Seiring berjalannya waktu, kamu sebagai pemilik usaha pastinya menginginkan peningkatan skala bisnis. Biasanya hal itu akan dipertimbangkan potensinya berdasarkan jumlah konsumen perusahaan. Apabila jumlah penjualan produk atau jasa pada bisnis kamu memungkinkan untuk ekspansi, membuat strategi ekspansi bisnis adalah langkah berikutnya.
Sayangnya, ekspansi bisnis tak semuanya bisa berhasil. Itulah mengapa, membuat perencanaan yang rinci sangat penting dalam bisnis. Memangnya, seperti apa strategi ekspansi yang ideal untuk bisnis kamu? Pahami lebih lengkap seputar tujuan, jenis-jenis, dan strategi ekspansi usaha dengan membaca penjelasan berikut!
Apa Itu Ekspansi Bisnis?
Sebelum menyusun strateginya, pahami dulu apa itu ekspansi bisnis. Ekspansi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, expandere berarti memperluas. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Inggris menjadi expansion dan barulah ke bahasa Indonesia menjadi ekspansi. Dalam bisnis, arti ekspansi tidak sepenuhnya sama dengan kata tersebut. Memperluas di sini lebih setara dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi dalam sebuah perusahaan.
Ahli ekonomi, Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, menyebutkan bahwa ekspansi bisnis adalah peristiwa memperbesar ukuran perusahaan, dengan cara menambah modal usaha, memperbesar kapasitas pabrik, bahkan akuisisi atau merger perusahaan baru lainnya. Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa ekspansi bisnis adalah usaha yang bertujuan untuk memperbesar keuntungan sebuah perusahaan.
Baca Juga: Ekspansi Bisnis Lebih Mudah dengan Pendanaan yang Terjamin
Tujuan Utama Ekspansi Bisnis
Di atas sudah disebutkan bahwa tujuan utama ekspansi bisnis adalah untuk meningkatkan keuntungan, tetapi masih ada beberapa maksud lain dari perluasan ini. Simak selengkapnya!
1. Meningkatkan keuntungan
Salah satu alasan mengapa kamu mendirikan bisnis pastinya untuk memperoleh keuntungan. Dengan ekspansi, kamu bisa memperbesar skala produksi, pemasaran, hingga distribusi produk atau jasa demi mencapai tujuan kamu tersebut. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kamu pasti merasa bahwa bisnis perlu semakin dikembangkan, itulah mengapa ekspansi dilakukan.
Tujuan utama ekspansi bisnis tentunya adalah untuk memperbesar profit perusahaan. Semakin banyak ketersediaan produk yang didukung dengan kencangnya strategi pemasaran, semakin besar pula peluang produk kamu dibeli oleh masyarakat luas. Sama halnya dengan semakin banyaknya cabang toko yang kamu miliki, semakin mudah pula akses konsumen untuk membeli produk kamu.
2. Memperluas jangkauan bisnis
Memperluas bisnis tentunya juga bisa menambah jangkauan perusahaan kamu. Sebagai contoh, ketika kamu membuka cabang baru di daerah yang cukup berjauhan dengan toko utama, maka kemungkinan besar target pasarnya akan berbeda dan bisa menambah cakupan market daripada sebelum melakukan ekspansi.
Contoh lainnya adalah ketika bisnis kamu memperbesar skala produksi barang atau jasa. Dengan jumlah produksi yang lebih banyak, umumnya bisnis akan punya strategi marketing dan logistik yang memadai untuk mendistribusikan produk tersebut ke daerah-daerah lain. Sehingga, jangkauan bisnis kamu tentunya akan lebih luas dibandingkan dengan sebelum perluasan.
3. Mendorong inovasi dan kualitas
Saat bisnis kamu melakukan perluasan dan punya jangkauan yang lebih lagi daripada sebelumnya, tentu kamu menjadi semakin mengerti betapa beragamnya kebutuhan masyarakat. Inilah yang akhirnya bisa mendorong inovasi atas produk atau jasa yang kamu tawarkan. Misalnya, jika pada awalnya kamu hanya berjualan skincare lokal saja, kamu bisa menambahkan beberapa produk skincare impor atau makeup.
