Pernah tidak kamu ingin membayar sesuatu dengan dua metode sekaligus, misalnya sebagian dengan kartu kredit dan sisanya dengan e-wallet? Itulah yang disebut split payment!
Dalam dunia bisnis, metode ini semakin populer karena memberikan fleksibilitas bagi buyer sekaligus membantu pelaku usaha mengelola transaksi dengan lebih efisien.
Lantas, apa sebenarnya split payment, bagaimana cara kerjanya, apa saja manfaatnya, dan bagaimana contoh penerapannya dalam bisnis? Yuk, simak pembahasan selengkapnya di bawah!
Apa Itu Split Payment?
Split payment adalah metode pembayaran yang memungkinkan buyer membagi satu transaksi menjadi beberapa metode pembayaran.
Misalnya, kamu ingin membeli barang seharga Rp1.000.000 tetapi saldo di e-wallet hanya Rp600.000. Dengan split payment, kamu bisa menggunakan e-wallet untuk Rp600.000 dan membayar sisanya dengan kartu kredit atau metode lainnya.
Metode ini banyak digunakan dalam bisnis online maupun offline untuk memberikan kenyamanan lebih kepada buyer. Tidak hanya itu, split payment juga membantu bisnis dalam mengurangi risiko gagal transaksi akibat keterbatasan saldo dari sisi buyer.
Baca Juga: Disbursement: Definisi dan Manfaatnya dalam Bisnis
Cara Kerja Split Payment
Split payment bekerja dengan membagi pembayaran berdasarkan sumber dana yang tersedia. Berikut cara kerjanya:
1. Buyer memilih produk/jasa
Buyer menentukan barang atau jasa yang ingin dibeli, misalnya membeli bahan baku ke supplier atau layanan berlangganan software tertentu.
2. Menentukan metode pembayaran
Saat akan membayar, buyer memilih opsi split payment dan menentukan sumber dana yang akan digunakan, misalnya e-wallet dengan kartu kredit (Rp500 ribu dari e-wallet, sisanya dengan kartu kredit), transfer bank dan cicilan kredit, atau kombinasi lebih dari dua metode pembayaran.
3. Sistem memproses pembayaran
Sistem akan membagi nominal pembayaran sesuai pilihan buyer dan memprosesnya satu per satu hingga semua pembayaran berhasil.
4. Transaksi berhasil
Setelah semua metode pembayaran berhasil diproses, transaksi dianggap selesai, dan buyer akan menerima konfirmasi pembayaran.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Akuntansi yang Mudah Digunakan6 Software AR Automation, Siap Membantu Bisnismu!
Manfaat Split Payment bagi Bisnis
Metode split payment memberikan berbagai keuntungan bagi buyer maupun bisnis, terutama dalam meningkatkan kemudahan transaksi dan mengurangi hambatan pembayaran.
1. Meningkatkan kemudahan bertransaksi
Buyer tidak perlu khawatir jika saldo di satu metode pembayaran tidak mencukupi. Misalnya, kamu tengah mendesak memerlukan bahan baku sebesar Rp100 juta karena permintaan yang begitu banyak dari customer, tetapi saldo di rekening bank hanya ada Rp50 juta.
Nah, dengan split payment, kamu bisa menggunakan kartu kredit atau metode lain untuk menutupi Rp50 juta-nya lagi.
2. Meningkatkan konversi penjualan
Banyak buyer batal membeli karena saldo kurang. Dengan split payment, mereka tetap bisa bertransaksi, sehingga bisnismu bisa meningkatkan angka penjualan.
Misalnya, di e-commerce, fitur ini bisa membantu buyer menyelesaikan transaksi tanpa perlu menunda atau membatalkan pembelian. Meningkatkan keuntungan, ‘kan?
3. Mengurangi risiko gagal transaksi
Dalam sistem pembayaran konvensional, jika saldo tidak mencukupi, transaksi bisa langsung gagal, berpotensi membuat buyer beralih ke kompetitor.
Split payment memungkinkan transaksi tetap berjalan meskipun dana dari satu metode kurang, sehingga bisnis tidak kehilangan buyer.
