Pernah kepikiran nggak sih kenapa orang-orang selalu memilih pakaian atau produk dari brand yang sama? Atau, mengapa bisnis A selalu membeli bahan baku dan produk dari bisnis B, meskipun bisnis B ini menawarkan harga yang tinggi, sedangkan banyak bisnis lainnya yang menawarkan harga lebih murah
Nah, ini semua adalah hasil dari strategi emotional branding yang digunakan oleh bisnis-bisnis tersebut agar dapat bersaing dengan kompetitor yang menjual produk yang sama. Strategi ini jg bisa kamu gunakan untuk bisnis B2B, lho.
Yuk, pelajari apa definisi dari emotional branding dan bagaimana bisa diaplikasikan untuk bisnismu! Simak penjelasan lengkapnya di dalam artikel ini, ya.
Baca juga: Paper Story: Branding dan Promosi Bisnis Lewat Digipal.id
Apa Itu Emotional Branding?
Emotional branding adalah sebuah proses membangun hubungan emosional jangka panjang antara produk, jasa, atau bisnis dan konsumen dengan cara memicu emosi mereka.
Emotional branding atau juga bisa disebut dengan emotional marketing fokus pada bagaimana bisnis menjangkau emosi yang dirasakan oleh manusia misalnya saja sedih, marah, senang, nyaman, dan lainnya agar orang mau melakukan suatu tindakan tertentu seperti membeli produk, atau sekedar membagikan video.
Mengapa Emotional Branding Penting?
Menurut Les Binet dan Peter Field dari B2B Institute, strategi B2B yang mengandung unsur emosi lebih efektif hingga 7 kali lipat dalam meningkatkan penjualan, laba, dan pendapatan jangka panjang dibandingkan dengan pesan yang tidak mengandung unsur emosi.
Selain itu, data terbaru dari LinkedIn menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga (69%) marketer B2B melihat keputusan pembelian B2B didorong secara emosional seperti halnya keputusan di B2C.
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, hanya memiliki fitur atau kelebihan produk saja tidak cukup untuk membuat calon konsumen yakin untuk membelinya.
Hasil statistik dan studi diatas menjadi bukti besarnya peran emosi dalam mempengaruhi keputusan orang untuk membeli suatu barang . Terlebih lagi, hubungan baik dengan customer diawali dari kedekatan emosi yang menjawab setiap masalah yang terjadi.
Nah, bagaimana cara mengimplementasikan emotional branding untuk bisnismu? Ikuti 4 tipsnya di bawah ini, ya!
4 Tips Mudah Membuat Emotional Branding
Berikut ini langkah-langkah untuk merancang dan membuat emotional branding yang bisa kamu lakukan sekarang juga.
1. Temukan permasalahan
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menemukan sesuatu yang dapat memotivasi atau memicu perasaan konsumen.
Jika kamu bingung hal apa yang bisa memicu emosi target konsumen, cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan melihat sosial media dari kompetitor dan eksplorasi informasi pasar.
Kamu juga bisa mencari tahu pesan mana yang tepat dengan menggunakan survei atau wawancara dengan konsumen.
2. Deskripsikan perasaan yang kamu rasakan
Untuk terhubung dengan konsumen, pertimbangkan pasar dan sektor bisnismu, serta perasaan calon konsumen terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Kamu bisa melakukannya dengan merenung sejenak dan menanyakan pada diri kamu sendiri tentang bisnis kamu.
Contohnya, apa yang kamu harapkan dari bisnis ini? Apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan barang tersebut? Dan pertanyaan lainnya.
3. Buatlah cerita tentang produk kamu
Storytelling atau cerita adalah salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen. Ketika kamu bingung memilih cerita seperti apa yang harus diangkat, ada baiknya kamu mempertimbangkan ketiga hal berikut ini;
- Kerentanan: tunjukkan bahwa produk kamu datang dari seorang pemilik bisnis yang menghadapi berbagai masalah dan perjuangan.
- Relatibilitas: hubungkan setiap cerita ke inti dari bisnis kamu dan pastikan cerita tersebut selaras dengan siapa anda sebagai suatu entitas atau organisasi.
- Legitimasi: simpan semua detail dari setiap cerita yang dibagikan dengan orang-orang yang menggunakan dan merasakan manfaat dari produk atau jasa yang bisnis kamu tawarkan.
4. Siapkan tawaran menarik untuk konsumen
Langkah terakhir adalah berikan tawaran menarik untuk calon konsumen. Buatlah konten yang menarik tentang produk kamu, pastikan konten tersebut mampu membuat orang merasa perlu membeli produk tersebut yang bisa dikemas dengan hal-hal simpel dari kegiatan sehari-hari yang membantu untuk menjalani kehidupan lebih mudah kedepannya, dan akhiri dengan call to action yang simpel dan efektif.
Baca juga: Pengaruh Ephemeral Content Untuk Promosi Brand
Itulah pembahasan lengkap mengenai emotional branding, mulai dari pengertian, pentingnya penggunaannya, hingga tips yang bisa kamu terapkan langsung.
Untuk membangun emotional branding yang kuat, sangat penting bagi kamu untuk memahami dan mempertimbangkan perasaan calon konsumen terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan misalnya pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan produk atau jasa tersebut.
Salah satu cara efektif untuk menciptakan pengalaman positif adalah dengan memberikan beragam opsi pembayaran yang mudah diakses dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Bagi bisnis B2B, emotional branding juga bisa tercipta dengan memberi kemudahan perpanjangan tempo. Seperti yang umum dipahami, mengurus soal tempo pembayaran bisa jadi hal yang cukup memusingkan.
Namun, di Paper.id, kamu bisa lebih tenang soal ini karena bisa bayar tagihan dengan kartu kredit meski tak punya mesin EDC.
Peper.id adalah platform invoicing dan pembayaran digital yang menyediakan berbagai macam jenis pembayaran mulai dari QRIS, marketplace, e-wallet, transfer bank, hingga kredit.
Tentunya, dengan beragam opsi ini, kamu jadi lebih leluasa dalam membayar dan menerima pembayaran invoice.
Yuk, pelajari selengkapnya dengan klik tombol di bawah ini dan segera gunakan Paper.id untuk bisnismu!
- Year-End Promo dari Paper.id, Meriah Penuh Hadiah! - November 20, 2024
- 5 Aplikasi Terbaik untuk Cek Skor Kredit bagi Pebisnis Tahun 2024 - November 15, 2024
- Pakai Paper Virtual Card, Bonus 2000 Miles dan E-Voucher MAP Rp200.000! - November 11, 2024