Dewasa ini, perusahaan mengandalkan e procurement untuk pengadaan barang dan jasa. Selain efisien dan mudah digunakan, e procurement memiliki manfaat lainnya yang tak kalah penting yaitu, menangkal adanya kecurangan dalam pengadaan barang/jasa.
Sejak dulu, masalah fraud terus berulang. Ada berbagai macam jenis kasus fraud yang sering terjadi seperti kasus korupsi. Hal ini terjadi baik di perusahaan negeri dan swasta. Karena itu, pengadaan secara elektronik dianggap sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah cara ini efektif atau tidak?
Baca juga: Pengadaan barang dan jasa serta jenis kontrak yang sering digunakan
Ragam masalah yang terjadi dalam pengadaan barang dan jasa
Pengadaan barang/jasa melibatkan banyak orang dan tahapan yang harus dilewati. Dari sekian banyak tahapan yang ada, ada beberapa jenis tahapan yang dapat memicu tindakan kecurangan untuk keuntungan individu atau kelompok.
Menurut data PwC mengenai survey kecurangan dan kriminalitas ekonomi global 2018, 49% dari responden menyatakan bahwa mereka pernah menjadi korban dari kecurangan dan 52% diantaranya mengatakan bahwa pelakunya merupakan orang dalam.
Salah satu bentuk kasus yang terjadi adalah saat pemilihan vendor. Ada 2 jenis cara yang biasanya dilakukan perusahaan dalam memilih vendor yakni tender dan pemilihan secara langsung. Dalam tender, vendor bisa menyuap pihak purchasing agar mereka terpilih. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan menjadi vendor terpilih dan keuntungan dari dana proyek tersebut.
Selain itu, pemilihan vendor secara langsung juga mendukung terjadinya praktek suap dan adanya kecurangan terhadap faktur berupa perubahan nilai akan uang yang masuk. Praktek ini merupakan tindakan korupsi yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Kecurangan juga bisa terjadi pada pemesanan barang palsu. Pemesanan barang dilakukan tanpa menerima barang yang dipesan. Hal ini dapat menimbulkan selisih jumlah pada data dan Gudang sehingga, perusahaan dapat menderita kerugian karena, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.
Baca juga: 5 metode pengadaan barang yang harus Anda ketahui
Apakah e procurement mampu mengatasi fraud?
Untuk mengatasi masalah ini, e procurement diklaim sebagai salah satu solusi yang efektif dalam mengatasi masalah fraud. Sistem yang telah teromotasisasi serta terhubung dengan sektor yang ada juga sangat membantu.
Dengan menggunakan software untuk pengadaan, Anda bisa mengecek data secara langsung dan lebih mudah. Resiko kecurangan akan berkurang dengan jauh karena, masalah ini tidak akan terjadi lagi secara langsung.
Kemajuan teknologi juga mendorong orang-orang untuk menggunakan software procurement untuk membantu mereka dalam bekerja terutama dalam mengatur pengadaan barang dari awal hingga akhir. Tentunya, ada berbagai macam pilihan yang ada dan orang-orang bebas memilih.
Salah satu software yang tepat bagi Anda adalah Paper.id, sebuah platform invoice, accounting dan inventory untuk bisnis Anda. Fitur inventory dapat membantu Anda mengontrol barang secara real-time. Selain itu, semua fitur telah terintegrasi dan meringankan kerja Anda. Begitu invoice dikirim, jumlah barang akan berkurang atau bertambah sesuai dengan invoice yang ada. Daftar sekarang dan gunakan Paper.id dengan gratis lewat link yang ada dibawah.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024