Perputaran kas dan profitabilitas adalah dua aspek penting dalam sebuah bisnis. Hubungan antara perputaran kas dan profitabilitas bisnis sangat erat karena kedua indikator ini saling berkaitan dalam menentukan keuangan perusahaan. 

Perlu diingat, perputaran kas dan arus kas (cash flow) adalah dua hal yang berbeda. Arus kas adalah semua pergerakan kas termasuk arus kas keluar (cash outflow) dan arus kas masuk (cash inflow). Sedangkan perputaran kas adalah indikator keuangan yang mencerminkan seberapa efisien suatu perusahaan mengelola aliran kasnya. Indikator perputaran kas dihitung dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan rata-rata saldo kas dan setara kas selama periode tertentu.  

Semakin tinggi tingkat perputaran kas maka pengelolaan kas semakin efisien sehingga berpotensi meningkatkan profitabilitas. Sebaliknya, semakin rendah tingkat perputarannya semakin tidak efisien karena semakin banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan sehingga berpotensi menurunkan profitabilitas.

Invoice Penjualan

Cara Menghitung Perputaran Kas

Perputaran cash bisa dihitung dengan rumus cash turnover ratio (CTR). Menurut Corporate Finance Institute rumus cash turnover ratio adalah sebagai berikut:

  • Revenue adalah pendapatan suatu perusahaan dan dapat dilihat pada laporan laba rugi.
  • Average cash adalah rata-rata antara saldo kas periode berjalan dengan saldo kas periode sebelumnya.

Baca Juga: Cash Flow: Definisi, Jenis, Contoh, dan Pentingnya untuk Bisnis

Contoh perhitungan Cash Turnover Ratio

Sebuah perusahaan memiliki pendapatan bersih sebesar Rp 120 juta pada tahun 2021, dan Rp 160 juta pada tahun 2022. Pada awal tahun 2021, saldo kas tercatat Rp 50 juta dan pada akhir tahun 2021 tercatat Rp 70 juta. Memasuki awal tahun 2022, saldo kas masih tercatat Rp 70 juta dan pada akhir tahun 2022 tercatat Rp 80 juta. 

Untuk mengetahui nilai cash turnover ratio, kamu perlu menghitung average cash (rata-rata saldo) dengan cara berikut ini. Caranya kamu hanya perlu menjumlahkan saldo kas di awal tahun dan saldo kas di akhir tahun, lalu membagi hasilnya dengan 2, seperti berikut:

Average cash 2021 = (saldo kas awal tahun + saldo kas akhir tahun) : 2

= (Rp 50 juta + Rp 70 juta) : 2

= Rp 120 juta : 2 = Rp 60 juta

Average cash 2022 = (saldo kas awal tahun + saldo kas akhir tahun) : 2

= (Rp 70 juta + Rp 80 juta) : 2

= Rp 150 juta : 2 = Rp 75 juta

Setelah mendapatkan nilai average cash, kamu bisa menghitung cash turnover ratio dengan cara berikut.

Cash turnover ratio tahun 2021 = Revenue : Average Cash

= Rp 120 juta : Rp 60 juta

= 2

Cash turnover ratio tahun 2022 = Revenue : Average Cash

= Rp 160 juta : Rp 75  juta

= 2,13

Nilai cash turnover ratio tahun 2022 sedikit lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2021. Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran kas tahun 2023 lebih tinggi dari tahun 2022. Semakin tinggi perputaran kas maka semakin pengelolaan kas semakin efisien sehingga berpotensi meningkatkan profitabilitas. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada angka cash turnover ratio yang ideal. Seperti halnya rasio lainnya, rasio ini harus dibandingkan dengan para kompetitor dan tolok ukur industri.

Days Cash Replenishment

Jika sudah mengetahui nilai cash turnover ratio, kamu bisa menghitung  jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengisi kembali saldo kasnya. 

