yang sifatnya seasonal atau fixed dengan mengusung unsur psikologi yakni even-odd pricing, harga dibuat dengan angka ganjil untuk menangkap nuansa murah seperti Rp 499,000,- atau naik sedikit menjadi jadi angka genap tanpa menyentuh batas atas persepsi harga seperti Rp 478,000.
Place (Tempat)
Tempat ini berkaitan erat dengan distribusi dan ketersediaan produk kamu. Di mana produk kamu akan dijual? Apakah akan dijual melalui toko fisik, online, atau melibatkan keduanya? Lokasi strategis akan membantu produk kamu mudah diakses oleh target pasar kamu.
Misalnya, kamu akan menjual produk kamu di toko fisik, maka pilihkan lokasi yang bisa meningkatkan peluang kemungkinan produk kamu ditemukan oleh pelanggan dengan mudah, seperti di area dengan lalu lintas tinggi atau di pusat perbelanjaan.
Namun, di era digital saat ini, membuka toko online atau berjualan melalui platform e-commerce bisa membawa produk kamu kepada jangkauan yang lebih luas, bahkan tak terbatas oleh batasan geografis.
Promotion (Promosi)
Nah, promosi ini sangat penting juga karena melibatkan segala aktivitas kamu untuk menginformasikan, mengedukasi, dan mempengaruhi pelanggan mengenai produk kamu. Ini bisa berupa iklan, kampanye di media sosial, konten pemasaran, dan sebagainya.
Sebagai contoh, kamu memiliki merek kosmetik dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan bebas dari bahan kimia yang berbahaya. Nah, kamu bisa promosikan di media sosial dengan membagikan konten yang edukatif mengenai bahan-bahan alami yang digunakan dalam produk kamu, serta memberikan pandangan tentang bagaimana produk kamu ramah lingkungan.
People (Orang)
People atau orang mencakup semua yang terlibat dalam bisnis kamu, baik karyawan maupun pelanggan. Untuk itu, kamu harus memastikan semua yang terlibat seperti karyawan punya keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan.
Agar karyawan berkompeten, kamu bisa dukung mereka dengan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan mereka dengan berinteraksi dengan pelanggan dan memberikan solusi yang efektif.
Misalnya, kamu punya sebuah restoran yang ingin memberikan experience makan yang tak terlupakan bagi pelanggan. Maka dari itu, kamu bisa mengadakan pelatihan khusus yang mengajarkan karyawan cara berinteraksi dengan berbagai tipe pelanggan, baik yang senang berbicara maupun yang lebih tertutup.
Process (Proses)
Proses mengacu pada langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan produk atau layanan kepada pelanggan, termasuk soal prosedur dan kebijakan yang diterapkan dalam menjalankan bisnis.
Dengan proses yang efisien, akan membantu kamu dalam menghemat waktu dan biaya, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Nah, proses ini juga mencakup bagaimana komunikasi internal di bisnis kamu berfungsi.
Physical Evidence (Bukti Fisik)
Ini mencakup semua bukti yang bisa dilihat, dirasakan, atau diterima pelanggan yang akan membuktikan seberapa berkualitasnya produk atau layanan kamu. Contohnya bisa berupa lingkungan toko, peralatan yang digunakan, atau penampilan karyawan.
Menggabungkan Ketujuh Variabel
Ketujuh variabel dari 7P Marketing ini tidak bisa berdiri sendiri lho, melainkan saling berinteraksi dan membentuk landasan strategis yang komprehensif.
Misalnya, produk kamu kembangkan dengan baik harus mencerminkan harga yang wajar dan dipromosikan dengan cara konsisten dengan nilai yang diusung. Begitu juga, dengan pemilihan tempat, kamu harus mempertimbangkan sifat produk dan preferensi pelanggan.
Sebagai contoh, merek “AQUA” dapat memberikan gambaran konkret tentang bagaimana ketujuh variabel ini saling berinteraksi:
- Produk: AQUA merek air minum dalam kemasan yang dikenal karena kualitas dan kebersihannya. Produk mereka terdiri dari berbagai ukuran botol, mulai dari 330ml hingga 5 liter.
- Harga: Mereka menawarkan harga yang sangat terjangkau untuk semua varian, memungkinkan produk mereka bisa diakses oleh berbagai segmen pasar, dari masyarakat umum hingga pelanggan yang lebih sadar akan kesehatan, lho.
- Tempat: AQUA bisa ditempatkan hampir di mana-mana. Produk mereka bisa ditemukan di toko kelontong, supermarket, restoran, bahkan pedagang kaki lima. Ketersediaan ini memungkinkan pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan air minum dalam kemasan tanpa kesulitan.
- Promosi: Mereka menggunakan strategi promosi yang berfokus pada kebersihan, kualitas, dan juga kesehatan. Mereka seringkali berfokus pada iklan yang menyoroti proses pengolahan air yang canggih dan kebersihan produk mereka.
- Orang: Karyawan AQUA, terutama yang berinteraksi langsung dengan pelanggan seperti pengemudi pengiriman, terbiasa memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.
- Proses: Proses AQUA dalam hal manajemen stok dan distribusi selalu konsisten dalam memastikan ketersediaan produk di berbagai tempat penjualan.
- Bukti Fisik: Botol AQUA dirancang dengan baik dan memiliki label merek yang khas. Ini menciptakan bukti fisik yang mengindikasikan berkualitasnya produk mereka.
Baca juga: Apa itu Community Marketing?: Marketing untuk Startup
Kesimpulan
Dalam era perubahan yang cepat dan tuntutan pelanggan yang terus berkembang, konsep 7P Marketing ini tetap relevan sebagai panduan fundamental. Dengan memahami dan menggabungkan ketujuh variabel ini secara bijak, diharapkan bisnis kamu dapat mengembangkan strategi pemasaran yang kuat dan terintegrasi.
Berbicara soal strategi marketing, jangan kamu lupakan juga soal metode pembayaran. Dalam lingkungan bisnis yang semakin digital ini, metode pembayaran telah menjadi komponen penting dalam pengalaman transaksi bagi pelanggan.
Maka dari itu, coba gunakan Paper.id. Salah satu platform penagihan dan pembayaran antar bisnis yang bisa digunakan UMKM hingga perusahaan besar. Dengan Paper.id, transaksi kamu baik dengan pelanggan maupun supplier bisa jadi lebih mudah, lho.
Kamu bisa gunakan metode pembayaran apa saja, mulai dari transfer bank, E-Wallet, Virtual Account, E-Commerce hingga kartu kredit yang memungkinkan pelanggan kamu akan dapat tambahan tempo pembayaran hingga 45 hari!
Bagaimana, menarik, kan? Yuk daftarkan segera bisnismu di Paper.id dan nikmati semua fitur yang ada dengan klik banner di bawah ini. GRATIS!
- Tips dan Tools untuk Mengawasi Setiap Aktivitas Keuangan Bisnis dengan Aplikasi Kasir Online - November 15, 2024
- Bayar Supplier Lebih Mudah Lewat Blibli, Nikmati juga Promonya! - November 14, 2024
- Pakai PO Digital vs PO Konvensional, Mana yang Lebih Efisien? - November 14, 2024