Faktor yang mempengaruhi inflasi- Juli 1998, Indonesia berada di dalam zona yang amat kritis. Bagaimana tidak, kala itu, mata uang rupiah menyentuh angka terendah, yakni sekitar Rp. 14.150. Padahal, Juni 1997, nilai tukar rupiah masih sangat bagus, yakni Rp. 2.380. Karena hal tersebut, inflasi pun terjadi besar-besaran dan mempengaruhi seluruh sendi perekonomian.
Inflasi adalah kenaikan harga seluruh kebutuhan sehari-hari yang terjadi akibat beberapa hal. Inflasi bisa mendera semua negara tergantung dengan bagaimana cara mereka mengantisipasinya. Pada sekitar tahun 2018 hingga saat ini, Venezuela juga mengalami inflasi. Bahkan, mereka sudah memasuki tahap yang lebih darurat atau disebut sebagai hiperinflasi mencapai 83 ribu persen.
Akibat dari inflasi, seluruh harga semakin meningkat drastis. Misalnya, seekor ayam dijual dengan harga 14,6 juta rupiah sedangkan tisu bisa mencapai 2,6 juta rupiah. Lebih lanjut, krisis yang dialami ini membuat warga menjadi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, ada orang yang rela bekerja dan dibayar dengan makanan dibandingkan uang.
Faktor yang mempengaruhi Inflasi di Venezuela adalah minyak bumi. Mereka mempunyai cadangan yang amat besar sehingga itu menjadi pemasukkan utama dari negara mereka. Namun ketika harga minyak dunia turun drastis, Venezuela pun menjadi kesulitan keuangan. Mau tidak mau, inflasi besar-besaran pun terus terjadi.
Faktor yang Mempengaruhi Inflasi
Terlepas dari apa yang terjadi di Venezuela, setidaknya masih ada beberapa lagi faktor yang mempengaruhi inflasi. Setiap negara harus bersiap dengan rencana cadangan apabila mereka tidak mampu membendung kenaikan harga yang terjadi secara mendadak. Apa saja kelima faktor yang dimaksud?
1. Perputaran Uang
Penyebab inflasi yang pertama adalah jumlah perputaran uang yang ada di sebuah negara akan mempengaruhi harga. Hal tersebut juga selaras dengan teori yang dibuat oleh David Ricardo. Maksudnya, semakin banyak uang yang diproduksi dalam sebuah negara, semakin mahal juga produk yang akan dijual kepada masyarakat.
Selain itu, perputaran uang yang terlalu banyak di sebuah negara juga membuat ketidakseimbangan terjadi di masyarakat. Nantinya, tingkat konsumsi akan meningkat sehingga produk yang dijual akan semakin berkurang. Hal itu bisa membuat harga-harga cenderung naik (inflasi).
2. Hutang Negara
Selain perputaran uang yang terlalu banyak, inflasi sebuah negara bisa terjadi karena meningkatnya hutang terhadap negara lain. Sebab, hutang tersebut akan semakin banyak atau meningkat lantaran pajak yang harus diberikan belum lagi dengan bunga tambahan yang perlu dilunasi.
Baca Juga: Apa yang dimaksud inflasi Serta Dampaknya dalam Dunia Usaha?
3. Tingginya Permintaan
Selanjutnya, inflasi juga bisa akan terjadi apabila meningkatnya sebuah permintaan namun tidak dibarengi dengan kuantitas dari produk. Misalnya, Indonesia membeli minyak mentah dari negara “A”. Namun, beberapa negara lainnya juga mengandalkan negara “A” sebagai penyalur utama minyak mentah. Peningkatan permintaan bisa membuat “A” menambahkan harga jual minyak mentahnya.
4. Biaya Produksi
Biaya Produksi juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi inflasi terjadi di sebuah negara. Misalnya, bahan baku sebuah produk mengalami kenaikan, pemilik usaha harus ikut menaikkan harga jual dari produknya. Jika tidak, mereka akan merugi atau yang paling buruk adalah bangkrut.
5. Nilai Tukar
Faktor yang menyebabkan inflasi yang terakhir adalah nilai tukar. Hal ini yang terjadi pada Indonesia pada tahun 1998. Kala itu, harga seluruh bahan pokok naik setelah rupiah anjlok dan terjun bebas ke angka Rp. 14 ribu setelah sebelumnya berada di bawah angka Rp. 2 ribu per dollar.
Baca Juga: Mengenal Inflasi Dan Deflasi, Bagaimana Dampaknya ke Pelaku Usaha?
Inflasi memang memberikan dampak yang kurang bagus bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali para pemilik usaha. Sebab, mereka harus menaikkan harga jual agar tidak merasakan kerugian. Di sisi lain, mereka juga menghadapi dilema dimana bakal banyak konsumen yang enggan untuk membeli produknya lagi.
Salah satu cara terbaik untuk mengantisipasi inflasi adalah dengan menggunakan Software Akuntansi Online. Kenapa? karena kamu bisa mengelola sendiri bisnis yang dijalani, seperti pengiriman Invoice, penghitungan Laporan Keuangan hingga pembuatan Stok. Terlebih lagi, kamu bisa menggunakan software tersebut secara gratis.
Jika ingin tahu lebih lanjut dan mendapatkan software pengelolaan bisnis secara gratis, silahkan klik link yang tertera di bawah ini.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024