Salah satu cara terbaik dalam memulai bisnis adalah dengan cara membuka perusahaan dagang. Namun, apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang? itu adalah sebuah perusahaan yang mana membeli, menyimpan dan kemudian menjual lagi barang orang lain tanpa memberikan perubahan sedikitpun. Dengan kata lain, perusahaan tersebut tidak mengubah bentuk suatu produk melainkan akan langsung menjualnya lagi.
Tujuannya untuk apa? sudah pasti untuk mendapatkan keuntungan atau juga laba dari penjualan. Salah satu contoh perusahaan dagang yang sangat terlihat di masyarakat adalah supermarket, kios di pinggir jalan hingga pedagang kaki lima. Mereka semua tidak membuat produk sendiri melainkan membelinya secara langsung melalui pabrik. Hal itu dimaksudkan untuk memangkas biaya produksi. Pembelian dalam skala besar juga akan membuat beban harga menjadi lebih murah. Bahkan, Anda bisa mendapatkan potongan harga tambahan.
Lebih lanjut, perusahaan dagang itu dibagi dua, yakni perusahaan dagang yang menjual produk jadi semisal, alat elektronik, alat rumah tangga dll. Selanjutnya, ada juga perusahaan yang menjual barang setengah jadi, misalnya kayu, pasir, hingga batu bata untuk keperluan bahan bangunan. Setelah mengetahui apa itu perusahaan dagang, Anda harus mengenal pula cara membuat laporan keuangan perusahaan dagang agar arus kas menjadi maksimal.
Laporan keuangan perusahaan dagang itu memiliki peran sangat vital dalam bisnis. Sebab, melalui catatan tersebut, Anda bisa mengetahui performa penjualan barang secara berkala dan juga catatan mengenai pengeluaran dan pemasukkan lainnya. Namun dalam pembuatannya, ada beberapa langkah yang harus Anda diperhatikan,seperti laporan laba untung rugi, perubahan modal hingga arus kas.
Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan perusahaan dagang yang pertama adalah laporan laba rugi. Dalam laporan ini, Anda akan dapat mengukur performa perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Secara umum, ada empat elemen di dalam laporan laba rugi, yakni pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Namun, ada satu hal yang membedakan antara laporan laba rugi perusahaan dagang dengan laporan lainnya, yaitu adanya harga pokok penjualan (HPP). Lantas, apa sebenarnya HPP itu?
Harga pokok penjualan adalah harga jual yang ingin ditetapkan sebuah perusahaan dagang terhadap barangnya. Tentunya, sebuah perusahaan ingin mendapatkan untung dari barang yang dijual. Oleh karena itu, penggunaan HPP ini sangat membantu Anda memberikan taksiran harga. Sejatinya, harga yang ditetapkan untuk sebuah barang itu bervariasi, tergantung dari beberapa hal, seperti biaya pembelian, biaya angkut pembelian dll. Untuk lebih mudahnya, Anda bisa melihat rumusnya di bawah ini.
Harga pokok penjualan= Persediaan barang dagangan awal + (pembelian + biaya angkut pembelian – retur barang – potongan pembelian) – persediaan sisa barang.
Dengan harga pokok penjualan seperti ini, Anda dipastikan tidak akan mendapatkan kerugian dari barang penjualan. Sebaliknya, laba yang dihasilkan cukup besar. Karena, inti dari laporan laba rugi adalah untuk mengetahui berapa defisit yang didapatkan antara penjualan dan pembelian. Semakin besar barang yang dijual, semakin besar pula untung yang didapatkan.
Laporan Perubahan Modal
Untuk dapat mengetahui laporan perubahan modal, Anda diharuskan mengetahui laporan laba rugi terlebih dahulu. Sebab, kedua laporan tersebut sangatlah berkaitan erat. Perubahan modal dilakukan dalam laporan keuangan perusahaan dagang tergantung keuntungan atau kerugian. Semakin besar keuntungan, semakin besar pula modal yang akan ditambah. Pun sebaliknya, semakin kecil keuntungan, semakin kecil pula modal yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, perusahaan dagang harus menyesuaikan sesuai dengan jumlah produk yang terjual.
Selain mengetahui laporan laba rugi, ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan laporan perubahan modal, seperti adanya penambahan atau pengurangan setoran dari pihak investor, adanya kerugian dari perusahaan dagang dan juga faktor tak terduga lainnya. Jika sebuah perusahaan dagang melakukan perubahan modal, sudah pasti income atau hasil pemasukkan di periode selanjutnya akan berubah pula, bisa itu menjadi lebih besar atau mungkin juga lebih sedikit.
Laporan Arus Kas
Laporan keuangan perusahaan dagang yang terakhir adalah laporan arus kas (cash flow). Dalam elemen ini, Anda akan disajikan mengenai data-data tentang arus kas yang keluar dan juga masuk. Biasanya, kas yang keluar masuk ini akan berbentuk investasi ataupun biaya operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu, tergantung kebijakan pemilik sebagai pemimpin perusahaan dagang.
Di dalam laporan arus kas ini, Anda juga dapat membuat kesimpulan mengenai perencanaan untuk ke depannya berdasarkan laporan yang telah dibuat pada bulan sebelumnya. Perencanaan yang tepat akan membuat perusahaan dagang Anda terlihat profesional. Dalam menentukan apakah laporan arus kas perusahaan itu normal atau tidak, Anda bisa menghitungnya dengan cara menggunakan rumus di bawah ini.
Saldo akhir = saldo awal + penerimaan kas – pengeluaran kas.
Apabila hasilnya negatif, Anda mungkin bisa mengurangi beban biaya di bulan depan, seperti fasilitas, snack untuk para karyawan atau mungkin juga biaya di luar dugaan lainnya. Sebaliknya, jika saldo akhir normal atau bahkan sangat baik, Anda bisa memberikan ‘bonus’ terhadap karyawan. Dengan begitu, pekerjaan yang dihasilkan juga akan semakin berkualitas.
Itu dia cara mengatur laporan keuangan perusahaan dagang agar usaha Anda terlihat lebih profesional. Nah, untuk Anda yang ingin mempermudah kegiatan penjualan dan pembelian, coba gunakan software invoicing Paper.id. Gunakan fitur-fitur terbaik dari Paper.id untuk memudahkan kegiatan usaha Anda. Coba sekarang juga secara gratis dengan cara klik disini.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024