Misalnya, jika sebuah perusahaan melaporkan cash turnover ratio sebesar 2, maka hari yang diperlukan untuk pengisian kembali kas adalah 365 : 2 = 183 hari.

Baca juga: Tips Mengatur Tempo Pembayaran Supplier untuk Memperlancar Cash Flow

Dampak Arus Kas Terhadap Profitabilitas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, arus kas adalah semua pergerakan kas termasuk arus kas keluar (cash outflow) dan arus kas masuk (cash inflow). Dalam sebuah bisnis, arus kas mengacu pada pergerakan uang masuk dan keluar yang melibatkan pelacakan uang tunai yang diterima dari pelanggan, pembayaran yang dilakukan kepada supplier, dan biaya yang dikeluarkan.

Arus kas positif terjadi ketika uang masuk melebihi uang keluar, sedangkan arus kas negatif terjadi ketika . Meskipun arus kas sangat penting untuk operasi sehari-hari, hal ini tidak selalu menunjukkan profitabilitas. Misalnya, sebuah toko ritel yang mengalami fluktuasi penjualan. Selama musim liburan, penjualan toko akan melonjak dan memiliki arus kas masuk yang besar. Namun, perusahaan tersebut mungkin perlu berinvestasi pada inventaris dan staf tambahan untuk memenuhi peningkatan permintaan yang mengakibatkan biaya lebih tinggi. Meskipun arus kas positif selama musim liburan, namun profitabilitas mungkin tidak setinggi biaya tambahan yang dikeluarkan.

Tapi, profit itu tidak sama dengan cash flow! Mungkin di atas kertas, profitmu terlihat mengesankan, tapi kalau cash flow-mu tidak lancar, semuanya percuma! Jangan sampai bisnis terhambat hanya karena arus kas yang tersendat. Pastikan perputaran arus kas bisnismu berjalan mulus tanpa hambatan.

Apakah kamu yakin cash flow bisnismu sudah lancar? Jangan sampai ketinggalan! Untuk memastikan cash flow-mu tetap sehat, coba gunakan cash flow check-up dari Paper.id. Ini bisa diakses langsung dari HP atau website, jadi kamu bisa memantau arus kas kapan saja dan di mana saja, GRATIS!

Dampak Profitabilitas Terhadap Arus Kas

Profitabilitas berpengaruh langsung terhadap arus kas suatu perusahaan . Bisnis yang secara konsisten menghasilkan keuntungan akan memiliki lebih banyak uang tunai untuk diinvestasikan kembali di perusahaan atau dibagikan kepada pemegang saham.

Profitabilitas yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan arus kas masuk, memungkinkan perusahaan membiayai operasinya, membayar utang, dan berinvestasi dalam proyek-proyek baru. Di sisi lain, perusahaan dengan profitabilitas rendah atau negatif mungkin kesulitan menghasilkan arus kas yang cukup, sehingga membatasi kemampuannya untuk tumbuh atau bahkan memenuhi pengeluaran sehari-hari .

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah aspek penting dalam pengelolaan keuangan sebuah bisnis karena mampu memberikan informasi tentang likuiditas perusahaan, efisiensi operasional dan kesehatan keuangan bisnis secara keseluruhan. Salah satu platform yang bisa membantu untuk membuat laporan arus kas adalah Paper.id. Dengan platform Paper.id, kamu tidak perlu lagi repot-repot membuat atau mencari invoice pembayaran. karena dengan Paper.id kamu bisa membuat invoice dengan mudah serta tercatat secara otomatis.

Baca Juga: Cash Flow yang Sehat dan Tidak, Dinilai dari Mana?

Invoice yang tersimpan akan tercatat pada fitur Laporan Invoice. Selain fitur tersebut, kamu juga bisa memanfaatkan fitur laporan laba rugi, neraca keuangan, dan neraca saldo untuk membantu membuat pencatatan arus kas. Tunggu apalagi? Yuk daftarkan bisnis kamu di Paper.id dengan cara klik tombol di bawah ini!

Muhamad Dika Wahyudi