Paper.id Blog – Cara menentukan harga jual yang baik dan benar merupakan hal yang paling krusial bagi para pelaku usaha bisnis. Apalagi kalau kalian menjalankan sebuah bisnis online, maka perlu perhitungan yang berbeda dalam menentukan harga jual produk dengan offline.
Penentuan dari harga jual itu sendiri banyak faktor, seperti uang masuk dan keluar, keuntungan, biaya operasional, biaya sewa, dan lain sebagainya.
Tujuan kalian dalam menjalankan sebuah bisnis tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya. Tentunya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, maka penghasilan yang didapat dari menjual produk harus menutup biaya yang dikeluarkan.
Biasanya kita sering menjual barang dengan harga yang mahal, dan tentunya mendapatkan keuntungan yang besar. Tapi menjual dengan harga yang mahal bisa mendatangkan pembeli? Belum tentu, pembeli pastinya belum tentu akan membeli produk kita.
Baca Juga:Duplicate Payment, Masalah Yang Sering Ditemui dan Solusi Mencegahnya.
Tantangan Yang Sering Ditemui
Banyak sekali tantangan dalam bisnis yang sering ditemui dalam menentukan nilai harga jual suatu produk. Diantaranya sebagai berikut:
1. Harga Jual Terlalu Murah
Pertama, kita mematok harga terlalu murah, sering kita berpikir dengan harga yang murah kita bisa menjual lebih cepat dan banyak.
Sayangnya dengan menggunakan strategi ini, kita belum bisa menghasilkan keuntungan yang begitu banyak, bahkan bisa kalah dalam persaingan. Biasanya ini terjadi karena salahnya perhitungan dalam menentukan nilai harga jual produk.
2. Harga Jual Terlalu Mahal
Selain terlalu murah, kesalahan yang sering ditemui ialah nilai harga jual produk terlalu mahal. Tentunya hal ini menyebabkan produk kita sepi pembeli.
Apa Itu Harga Jual Produk?
Harga jual ialah sebuah nominal akhir yang didapatkan dari penjual atau jumlah yang perlu dibayar oleh konsumen. Harga yang ditawarkan tersebut biasanya akan ditukar dengan sebuah produk atau jasa.
Pemilik dari suatu bisnis biasanya akan menetapkan sebuah harga yang tepat dan pas untuk mendatangkan keuntungan. Para pelaku usaha bisnis perlu memperhatikan harga jual apakah sudah sesuai dengan pasar atau belum.
Banyak sekali faktor yang terjadi dalam perhitungan harga jual, misalnya biaya produksi, perawatan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu penting bagi para pebisnis mengetahui cara menentukan harga jual yang baik.
Faktor dalam Menentukan Harga Jual
Ada beberapa faktor yang menentukan Harga jual sebuah produk, diantaranya Fixed Cost atau biaya tetap, dan Variable Cost atau biaya variabel.
Fixed Cost atau Biaya Tetap
Fixed Cost merupakan biaya usaha yang jumlah besarannya tidak ditentukan oleh volume kegiatan didalam suatu bisnis. Biaya yang termasuk kedalam fixed cost atau biaya tetap seperti gaji karyawan, sewa gedung dan lain sebagainya.
Variable Cost atau Biaya Variable
Biaya Variable merupakan sebuah biaya usaha yang besarannya sesuai dengan volume kegiatan di dalam suatu bisnis tersebut. Biaya Variabel termasuk seperti bahan baku, upah lembur, dan sebagainya.
Cara Menentukan Harga Jual
Ada beberapa cara bagaimana menentukan sebuah harga jual suatu produk dari bisnis, berikut caranya.
Harga Markup
Harga Markup atau Markup Pricing biasanya dihitung sebagai sebuah presentase dari biaya akuisisi sebuah produk. Biaya perolehan dapat menjadi sebuah biaya pembelian barang atau jasa atau biaya produksi.
Langkah pertama dalam menambahkan presentase markup ke biaya produk ialah dengan memutuskan berapa banyak markup keuntungan anda.
Rumus yang digunakan dalam menentukan harga Markup atau Markup Pricing adalah sebagai berikut
Harga Jual = Harga Perolehan + (Harga Perolehan x % Markup)
Harga Margin
Kita pasti sering mendengar kata margin, Harga margin berbeda dengan markup, dimana harga markup kita menambahkan presentase ke harga akuisisi. Tetapi pada persentase harga margin diperoleh dari perbandingan harga jual dan harga akuisisi (modal).
Pada umumnya, harga margin digunakan karena kita sudah tahu berapa harga yang ingin kita jual. Tapi, kita juga harus melakukan perhitungan margin, karena untuk membandingkan apakah harga jual yang kita coba terlalu murah atau terlalu mahal. Berikut rumus yang digunakan.
Margin = (Harga Jual – Harga Perolehan) / Harga Jual
Baca Juga:Cara Membuat Invoice Dengan Mudah, Pebisnis Wajib Tahu!
Harga Keystone
Ini adalah metode pengaturan harga di mana barang dagangan dihargai untuk dijual kembali dengan jumlah dua kali harga grosir atau biaya perolehan produk. Di Indonesia Metode ini sering ditemui dalam bisnis konsinyasi di mana barang yang dijual disimpan di Departement Store misalnya.
Sebenarnya harga keystone ini sama dengan markup, tetapi perbedaannya nilai markup yang sangat besar, misalnya harga jual 2 kali dari biaya perolehan atau markup 100%. Bahkan di industri tertentu dapat mencapai 3 kali lipat dari biaya perolehan, ini bukan karena ingin mendapatkan keuntungan lipat, tetapi ada faktor seperti barang yang tidak laku akan diretur, lalu menghasilkan stok barang berlebihan atau tidak bisa dijual. Risiko ini menjadi lebih tinggi jika barang yang dijual memiliki tren seperti fashion yang merupakan tergantung mode.
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024