Setelah Anda melunasi semua kewajiban keuangan Anda dan tersisa uang, pernahkah Anda mempertimbangkan untuk menabung?
Dengan memperhatikan bahwa inflasi di Indonesia pada saat artikel ini ditulis mencapai 3,6%, sedangkan tingkat bunga deposito bank hanya sekitar 3,75%, mungkin Anda mulai merenung apakah ada alternatif lain selain menabung. Apakah saatnya bagi saya untuk memulai investasi? Bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Investasi apa yang sesuai dengan profil saya?”
Baca juga : Yakin Mau Investasi Saham? Jangan Cuma Latah, Pelajari Sebelum Investasi!
Pilihan Investasi yang Cocok untuk Pemula
Sebelum menentukan jenis investasi yang tepat untuk Anda, perlu untuk pertimbangkan terlebih dahulu berapa besar jumlah keuntungan yang ingin Anda raih, berapa biaya yang terkait dengan investasi, sejauh mana kemampuan finansial Anda, dan seberapa banyak waktu yang dapat Anda alokasikan untuk mengelola investasi tersebut.
Setelah Anda memiliki jawaban untuk semua pertanyaan tersebut, Anda akan lebih mampu membuat keputusan mengenai jenis investasi yang paling sesuai dengan situasi Anda.
Mari baca terus pilihan investasi yang ada di bawah ini.
1. Investasi dalam Aset Kripto
Teknologi blockchain adalah inovasi keuangan yang tengah berkembang pesat dan banyak perusahaan di seluruh dunia yang mulai mengadopsinya. Bahkan beberapa negara telah memanfaatkan teknologi blockchain ini untuk berinvestasi dalam bentuk aset kripto.
Mengalokasikan dana ke dalam aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya dapat menghasilkan potensi pengembalian yang signifikan. Namun, harga kripto sangat fluktuatif, sehingga Anda perlu belajar crypto dengan benar terlebih dahulu sebelum terjun ke dalamnya.
2. Bisnis sendiri
Kalau Anda senang berjualan dan punya kemampuan berbisnis, tidak ada salahnya berinvestasi pada bisnis sendiri. Anda bisa mengukur sendiri risiko dan keuntungan yang Anda inginkan. Anda bahkan bisa mulai dari modal berapa pun. Seberapa besar bisnis Anda akan berkembang itu tergantung pada Anda, bukan orang lain.
3. Reksadana
Reksadana adalah cara yang baik bagi pemula untuk memasuki pasar saham/obiligasi/uang tanpa harus memahami secara mendalam tentang analisa fundamental dan teknikal. Reksadana mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham. Keuntungan dari investasi ini adalah manajer investasi lah yang memikirkan komposis, menghitung dan memastikan reksa dana-nya menghasilkan keuntungan.
4. Tabungan Emas
Tabungan emas merupakan pilihan yang paling stabil bagi banyak orang. Namun Anda harus tetap menghitung berapa persen kenaikannya tiap beberapa tahun. Karena meskipun harganya naik bisa jadi angka kenaikannya lebih kecil daripada angka inflasi.
Anda dapat memulai dengan membeli emas dalam bentuk fisik atau digital melalui platform investasi emas online. Orang membeli emas karena harga asaet ini yang cenderung stabil naik berfungsi sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
5. Pendanaan Peer-to-Peer (P2P)
Pendanaan P2P memungkinkan Anda meminjamkan uang kepada individu atau bisnis melalui platform online. Meskipun melibatkan risiko kredit, P2P lending dapat memberikan pengembalian yang menarik. Namun, pemahaman yang baik tentang risiko dan keuangan peminjam sangat penting.
6. Obligasi Pemerintah
Investasi dalam obligasi pemerintah atau korporat dapat menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan pendanaan P2P. Obligasi adalah surat utang yang memberikan imbal hasil tetap selama jangka waktu tertentu. Meskipun imbal hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan obligasi memberikan keamanan yang lebih besar.