Selain itu, peningkatan kualitas tentu juga akan berjalan beriringan, mengingat perusahaan kamu kini punya kompetitor yang lebih besar levelnya. Supaya dapat menjadi pesaing yang seimbang, perusahaan akan menaikkan mutu atau kualitasnya, mulai dari segi produk, penjualan, hingga layanan pasca-penjualan. Dengan begitu, harapannya ini dapat mendatangkan jumlah konsumen yang lebih besar lagi.
4. Diversifikasi risiko
Tujuan berikutnya dari ekspansi bisnis adalah mendiversifikasi risiko. Bagaimana maksudnya? Ketika kamu punya cabang di wilayah yang berbeda, tentunya kegagalan di salah satu cabang tidak akan membuat bisnis kamu mati sepenuhnya, begitu juga ketika kamu mulai mengembangkan produk-produk baru yang berbeda.
Dengan diversifikasi semacam itu, minimnya jumlah transaksi pada satu produk atau satu cabang toko saja tidak akan berdampak besar pada bisnis kamu seluruhnya, sebab ada beberapa alternatif lain yang bisa ditawarkan. Beragamnya produk yang kamu tawarkan juga dapat memicu konsumen untuk belanja lebih banyak di tempat kamu.
Jenis-Jenis dan Contoh Ekspansi Bisnis
Tahukah kamu bahwa jenis ekspansi bisnis itu ada banyak? Namun, pada dasarnya ekspansi bisnis itu dibedakan menjadi tiga, yakni ekspansi internal, ekspansi eksternal, dan ekspansi pasar.
1. Ekspansi internal
Ekspansi bisnis internal adalah perluasan yang terjadi di lingkup bisnis itu saja, tanpa melibatkan pihak luar. Bisa dibilang, pertumbuhan yang berusaha dicapai dalam hal ini adalah organik karena menggunakan sumber daya yang telah dimiliki oleh perusahaan.
Beberapa bentuk ekspansi internal, yaitu pembangunan pabrik atau pembelian teknologi terbaru demi menunjang proses produksi, pembukaan cabang baru, peluncuran produk yang belum pernah ada sebelumnya, memperluas strategi pemasaran, dan banyak lagi lainnya.
Sebagian besar perusahaan pastinya pernah dan wajib melakukan ekspansi internal, sebab dengan cara inilah mereka bisa survive dari berbagai perusahaan kompetitor. Ekspansi internal juga dapat membuat kualitas bisnis kamu meningkat, sehingga memicu naiknya angka penjualan.
2. Ekspansi eksternal
Di sisi lain, ada ekspansi eksternal yang tentunya membutuhkan keterlibatan pihak luar (perusahaan atau bisnis lainnya) demi mencapai kesuksesan bisnis. Beberapa bentuk ekspansi yang melibatkan pihak di luar perusahaan inti dapat dibagi lagi dalam beberapa jenis. Berikut penjelasan yang lebih lengkap mengenai hal ini.
- Merger
Salah satu contoh ekspansi eksternal bisnis yang pertama adalah merger, yaitu tindakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu identitas yang baru maupun tidak sepenuhnya baru. Maksudnya adalah kamu bisa menghilangkan salah satu identitas perusahaan dan menggunakan yang lebih dominan di antara lainnya.
Namun, kamu juga dapat menggabungkan dua identitas tersebut untuk memperoleh identitas baru. Beberapa contoh perusahaan yang menerapkan metode ekspansi eksternal dengan merger adalah Tokopedia dan Gojek. Mereka kemudian menamai identitas barunya dengan nama GoTo per 17 Mei 2021 lalu.
- Leveraged buyout
Leveraged buyout adalah istilah yang digunakan ketika sebuah perusahaan membeli perusahaan lain dengan sumber dana terutang. Sebagai contoh, perusahaan A membeli perusahaan B dengan uang pinjaman. Bisa dibilang, kamu tak perlu mengumpulkan modal terlalu lama untuk melakukan ekspansi jenis yang satu ini.
Lalu, nantinya perusahaan A juga bisa melunasi utang tersebut setelah mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang telah dibelinya. Namun, bagi kamu yang ingin menerapkan metode ini, sebaiknya pertimbangkan bunga pinjaman yang akan dibebankan kepada kamu. Pastikan bahwa keuntungan perusahaan bisa membayar utang sekaligus dengan bunganya.
