Hadirnya kartu kredit virtual atau credit card virtual menjadi pilihan saat bertransaksi online yang lebih aman dan efisien.
Penggunaannya semakin diminati, diikuti oleh data dari Juniper Research yang mencatat bahwa beberapa tahun lalu, nilai global transaksi kartu virtual hanya sekitar mencapai $1,9 triliun. Pada tahun 2026, angka ini diproyeksikan mencapai $6,8 triliun.
Berkaca dari angka tersebut tentunya legit buat kamu yang ingin menggunakan virtual credit card sebagai salah satu metode pembayaran untuk pribadi maupun bisnis. Lalu, bagaimana cara membuat virtual credit card? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Virtual Credit Card (VCC): Pengertian, Cara Kerja & Manfaatnya untuk Bisnis
Apa Keuntungan Pakai Virtual Credit Card?
Sebelum membahas cara membuat virtual credit card (VCC), kamu perlu mengetahui dahulu bahwa VCC menawarkan keuntungan yang tak kalah dengan kartu kredit fisik. Berikut keuntungan pakai VCC:
- Beberapa penyedia kartu kredit virtual memungkinkan pengguna untuk mengatur tanggal kadaluarsa dan batas kredit yang terpisah dari kartu kredit fisik mereka.
- Kartu kredit virtual memberikan tingkat keamanan tambahan yang dilengkapi one-time password (OTP) untuk mencegah penggunaan yang tidak sah.
- Pembuatan dan persyaratan pengajuan kartu kredit virtual lebih mudah dibandingkan kartu kredit fisik karena hanya melalui aplikasi atau situs web penyedia layanan VCC.
- Beberapa VCC tidak memerlukan deposit awal seperti yang biasanya dibutuhkan untuk kartu kredit fisik. Karena itu, VCC menjadi lebih mudah diakses oleh bisnis.
Baca Juga: 5 Manfaat Virtual Credit Card Untuk Bisnis Yang Perlu Kamu Tahu!
5 Cara Membuat Virtual Credit Card
Membuat virtual credit card (VCC) umumnya berbeda ketika kita membuat kartu kredit konvensional. Ini karena pembuatannya secara online, sehingga lebih mudah dan praktis. Berikut cara membuat VCC:
1. Mengakses platform penyedia layanan VCC
Sebelum kamu bisa memiliki kartu virtual, umumnya kamu perlu memiliki kartu kredit fisik terlebih dahulu atau sudah terdaftar di penyedia layanan atau platform pembayaran yang menyediakan VCC. Oleh karena itu, langkah pertama adalah mengakses platform atau penyedia layanan VCC yang telah kamu pilih untuk mendapatkan kartu virtual.
Penyedia layanan VCC umumnya adalah bank, lembaga keuangan, dan platform pembayaran, seperti Paper.id, PayPal, atau kartu virtual dari penyedia fintech. Ini karena pembuatan VCC berbeda dengan kartu kredit fisik karena biasanya dilakukan secara online melalui platform atau aplikasi.
Proses persetujuan juga memerlukan waktu yang lebih singkat. Beberapa VCC tidak memerlukan deposit awal seperti yang biasanya dibutuhkan untuk kartu kredit fisik. Namun, syaratnya tentu bergantung pada setiap penyedia layanan kartu kredit virtual.
Baca Juga: Tren Virtual Credit Card, seperti Apa di Indonesia?
2. Registrasi atau pembuatan akun
Setelah mengakses platform tersebut, kamu perlu mengajukan VCC melalui pendaftaran akun. Biasanya, kamu diharuskan mengisi biodata diri berupa nama lengkap, email, kontak, nomor KTP, NPWP, dan sebagainya.
Selain itu, jika VCC yang kamu ajukan untuk kebutuhan bisnis, beberapa platform mungkin juga meminta informasi tambahan berupa data perusahaan. Data perusahaan membantu memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan aman dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
3. Verifikasi identitas pribadi
Selanjutnya, kamu perlu memverifikasi identitas yang umumnya dimintai dokumen, seperti kartu identitas (KTP), SIM, atau paspor, serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Beberapa penyedia layanan juga mensyaratkan untuk mengunggah bukti alamat, seperti tagihan utilitas atau surat resmi yang menunjukkan alamat tempat tinggal.
Jika kamu mengajukan VCC untuk bisnis, kamu akan diminta untuk memberikan informasi tambahan tentang perusahaan, seperti nama perusahaan, nomor registrasi, hingga informasi kontak. Setelah semua dokumen dan informasi diunggah, penyedia layanan VCC akan memverifikasi datamu.
4. Dapatkan detail kartu
Setelah proses verifikasi selesai, kamu akan menerima konfirmasi dan informasi terkait VCC yang telah dibuat. Kamu akan menerima nomor kartu virtual, tanggal kadaluarsa, dan kode keamanan (CVV) yang bisa digunakan untuk transaksi online.
Informasi ini biasanya akan dikirimkan melalui email atau dapat diakses langsung di platform yang kamu gunakan. Pastikan untuk tidak membagikannya kepada pihak yang tidak berwenang karena dengan detail tersebut kamu bisa menggunakan VCC untuk berbagai transaksi digital.
5. Virtual credit card sudah bisa digunakan
Dengan detail kartu yang telah didapatkan sebelumnya, kamu bisa mulai menggunakan VCC untuk berbagai transaksi digital dengan aman dan nyaman. Ini karena transaksi dengan VCC dilengkapi kode one-time password (OTP).
Kode OTP berfungsi untuk meningkatkan keamanan transaksi. Karena kode unik ini yang hanya berlaku untuk satu kali transaksi atau dalam waktu terbatas, sehingga mengurangi risiko penipuan.
Saat transaksi pun umumnya kamu akan mendapatkan nomor kartu virtual yang berbeda dengan nomor utama kartu kredit fisik, yang bisa digunakan untuk membayar tagihan. Sementara, otentifikasinya dilakukan menggunakan OTP yang dikirimkan melalui SMS.
Kini, sudah hadir virtual credit card untuk bisnis bernama Paper Pioneer Card. Ini adalah kartu kredit virtual yang disediakan oleh Paper.id untuk pebisnis pemula yang ingin meningkatkan jumlah transaksi dan merasakan manfaat perpanjangan tempo.
Kartu kredit virtual ini hanya bisa digunakan di platform Paper.id untuk kebutuhan bisnis. Adapun, manfaat Paper Virtual Card untuk business owner sebagai berikut:
- Tempo pembayaran s.d 50 hari
- Biaya transaksi 1.5% (Paper+) dan 1.9% (tanpa Paper+)
- Bayar tagihan ke supplier lebih mudah
- Nikmati Promo Perjalanan Bisnis dan Hiburan Pakai Kartu Paper.id! - Oktober 31, 2024
- Cara Buat Kuitansi Online di Webapp dan Aplikasi Paper.id - Oktober 28, 2024
- Invoice Fraud: Pengertian, Contoh Kasus, & Cara Menghindari - Oktober 18, 2024