7. Deposito Berjangka
Deposito masa kini tidak lagi hanya menawarkan suku bunga tetap, tetapi juga fitur-fitur inovatif. Beberapa bank dan platform keuangan menawarkan deposito dengan suku bunga yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau dengan tambahan keuntungan, seperti diskon di merchant tertentu atau cashback.
Tips Penting untuk Pemula yang Ingin Investasi
1. Tentunya, lakukan riset sebelum mengambil keputusan, baca-baca dulu tentang mengelola keuangan.
2. Tentukan Tujuan Keuangan: Tentukan tujuan keuangan Anda agar dapat memilih investasi yang sesuai dengan target tersebut.
3. Diversifikasi Portofolio: Agar risiko dapat dikelola dengan baik, sebaiknya diversifikasi portofolio investasi Anda.
4. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Jika Anda sudah cukup banyak uang, berkonsultasilah dengan ahli keuangan atau penasehat investasi untuk memastikan keputusan investasi Anda tepat.
Risiko Investasi untuk Pemula
Investasi sudah pasi memiliki risiko. Sebagai pemula Anda harus menyadari risiko-risiko yang akan Anda hadapi. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Risiko Pasar
Nilai investasi dapat berfluktuasi karena perubahan kondisi pasar. Pasar saham, kripto, uang atau obligasi bisa naik atau turun. Dan ini akan mempengaruhi nilai portofolio Anda.
Risiko Inflasi
Inflasi dapat mengurangi daya beli/nilai uang Anda seiring waktu. Dulu satu buah pisang goreng harganya Rp 500,- sekarang harganya Rp 2.000,- Oleh karena itu, mungkin terjadi hasil investasi tidak cukup untuk mengimbangi inflasi.
Risiko Kredit
Jika Anda berinvestasi dalam instrumen keuangan seperti obligasi atau P2P lending, risiko kredit muncul ketika penerbit obligasi/peminjam mengalami kesulitan keuangan atau gagal membayar kembali pokok dan bunga.
Risiko Likuiditas
Beberapa investasi mungkin sulit dijual dengan cepat tanpa mengorbankan harga jual. Misalnya obligasi pemerintah harus disimpan dalam waktu tiga tahun, tidak bisa ditarik kurang dari satu tahun.
Risiko Spesifik Investasi
Setiap jenis investasi memiliki risiko sendiri. Misalnya, saham/kripto dapat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, pergerakan pasar atau perubahan peraturan pemerintah.
Risiko Mata Uang
Jika Anda berinvestasi dalam aset yang dinyatakan dalam mata uang asing, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi nilai investasi Anda.
Baca juga : Memahami Pasiva Sebagai Investasi Jangka Panjang Pelaku Usaha
Risiko Sistematis
Risiko yang terkait dengan kondisi ekonomi secara keseluruhan, seperti resesi, dapat memengaruhi semua jenis investasi.
Untuk mengurangi risiko, penting untuk melakukan riset, diversifikasi portofolio, dan memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan investasi, serta toleransi risiko Anda. Sebaiknya juga konsultasikan dengan profesional keuangan sebelum membuat keputusan investasi.
Jika Anda sudah memutuskan untuk berinvestasi dan memilih aset kripto, Anda bisa mencoba fitur Instan dari Tokocrypto.
Fitur Instant Tokocrypto
Menurut data TradingView di bawah ini dalam satu tahun terakhir harga Bitcoin sudah naik sebesar 106%. Pergerakan harga BTC mempengaruhi optimisme pasar terhadap seluruh aset kripto lainnya.
Apabila Anda juga merasakan optimisme ini dan ingin mencoba berinvestasi aset kripto, Anda bisa menggunakan fitur Instant dari Tokocrypto
Sumber: TradingView
Fitur Instant Tokocrypto adalah fitur yang memudahkan Anda untuk membeli aset kripto hanya dalam hitungan detik. Anda cukup pilih aset kripto yang diinginkan, masukan jumlah yang ingin dibeli ataupun dijual dan langsung tekan sekali tombol. Transaksi Anda langsung berhasil. Hanya 3 langkah saja. Anda bisa investasi langsung menggunakan IDR atau aset kripto yang Anda punya. Coba sekarang!
Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Tokocrypto.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024