Apakah kamu memiliki target laba yang ingin dicapai? Mencapai target laba tentunya membutuhkan perencanaan laba (profit planning) yang menjadi salah satu pilar utama dalam manajemen keuangan yang tidak boleh diabaikan bagi usaha kecil.

Dengan perencanaan yang cermat, kamu bisa menetapkan tujuan laba yang realistis dan mengelola pendapatan serta biaya lebih efektif. Ini membantu usahamu beradaptasi dengan perubahan pasar. Berikut penjelasan tentang perencanaan laba dan pentingnya bagi usaha kecil.

Perencanaan Laba bagi Usaha Kecil

Perencanaan laba (profit planning) adalah proses bisnis untuk menetapkan tujuan keuangan, membuat anggaran, mengalokasikan sumber daya, dan memantau kinerja keuangan usaha. Proses ini menetapkan sasaran berapa banyak uang yang ingin kamu hasilkan dan rencana untuk mencapai sasaran tersebut. 

Data usaha kecil yang gagal 10 tahun pertama
Source: Monograph

Merencanakan laba penting untuk setiap industri bisnis, terlebih bagi usaha baru. Menurut riset dari Monograph menunjukkan bahwa 20% usaha baru gagal dalam 2 tahun pertama, diikuti 45% dalam 5 tahun pertama, dan 65% dalam 10 tahun pertama. Masalah pada perencanaan laba dan kurangnya pembiayaan merupakan beberapa alasan utama yang menyebabkan kegagalan tersebut. 

Bagi usaha kecil, perencanaan labanya masih sederhana, tetapi seiring dengan pertumbuhan bisnis, perencanaan laba akan bertambah rumit. Agar lebih jelas, pahami komponen-komponen perencanaan laba berikut ini. 

Baca Juga: Berikut Ini Fungsi Laporan Laba Rugi Yang Buat Bisnis Anda Untung!

Bagaimana Membuat Perencanaan Laba?

Dalam merencanakan laba, kamu perlu menyusun tujuan, memperkirakan biaya, dan pendapatan agar bisa mencapai target laba yang diinginkan. Berikut cara umum untuk membuat perencanaan laba: 

  1. Tentukan tujuan laba: Tetapkan tujuan bisnis jangka pendek dan panjang. Buat proyeksi pendapatan berdasarkan data historis, tren pasar, dan strategi pemasaran bisnismu.
  2. Identifikasi dan estimasi biaya: Kamu perlu mengenali semua biaya untuk operasional bisnis, baik biaya tetap (seperti sewa dan gaji) maupun biaya yang berubah-ubah (seperti bahan baku) serta menentukan estimasi total biaya yang diperlukan.
  3. Hitung laba bersih: Menghitung laba bersih dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan yang sudah diperkirakan. Laba bersih adalah sisa pendapatan setelah semua biaya operasional dikurangi.
  4. Evaluasi: Secara rutin, cek apakah hasil yang ada sesuai dengan rencana laba yang telah dibuat. Jika ada perbedaan besar, ubah strategi bisnis supaya target laba tetap bisa tercapai.

Mengapa Perencanaan Laba Itu penting?

Berikut hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan bagi business owner tentang pentingnya perencanaan laba. Simak di bawah ini 5 (lima) poinnya: 

1. Membantu business owner mencapai target

Perencanaan laba membantu usaha kecil untuk menetapkan tujuan finansial yang spesifik dan realistis. Dengan memiliki target yang jelas, usahamu dapat memfokuskan upaya dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dengan perencanaan laba, kamu juga bisa membuat anggaran yang mencerminkan kebutuhan dan prioritas usaha. Anggaran ini memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien dan pengendalian biaya yang lebih baik.