4. Jauh lebih fleksibel
Buyer bisa mengatur keuangan lebih baik, misalnya dengan membayar sebagian menggunakan saldo yang ada dan sisanya dengan cicilan.
Contoh Penerapan Split Payment
Saat ini, metode split payment semakin umum digunakan dalam berbagai transaksi digital. Berikut beberapa contoh penerapannya:
1. Split payment manual untuk bisnis jasa
Banyak bisnis jasa, seperti penyedia layanan event organizer atau katering, menggunakan metode split payment manual untuk mempermudah pembayaran klien.
Misalnya, sebuah perusahaan event organizer menangani acara perusahaan dengan total biaya Rp50 juta. Klien ingin membayar dengan beberapa sumber dana—Rp30 juta dari anggaran marketing dan Rp20 juta dari dana sponsorship.
Dengan metode split payment manual, klien bisa melakukan dua kali pembayaran dengan transfer dari dua rekening berbeda tanpa kendala.
2. Menggunakan beberapa e-wallet dalam bisnis ritel
Bisnis ritel yang menerima berbagai metode pembayaran bisa menerapkan split payment untuk memastikan pelanggan tetap bisa bertransaksi meskipun saldo dalam satu e-wallet tidak mencukupi.
Contohnya, sebuah toko elektronik menjual laptop seharga Rp15 juta. Seorang buyer ingin membeli laptop tersebut secara non-tunai, tetapi saldo e-wallet pertamanya hanya Rp10 juta.
Dengan fitur split payment, buyer bisa membayar Rp10 juta melalui e-wallet pertama dan sisanya Rp5 juta menggunakan e-wallet lain atau kartu kredit. Dengan fleksibilitas ini, bisnis dapat meningkatkan penjualan tanpa kehilangan buyer yang terkendala saldo.
3. Split Payment dari sisi penjual dalam bisnis online dan offline
Bisnis yang mengadopsi split payment bisa memberikan opsi pembayaran lebih luas kepada buyer, sehingga bisa meningkatkan kepuasan mereka, serta menghindari kegagalan transaksi akibat keterbatasan metode pembayaran.
Misalnya, sebuah toko furniture yang menjual produk secara offline dan online ingin meningkatkan transaksi. Awalnya, mereka hanya menerima pembayaran penuh secara tunai atau transfer bank.
Namun, karena banyak buyer yang ingin membayar sebagian dengan kartu kredit dan sisanya dengan cicilan. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, toko tersebut mengadopsi sistem split payment, sehingga buyer membagi pembayaran menjadi dua metode dalam satu transaksi.
Baca Juga: 6 Software AR Automation, Siap Membantu Bisnismu!
Demikian penjelasan mengenai metode pembayaran split payment. Pada akhirnya, metode ini bisa kamu manfaatkan untuk mengoptimalkan cash flow agar tetap lancar, menghindari keterlambatan pembayaran, dan memanfaatkan berbagai sumber dana tanpa mengganggu operasional.
Untuk itu, kamu bisa manfaatkan fitur PaperPay In dari Paper.id! Tagih dan terima pembayaran dari buyer dengan berbagai metode pembayaran, mulai dari kartu kredit, transfer bank, marketplace, hingga cicilan dan biayanya bisa kamu bebankan ke kamu sendiri atau buyer.
Buyer sering telat bayar tagihan? Tenang, di Paper.id tersedia fitur payment reminder tanpa batas, kamu bisa atur dari sebelum hingga sesudah jatuh tempo. Menariknya, pembayaran juga bisa kamu pantau secara real-time!
Menarik? Yuk, eksplor lebih jauh mengenai fitur ini dengan klik tombol di bawah!
- Cara Menghitung Biaya Penyusutan dengan Mudah - Maret 28, 2025
- Cara Membuat Jurnal Trading Crypto untuk Pemula, Lengkap dengan Contohnya - Maret 27, 2025
- Pinjaman Modal Usaha: Solusi Cepat dan Fleksibel - Maret 27, 2025