- Akuisisi
Berbeda dengan akuisisi, ini merupakan teknik ekspansi usaha yang dilakukan dengan cara membeli sebagian atau keseluruhan saham dari perusahaan lain. Dengan memiliki kuasa atas saham di perusahaan tertentu, kamu pun dapat mengontrol atau mengambil keputusan yang dapat memengaruhi keberlangsungan usaha tersebut.
Umumnya, tujuan sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain adalah untuk meningkatkan jumlah pendapatan di sektor lain. Maka, tidak heran bila peristiwa akuisisi ini bisa dilakukan lintas bidang usaha, misalnya yang awalnya kamu menggeluti bidang telekomunikasi, tapi akhirnya turut membeli saham di perusahaan kecantikan.
- Joint venture
Selanjutnya, ada joint venture yang mungkin bisa dibilang paling mirip dengan merger. Perbedaannya terletak pada pembentukan identitas baru yang tidak bisa didapati dalam ekspansi merger. Jika merger adalah penggabungan dua perusahaan, joint venture lebih kepada membuat bisnis baru dengan modal bersama, baik antara dua individu maupun dua perusahaan yang sudah beroperasi sebelumnya.
Supaya perusahaan bisa membentuk perusahaan dengan model joint venture, tentu ada Undang-Undang yang mengaturnya. Salah satu peraturan utama yang mengatur tentang hal ini adalah UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing. Hasil perusahaan joint venture yang dapat kamu temui, yaitu Indofood dan Nestle dengan nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia yang berfokus pada penjualan produk bumbu masakan.
- Franchising
Franchising mungkin menjadi salah satu cara ekspansi usaha yang sudah tidak asing lagi di telinga kamu. Saat sebuah perusahaan sukses menarik hati konsumen, biasanya mereka akan membuka kesempatan franchise yang keuntungannya dibagi antara pemilik perusahaan dan pemilik cabang franchise tersebut.
Jenis ekspansi yang satu ini juga bisa dibilang lebih sederhana bila dilihat dari sudut pkamung pembuka cabang. Sebab, mereka bisa menggunakan identitas merek, menerima supply barang, dan menerapkan stkamur kualitas produk yang sudah terbukti sukses di perusahaan induk. Sehingga, pebisnis franchise hanya perlu mencari lokasi usaha dan merekrut karyawan terbaik.
- Ekspansi pasar
Terakhir, ada jenis ekspansi pasar yang tujuannya adalah untuk memperluas target market bisnis. Cara penerapannya bisa dilakukan dengan membuka cabang di daerah yang sepenuhnya baru atau jauh dari jangkauan toko induknya. Keuntungan menerapkan ekspansi pasar tentunya dapat memperluas target market dan mendiversifikasi risiko kerugian bisnis kamu di tempat lain atau pada produk tertentu.
Baca juga: Joint Venture adalah Strategi Menguntungkan? Ketahui Dulu Penjelasan Lengkapnya Ini
Strategi Ekspansi Bisnis agar Sukses
Setelah mengetahui berbagai macam bentuk ekspansi bisnis, kini saatnya untuk mematangkan rencana kamu dengan menyimak beberapa strategi ekspansi usaha agar sukses.
1. Pastikan tujuan ekspansi cukup spesifik
Sama seperti ketika akan membuka usaha di awal, menentukan tujuan ekspansi usaha juga perlu dilakukan supaya kamu punya roadmap dan plan-plan yang disusun untuk mendekatkan langkah ke tujuan. Dengan tujuan yang spesifik, kamu pun bisa membuat rencana cadangan apabila rencana utama tidak berhasil dijalankan.
Di atas sudah dijelaskan beberapa tujuan ekspansi usaha, mulai dari meningkatkan profit perusahaan, memperluas jangkauan usaha, mendorong inovasi dan kualitas, hingga diversifikasi risiko. Coba buat prioritas tujuan dari keempat poin tersebut, barulah kamu bisa menyusun step-step yang perlu dilakukan untuk mencapainya.
2. Buat rencana yang mendetail
Setelah menentukan tujuan, langkah berikutnya yang penting untuk mendukung keberhasilan ekspansi usaha kamu adalah membuat rencana sedetail mungkin. Ketika kamu membuka atau memperluas bisnis, hal ini sama halnya seperti mempersiapkan kelahiran anak. Supaya anak bisa dibesarkan dengan gizi yang cukup, kamu perlu menyusun persiapan matang.