Contohnya, perusahaan besar seperti Microsoft Corporation saja menetapkan tujuan finansial untuk Microsoft Azure. Mereka membuat anggaran besar untuk investasi di infrastruktur cloud, keamanan, dan layanan buyer-nya. Sekarang, Microsoft Azure menjadi salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia dengan pertumbuhan pendapatan dan pangsa pasar yang besar di sektor B2B.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

2. Tolak ukur pertumbuhan bisnis

Melansir TSBDC USA, aspek penting lain dari merencanakan laba adalah memantau dan mengevaluasi pertumbuhan bisnis secara berkala. Caranya dengan melacak key performance indicators (KPI) seperti pendapatan, pengeluaran, dan margin laba. 

Misalnya, kamu memiliki usaha kecil di bidang f&b yang telah beroperasi selama dua tahun dan menetapkan KPI, seperti pendapatan bulanan, pengeluaran operasional, dan margin laba kotor untuk memantau pertumbuhan bisnis. Kamu menargetkan pendapatan bulanan sebesar Rp100.000.000 dan margin laba kotor sebesar 40%. 

Sebagai business owner, kamu melakukan review bulanan terhadap KPI, mengadakan promosi dari produk yang dijual, dan menambahkan variasi produk untuk meningkatkan penjualan. Hasilnya, usaha kecilmu ini bisa menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

3. Membantu mencapai profitabilitas

Perencanaan laba memainkan peran penting dalam strategi bisnis untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Ini terbukti efektif dalam mengontrol biaya operasional, mengalokasikan sumber daya dengan efisiensi, dan memprioritaskan pengeluaran yang mendukung pertumbuhan usaha. 

Dengan memperkirakan laba secara tepat, kamu bisa membuat keputusan untuk memperluas bisnis atau mengembangkan produk baru. Ini karena kamu bisa menilai dengan lebih baik berapa banyak keuntungan yang bisa didapat dan risiko apa saja yang harus dihadapi.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Laporan Laba Rugi Serta Formatnya?

4. Membantu dalam pengambilan keputusan

Berkaitan dengan poin nomor tiga, dengan perencanaan laba yang akurat, kamu bisa membuat keputusan yang strategis untuk usaha dalam hal ekspansi, investasi baru, atau pengembangan produk. Perencanaan laba membantu menilai potensi keuntungan dan risiko yang terlibat.

Misalnya, jika usahamu ingin menambah produk baru yang lagi tren, perencanaan laba yang baik bisa membantu menghitung biaya produksi, distribusi, dan pemasaran. Dengan cara ini, kamu bisa tahu seberapa besar keuntungan yang bisa didapat dan mengenali risiko persaingan di pasar.

5. Beradaptasi dengan pertumbuhan pasar

Terakhir, kemampuan beradaptasi mengacu pada kemampuan usaha untuk merespons perubahan pasar, tren, pergeseran industri, gangguan ekonomi, dan tantangan bisnis lainnya dengan cepat. Merencanakan laba tidak hanya memperkirakan pendapatan dari penjualan, tapi juga estimasi biaya operasional untuk menjalankan bisnis.

Dengan perencanaan ini, business owner bisa menetapkan target laba yang spesifik untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi, atau income statement, sangat penting untuk mengukur pencapaian tujuan ini dengan mencatat pendapatan aktual dan membandingkannya dengan perkiraan perencanaan laba.

Agar memudahkan dalam membuat laporan laba rugi tanpa perlu manual lagi, kini business owner bisa membuat laporan laba rugi secara otomatis melalui Paper.id. Sistem akan secara otomatis membuatkan laporan tersebut sembari kamu melakukan transaksi di Paper.id.

Paper.id adalah platform pembuatan, pengelolaan, hingga pembayaran tagihan atau invoice yang bisa digunakan oleh UMKM hingga perusahaan besar. Agar proses invoicing berjalan efektif, kamu tak perlu repot membuat invoice manual. 

Di Paper.id, kamu bisa membuat invoice elektronik dengan ribuan template yang telah tersedia dan buyer pun bisa membayar melalui kartu kredit, transfer bank, Shopee, Tokopedia, Blibli, QRIS, hingga e-wallet. Jangan khawatir, ini semua gratis!

Tunggu apalagi? Download Paper.id sekarang!