Apa yang dimaksud dengan inflasi- Di jaman dulu, harga-harga bahan pokok sangatlah murah. Bahkan, harga bahan bakar seperti bensin kurang dari Rp. 3 ribu. Seiring dengan berjalannya waktu, semua harga meningkat sehingga membuat harga mata uang pun semakin menguat. Sebagai contoh, bensin saja kini sudah mulai menginjak kisaran harga Rp. 7 ribu perliternya.
Apa yang membuat sebuah barang bisa meningkat begitu pesat harganya? Jawabannya adalah inflasi. Inflasi adalah sebuah keadaan dimana semua negara bisa merasakannya. Lebih dalam, efek dari hal tersebut juga bisa dirasakan dampaknya di dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan transportasi, pembelian barang bahkan hingga memulai sebuah usaha.
Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi? Dan, kenapa inflasi bisa terjadi sehingga dapat ‘menghancurkan’ sebuah negara? Terakhir, dampak apa juga yang bisa didapatkan oleh pemilik usaha apabila hal ini terjadi? cari tahu jawabannya melalui artikel yang tertera di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal Inflasi Dan Deflasi, Bagaimana Dampaknya ke Pelaku Usaha?
Apa yang dimaksud dengan Inflasi?
Bank Indonesia (BI) mengatakan jika inflasi adalah sebuah kenaikan harga secara umum yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sebuah negara bisa dikatakan menghadapi inflasi apabila ada kenaikan sesuatu barang yang juga mempengaruhi peningkatan barang lainnya. Jika produk yang mengalami kenaikan tidak mempengaruhi produk lainnya, maka itu tidak bisa dikatakan sebagai inflasi.
Misalnya, bensin mengalami kenaikan 5% dari harga normal maka hal tersebut akan mempengaruhi produk lainnya. Sebab, bensin diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mengangkut sayuran, mengantarkan seseorang dari satu tempat ke tempat lain, dan lain-lain. Karena kenaikan bensin membuat harga-harga produk lain meningkat, maka itu bisa dikatakan sebagai inflasi.
Singkatnya, inflasi hanya akan terjadi jika terdapat tiga komponen ini, yaitu: peningkatan harga secara mendadak, peningkatan harga yang mempengaruhi produk lainnya (bensin) dan terakhir, terjadi dalam satu periode yang cukup panjang. Inflasi terjadi karena ada penyebabnya, apa saja?
Penyebab Inflasi
Kenyataannya inflasi adalah sebuah kejadian yang bisa dialami oleh semua negara, termasuk di Indonesia. Terdapat 3 faktor yang bisa menyebabkan harga sebuah produk jadi meningkat pesat, yakni peningkatan permintaan, dorongan biaya serta peningkatan permintaan secara bersamaan.
1. Peningkatan Permintaan
Penyebab inflasi yang pertama adalah peningkatan permintaan dari pihak pelanggan terhadap sebuah produk. Akan tetapi, produk yang dimiliki tidak dapat memenuhi seluruh keinginan. Karena permintaan yang semakin banyak namun tidak bisa diimbangi dengan produk yang ada, harga akan naik secara bertahap. Contohnya, gas elpiji di Indonesia beberapa waktu lalu.
2. Dorongan Biaya
Cosh Push Inflation adalah keadaan dimana ongkos produksi atau modal dalam bisnis meningkat. Dengan hal itu, pihak penjual terpaksa untuk meningkatkan harga jual dari produk yang akan berikan kepada pelanggan. Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan akan merugikan pihak penjual dalam usahanya.
3. Meningkatnya Permintaan dan Turunnya Penawaran
Penyebab inflasi yang terakhir terjadi ketika ada peningkatan jumlah permintaan dari pelanggan. Namun di sisi lain, penawaran yang diberikan menurun. Misalnya, dalam suasana Hari Raya Idul Fitri, akan ada banyak peningkatan permintaan akan daging sapi. Tetapi, sebagian pedagang memilih tidak berjualan karena bersiap untuk pulang kampung.
Karena hal tersebut, penjual semakin berkurang namun permintaan dari pihak pelanggan semakin banyak. Mau tidak mau, pelanggan harus mengeluarkan uang lebih besar untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
Baca Juga: Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro: Mengenal Pengertian dan Konsep Dasar
Efek Inflasi ke Bisnis
Banyak yang mengira jika dampak inflasi hanya akan dirasakan oleh pihak konsumen. Padahal kenyataannya, pemilik usaha juga mendapatkan dampak buruk dari peningkatan harga. Apa saja yang dirasakan oleh para pemilik usaha berkenaan dengan efek inflasi ini?
1. Daya Beli Konsumen
Dampak inflasi pertama yang dirasakan oleh pemilik usaha adalah berkenaan dengan daya beli konsumen. Meningkatnya harga bisa membuat pelanggan enggan untuk membeli sehingga mengurangi omset yang didapatkan. Selain meningkatkan harga, cara lainnya adalah dengan mengurangi ukuran dari produk yang akan dijual.
2. Harga Bahan Baku
Selanjutnya, pemilik usaha juga harus mengeluarkan uang lebih dalam membeli bahan baku untuk produksi. Hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa seorang pemilik usaha harus meningkatkan biaya produknya.
3. Gaji Pegawai
Untuk perusahaan yang telah memiliki pegawai, kenaikan gaji juga harus dilakukan. Inflasi memang membuat semua sektor harus meningkat sehingga mau tidak mau, sebuah perusahaan harus ikut menaikan gaji para pegawainya. Jika tidak seperti itu, mereka akan memilih untuk keluar dari pekerjaan.
Apa yang dimaksud dengan inflasi? Kini, kamu sudah mengetahui jawabannya. Jika kamu memiliki usaha namun enggan untuk membayar pegawai untuk pengelolaan bisnis, kamu bisa menggunakan Paper.id. Sebagai Software Akuntansi #1 di Indonesia, kamu bisa memakai Paper.id secara Gratis. Klik tombol di bawah ini untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai cara menggunakan Paper.id.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024