Dalam era globalisasi yang semakin mudah terhubung, kamu sebagai pebisnis lokal harus terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Salah satu tren menarik yang telah muncul adalah preferensi masyarakat untuk mengambil barang/bahan baku dari luar negeri daripada memilih produk lokal atau dalam negeri.
Fenomena ini sangat menarik perhatian dan ada beberapa faktor kunci yang perlu dipahami olehmu agar dapat merespons dengan tepat dan bahkan bisa memanfaatkan peluang ini. Pertanyaannya, apa alasan di balik itu semua?
Dari kualitas produk hingga status sosial, dari kepercayaan terhadap merek hingga sentuhan personal, berikut ini alasan kenapa orang mau ambil barang di luar negeri dibandingkan dalam negeri. Simak baik-baik sampai bawah, ya!
Harga Jauh Lebih Murah
Harga yang murah menjadi salah satu alasan yang kuat kenapa orang cenderung memilih barang dari luar negeri dibandingkan dalam negeri, terutama ketika pembelian dalam jumlah besar atau harga bulking.
Misalnya, kamu punya usaha di bidang restoran dengan pengiriman makanan. Kamu memiliki kebutuhan besar untuk membeli box makanan untuk mengemas makanan yang akan dikirim ke pelanggan.
Setelah mencari di pasar lokal, ternyata kamu menemukan bahwa harga box sekitar Rp 10.000/box. Sementara, kamu juga menemukan produsen box di luar negeri dengan harga lebih murah, yaitu Rp 6.000/box dengan diskon tambahan sebesar 10% jika membeli minimal 500 box.
Sedangkan, kamu juga memiliki kebutuhan membeli sebesar 800 box untuk stok bulan ini. Maka dari itu, berikut ini perhitungannya:
Kualitas Produk yang Diakui Secara Internasional
Orang lebih memilih produk luar negeri karena persepsi mereka tentang kualitasnya yang lebih baik. Produk dari merek internasional sering kali dianggap memiliki standar kualitas yang lebih tinggi, mengingat reputasi merek yang telah mapan di pasar global.
Sederhana, jawabannya karena sebagian besar terletak pada reputasi dan dedikasi merek-merek internasional untuk menjaga standar yang ketat dalam produksi mereka. Mereka juga sering menginvestasikan sumber daya yang signifikan, baik dalam riset dan pengembangan, inovasi, hingga pengawasan mutu produk.
Misalnya, merek olahraga ternama Adidas yang sudah lama dikenal sebagai pemain utama dalam industri pakaian dan alas kaki. Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada desain dan gaya saja, tetapi juga pada kualitasnya yang tinggi.
Sebagai contoh, teknologi Boost yang mereka usung untuk menghadirkan sol bantalan yang lebih responsif dalam alas kaki olahraga telah mendapat banyak pujian dari konsumen. Teknologi ini diciptakan dengan menggabungkan bahan busa khusus yang menghasilkan bantalan yang responsif dan nyaman saat digunakan.
Nah, ini konsistensi Adidas dalam memberikan produk yang memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumen telah membangun citra kualitas yang kuat dan kredibel di mata konsumen global. Terlebih, mereka juga sudah beroperasi selama beberapa dekade, memberikan waktu yang cukup untuk membangun fondasi kepercayaan dalam hal kualitas.
Baca juga: Ambil Barang Jadi, Impor atau Lokal, mana yang Lebih Menguntungkan?
Unik dan Memiliki Persepsi Gengsi
Tren “barang dari luar negeri” juga sering dikaitkan dengan produk yang lebih unik dan memiliki nilai tambah tertentu. Konsumen cenderung merasa bahwa produk dari luar negeri memberikan pengalaman yang berbeda dan memberikan status sosial yang lebih tinggi. Tahu tidak kenapa?
Hal ini bukan lain karena adanya efek “eksotisasi” dan gengsi, di mana hal-hal yang asing atau jarang ditemui di lingkungan sehari-hari dianggap lebih menarik dan lebih mengikuti tren. Jadi, orang cenderung ingin memamerkan produk dari merek ternama dan dikenal dengan gaya hidup yang eksklusivitas.
Tidak hanya itu, keunikan juga dapat dikaitkan dengan variasi desain dan gaya yang berbeda dari produk lokal. Produk luar negeri sering membawa tren dan inspirasi baru yang mungkin belum dikenal oleh konsumen di dalam negeri. Nah, ini memberikan konsumen kesempatan untuk merasakan perubahan dan kemajuan, serta menjadi bagian dari arus global yang sedang berkembang.
Kemudahan Akses dan Teknologi
Perkembangan teknologi dan platform e-commerce sudah membuat akses terhadap produk luar negeri lebih mudah dari sebelumnya. Sekarang, konsumen bisa dengan cepat dan mudah membandingkan produk, membaca ulasan, dan melakukan pembelian internasional hanya lewat smartphone.
Belum lagi, soal metode pembayaran. Kemudahan dalam pembayaran melalui berbagai platform dan opsi mata uang membuat konsumen semakin tertarik untuk berbelanja produk luar negeri. Beberapa platform bahkan menawarkan konversi mata uang secara otomatis, lho.
Kesimpulan
Dalam menghadapi tren ini, sebagai pebisnis lokal kamu bisa mengambil beberapa pelajaran berharga, seperti inovasi dan fokus pada kualitas produk, penciptaan nilai tambah dan keunikan, pembangunan citra merek yang kuat, pemanfaatan teknologi, serta investasi dalam pemasaran yang berpusat pada cerita produk.
Dengan menggali lebih dalam tentang alasan di balik preferensi konsumen ini, diharapkan kamu juga dapat membangun strategi yang berfokus pada penguatan merek dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Baca juga: Buat Barang Sendiri atau Jadi Reseller, Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Bisnis?
Nah, itu dia alasan kenapa orang mau ambil barang di luar negeri dibandingkan dalam negeri. Mau tahu informasi atau berita seputar bisnis menarik lainnya? Yuk ikuti terus Blog Paper.id. Jangan lupa juga daftar Paper.id agar kamu lebih praktis dalam mengelola bisnis.
Platform penagihan dan pembayaran antar bisnis ini bisa digunakan oleh UMKM hingga perusahaan besar, lho! Klik tombol di bawah ini. GRATIS!
- Main Game di Telegram, Hiburan Ringan dengan Banyak Bonus - Desember 21, 2024
- Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Pajak: Pengertian, Fungsi, Hingga Cara Cek Kodenya - Desember 19, 2024
- Usaha Seperti Apa yang Kena Pajak? Berikut Kategorinya! - Desember 19, 2024