Dalam hal bisnis, rencana yang mendetail ini meliputi banyak hal, mulai dari rencana keuangan selama beberapa bulan ke depan, rencana rekrutmen karyawan, bahkan rencana B jika rencana A gagal. Buat rencana mendetail yang dapat kamu jabarkan per bulan maupun per minggu dari berbagai aspek yang terlibat di dalamnya.
3. Lakukan diversifikasi produk dan layanan
Menciptakan produk dan layanan yang selalu berinovasi dari masa ke masa adalah langkah ekspansi usaha yang mantap. Hal semacam ini juga bisa menjadi langkah awal sebelum akhirnya bisnis berekspansi lebih luas lagi dengan merger, leveraged buyout, akuisisi, joint venture, franchising, dan lain-lain.
Mendiversifikasi produk dan layanan dapat menjadi langkah awal karena ini tidak membutuhkan banyak modal dibandingkan dengan ekspansi eksternal. Diversifikasi juga bisa menjadi cara bisnis untuk bertahan di tengah padatnya kompetisi pasar. Sebab, pada dasarnya, bisnis yang bisa bertahan adalah bisnis yang dapat beradaptasi dan berinovasi.
4. Perkuat strategi promosi brand awareness
Strategi promosi merupakan langkah penting yang juga perlu disiapkan oleh pemilik usaha. Ketika kamu ingin bisnis berhasil dan memiliki jumlah penjualan yang legit, tentunya barang dan jasa yang kamu jual mesti dipromosikan kepada masyarakat luas. Dengan begini, mereka mengetahui produk dan jasa yang kamu tawarkan.
Tak hanya spesifik memperkenalkan produk dan jasa kepada calon konsumen, bisnis yang baru dirintis pun dapat melaksanakan strategi brand awareness untuk memperkenalkan merek kamu ke mereka. Dengan begini, mereka mengetahui eksistensi bisnis kamu dan dapat beralih atau memecahkan solusi dari permasalahan mereka ke perusahaan kamu.
Beberapa langkah brand awareness yang bisa kamu lakukan, antara lain dengan membuat desain, logo, dan slogan merek yang mudah diingat, manfaatkan secara maksimal kehadiran media sosial, serta ikuti event-event bisnis untuk memperkenalkan bisnis kamu. Sehingga, harapannya konsumen yang awalnya tidak mengetahui merek kamu bisa mengingat bisnis kamu ketika membutuhkan produk atau jasa tertentu.
5. Pastikan infrastruktur bisnis sudah memadai
Langkah selanjutnya yang mesti kamu perhatikan ketika akan melakukan ekspansi bisnis adalah memastikan bahwa infrastruktur usaha kamu sudah memadai. Salah satunya bisa kamu penuhi dengan menghadirkan metode pembayaran yang beragam dengan payment gateway dari Midtrans. Cukup satu akun saja, kamu bisa terima lebih dari 25 sumber pembayaran.
Kelebihan selanjutnya adalah transaksi finansial bisnis kamu akan tercatat secara otomatis, sehingga dapat mempermudah kamu ketika akan membuat laporan keuangan atau pembukuan setiap beberapa periode sekali. Terakhir, bersama Midtrans, kamu pun tidak perlu membayar biaya langganan per bulan, melainkan cukup membayar ketika transaksi berhasil diterima.
Baca Juga: Peran Penting Logistik Terhadap Perkembangan Industri eCommerce
Ekspansi bisnis adalah hal yang tidak wajib dilakukan, tapi akan sangat baik bila sebuah perusahaan punya goals untuk mencapai hal ini. Dengan menginginkan ekspansi usaha, artinya kamu dapat mengupayakan peningkatan pemasukan, mendorong inovasi dan kualitas, serta mendiversifikasi risiko.
Jika kamu belum berani untuk berekspansi dengan menggandeng pihak luar, ekspansi internal dan ekspansi pasar bisa dicoba. Langkah pertamanya adalah dengan menyiapkan sistem pembayaran yang sesuai kemajuan zaman seperti online payment dari Midtrans. Bersama Midtrans, kamu bisa lebih mudah terima pembayaran dari berbagai metode, cukup dengan satu rekening bisnis!
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024