Sebagai seorang pebisnis yang baik, Anda perlu memahami arti piutang. Apa itu piutang? Piutang adalah salah satu bagian dari aktiva lancar yang terjadi karena adanya penjualan. Penjualan itu bisa berupa barang/jasa yang terjadi secara kredit. Yang perlu Anda perhatikan adalah, piutang tidak sama dengan hutang.
Piutang termasuk sebagai kewajiban yang perlu dilunasi oleh klien dalam jangka waktu tertentu. Dalam pembukuan, piutang akan dicatat dalam laporan keuangan jika klien belum membayar transaksi yang telah dilakukan. Pada umumnya piutang dengan jangka penagihan lebih dari satu tahun tercatat dalam laporan keuangan pada periode selanjutnya.
Baca juga: Tugas penting desk collection sebagai garda terdepan dalam penagihan
Jenis-jenis dan arti piutang yang perlu Anda ketahui
Secara umum, piutang terbagi kedalam 3 jenis yakni, usaha, wesel tagih dan lain-lain. Ketiga jenis piutang tersebut memiliki perbedaan yang terlihat dari jangka waktu pelunasan serta prosedur terjadinya.
Piutang usaha (account receivable)
Jenis yang pertama terjadi karena adanya penjualan barang kepada perusahaan yang terjadi secara kredit. Pada umumnya, perusahaan akan melakukan penjualan barang atau jasa kepada klien yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu hingga dua bulan.
Wesel tagih (notes receivable)
Biasanya, piutang ini berbentuk fisik dalam surat formal yang diberikan oleh si kreditur atau pihak yang menjual dengan jangka waktu penagihan antara 2 hingga 3 bulan. Yang perlu diperhatikan adalah soal bunga. Bunga tidak akan diberikan jika klien bisa membayar wesel dalam 2 hingga 3 bulan. Namun, bunga akan diberikan jika surat tidak dapat dilunasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Piutang lain-lain (other receivable)
Anda harus tahu jika gaji, uang muka karyawan dan juga restitusi pajak juga termasuk sebagai piutang lain-lain lho. Karena itu, pencatatannya dilakukan terpisah dari neraca perusahaan dan perlu dilunasi oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Adapun ciri dari piutang yang harus diketahui adalah sebagai berikut :
- Nilai jatuh tempo
Hasil penjumlahan dari nilai transaksi utama dengan bunga yang ada pada transaksi menjadi nilai yang perlu Anda bayar sesuai dengan jatuh tempo yang ada.
- Tanggal jatuh tempo
Anda harus tahu tanggal jatuh tempo dari invoice yang Anda punya. Jika Anda telat, maka Anda bisa terkena bunga keterlambatan. Biasanya, tanggal jatuh tempo terjadi sesuai dengan ketentuan yang ada antara penjual dan pembeli.
- Bunga yang berlaku
Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, bunga akan dibebankan ke dalam sebuah transaksi jika si debitur atau pihak peminjam melakukan transaksi pembayaran lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.
Baca juga: Rumus cara menghitung DSO yang paling mudah dipraktekkan
Pengakuan dan pencatatan piutang dagang
Pengakuan Piutang Dagang
Pengakuan piutang dagang adalah penentuan tentang kapan piutang harus dicatat atau diakui sebagai aset atau harta. Pada umumnya pendapatan akan diakui ketika keseluruhan dari proses untuk memperoleh pendapatan diselesaikan, ketika pendapatan direalisasikan, atau ketika pendapatan dapat direalisasikan. Oleh karena itu piutang dagang dapat diakui atau dicatat ketika:
- Perusahaan memperoleh piutang dagang dari adanya transaksi penjualan kredit.
- Terjadinya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan.
- Adanya potongan dari penjualan kredit.
Pencatatan Piutang Dagang
Pencatatan piutang dagang ini bisa dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu :
- Gross Method
Metode ini akan melakukan pencatatan dengan pengakuan besaran penjualan tanpa adanya pengaruh dari potongan yang diberikan.
- Net Method
Metode ini akan mengakui nilai piutang dagang yang telah dikurangi oleh nilai potongan yang terjadi dalam sebuah transaksi.
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024