Setiap usaha memerlukan perhitungan laporan keuangan untuk melihat bagaimana perkembangan usaha yang sedang dijalankan. Selain itu juga, catatan perhitungan di dalam laporan keuangan bisa menjadi alat untuk menentukan strategi kedepannya bagaimana.
Laporan keuangan sendiri tidak hanya untuk perusahan besar, perusahaan kecil pun juga membutuhkan laporan keuangan untuk memantau performa bisnisnya. Jadi bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana? Apa saja contoh laporan keuangan sederhana yang bisa kamu tiru?
Baca Juga: Laporan Keuangan untuk UMKM: Definisi, Contoh, dan Manfaatnya
Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Ada beberapa tahap yang harus kamu perhatikan dalam membuat sebuah laporan keuangan. Jika ingin membuat laporan keuangan, pastikan untuk memperhatikan langkah-langkah berikut ini, ya:
1. Buat catatan pemasukan dan pengeluaran
Sebuah laporan keuangan tidak bisa dibuat dengan cepat tanpa ada data yang valid. Oleh karena itu, kamu harus mencatat segala transaksi yang ada, baik itu catatan pemasukan dan pengeluaran sekecil apapun itu. Jangan sampai tidak memasukkanya ke dalam buku kas utama.
2. Siapkan data dari buku kas utama
Setelah semua pencatatan sudah ada, kamu harus menyiapkan semua data tersebut dan jangan lupa juga untuk menyesuaikan dengan kebutuhan laporan.
Contoh, kamu ingin membuat laporan kuartal sampai tanggal 30 Maret. Jadi kamu harus mengumpulkan data dari kas utama di bulan Januari, Februari, dan Maret.
3. Hitung data dari buku stok barang
Berikutnya, kamu harus menghitung sisa stok barang yang ada. Jika sebuah bisnis bergerak dalam bidang manufaktur, maka penting untuk menghitung stok barang yang masih ada di gudang. Ada dua cara metode untuk menghitung stok barang yaitu:
- First in First out (FIFO)
- Last in First out (LIFO).
Apabila sebuah bisnis ingin menggunakan FIFO, maka sisa stok barang yang ada dihitung dengan HPP sesuai dengan saat stok barang tersebut diproduksi. Jika menggunakan LIFO, maka sisa stok barang yang ada dihitung dengan HPP di periode paling mendekati waktu pelaporan.
4. Cantumkan data inventaris barang perusahaan
Selain dari stok barang, kamu juga perlu mencantumkan data depresiasi inventaris perusahaan. Setiap perusahaan punya peralatan dan perlengkapan guna menunjang kegiatan operasional bisnis. Setiap kerusakan atau pembelian baru inventaris wajib dimasukkan ke laporan keuangan.
5. Olah data laporan keuangan
Langkah terakhir adalah dengan mengolah seluruh data yang telah dipersiapkan tadi. Hal ini perlu dilakukan secara berurutan. Penyusunan laporan keuangan harus dilakukan oleh orang yang paham betul dengan keluar masuknya kas perusahaan. Di tahap ini, tidak boleh ada data invalid, tidak lengkap atau hasil dari manipulasi.
Baca Juga: Cara Mudah Buat Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM
Contoh-Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Berikut ini contoh laporan keuangan sederhana yang dikutip dari situs OCBC:
Contoh Laporan Keuangan Sederhana #1: Laba/Rugi
Salah satu contoh laporan keuangan sederhana yang pertama kita bahas adalah laporan laba/rugi. Berikut ini adalah laporan laba/rugi PT. JAYA PURNAMA untuk periode kuartal 1 Januari – 30 April 2021.
Berdasarkan data di atas, kita dapat melihat perbandingan laba/rugi yang diperoleh oleh perusahaan antara akhir kuartal April dan kuartal sebelumnya. Pada kuartal Desember 2020, perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp13 juta. Namun, pada akhir kuartal April 2021, keuntungan meningkat secara signifikan menjadi Rp300,6 juta.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana #2: Perubahan Modal
Setelah menyusun laporan laba/rugi, langkah berikutnya adalah membuat laporan perubahan modal. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menunjukkan modal awal perusahaan pada kuartal ini. Mengingat PT. JAYA PURNAMA mengalami kerugian pada kuartal sebelumnya, modalnya dikurangkan dengan keuntungan yang diperoleh pada kuartal ini.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana #3: Neraca Keuangan
Setelah menyusun laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal, langkah selanjutnya adalah membuat neraca keuangan seperti yang terlihat di bawah ini.
Laporan neraca terdiri dari tiga bagian pelaporan, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas. Total aset harus sebanding secara tepat dengan jumlah total kewajiban dan ekuitas.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana #4: Arus Kas
Salah satu contoh laporan keuangan sederhana berikutnya adalah laporan arus kas, yang bertujuan memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang penggunaan kas perusahaan.
Membuat Laporan Keuangan Jauh Lebih Mudah dengan Paper.id
Demikianlah penjelasan mengenai cara menyusun laporan keuangan sederhana sesuai dengan alur dan urutan yang tepat. Nah, buat kamu yang ingin dengan mudah membuat laporan keuangan, ada Paper.id yang bisa jadi solusi!
Dengan Paper.id semua data yang dibutuhkan mulai dari cashflow, invoice dan lain sebagainya itu bisa kamu dapatkan dengan mudah, jadi kamu tidak perlu lagi repot-repot dalam mengumpulkan data untuk membuat laporan keuangan.
Selain itu juga, kamu bisa dengan mudah membuat invoice dan mengirimnya dengan mudah ke customer. Invoice yang sudah dibuat pun sudah terekonsiliasi dengan sistem pembayaran digital, jadi tidak perlu lagi repot lagi kamu menyediakan metode pembayaran untuk customer. Keren, bukan? Nah buat kamu yang ingin mencoba, kamu bisa klik tombol dibawah ini, yuk coba sekarang gratis!
- 6 Cara Deteksi dan Cegah Fraud dalam Bisnis, Lakukan Sebelum Terlambat! - November 4, 2024
- Bahaya Invoice Palsu: Ancaman Tersembunyi yang Bisa Menguras Kas Bisnis Kamu - Oktober 28, 2024
- Cara Membuat Kwitansi di Word dan Excel, Mudah dan Cepat! - Oktober 10, 2024