Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana sebuah perusahaan jasa mengelola keuangannya dari awal hingga akhir? Nah, di sinilah siklus akuntansi perusahaan jasa memegang peranan penting.

Siklus ini adalah proses terstruktur yang membantu perusahaan mencatat, mengolah, hingga menyajikan laporan keuangan secara sistematis.

Nah, untuk kamu yang ingin memahami alur keuangan bisnis jasa dengan lebih mudah, maka kamu harus membaca artikel ini hingga selesai!

Pengertian Perusahaan Jasa dan Karakteristiknya

Perusahaan jasa adalah jenis bisnis yang berfokus dalam menyediakan layanan tanpa menghasilkan produk fisik.

Dalam konteks ini, sebagian besar dari kamu mungkin lebih mengenalnya sebagai perusahaan yang menawarkan solusi atau pengalaman, seperti jasa transportasi, konsultasi, atau layanan kesehatan.

Produk yang ditawarkan tidak dapat dilihat atau disentuh, tetapi manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh konsumen. Misalnya, layanan online transportasi yang memudahkan kamu bepergian hanya dengan beberapa klik saja di smartphone.

Karakteristik perusahaan jasa cukup unik dibandingkan jenis bisnis lainnya. Salah satunya adalah sifatnya yang intangibility atau tidak berwujud, sehingga kamu tidak akan menemukan stok barang seperti pada perusahaan dagang.

Selain itu, produksi dan konsumsi jasa sering kali terjadi secara bersamaan (inseparability), misalnya saat kamu mendapatkan layanan potong rambut di salon.

Setiap layanan juga cenderung berbeda untuk setiap pelanggan (heterogeneity), karena kebutuhan dan ekspektasi konsumen selalu bervariasi. Dengan sifatnya yang cepat habis (perishability), jasa harus segera digunakan setelah diproduksi, seperti layanan pengantaran makanan.

Baca Juga: Mengenal Debit Kredit dalam Akuntansi hingga Contohnya

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang Perlu Kamu Ketahui

Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah proses penting untuk mencatat, mengelola, dan menyusun laporan keuangan secara sistematis.

Dengan memahami setiap tahapannya, kamu bisa lebih mudah dalam mengelola keuangan bisnis jasa agar tetap terorganisir. 

Berikut adalah 10 tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa yang perlu kamu ketahui menurut artikel accurate.id lengkap dengan contohnya:

1. Identifikasi transaksi 

Tahap pertama dalam siklus ini adalah mengenali transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.

Semua aktivitas seperti penerimaan pendapatan, pembayaran gaji, atau pembelian perlengkapan harus dicatat. Selain itu, pastikan kamu hanya mencatat transaksi yang relevan dengan bisnis jasa kamu.

2. Mencatat dalam jurnal umum 

Setelah transaksi diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mencatatnya dalam jurnal umum. Di tahap ini, kamu harus menulis semua transaksi secara kronologis dengan format debit dan kredit yang sesuai.

3. Posting ke buku besar 

Data dari jurnal umum kemudian dipindahkan ke buku besar (ledger). Buku besar berfungsi untuk mengelompokkan transaksi berdasarkan akun tertentu, seperti kas, piutang usaha, atau pendapatan jasa.

4. Membuat neraca saldo awal 

Setelah semua transaksi tercatat di buku besar, kamu perlu menyusun neraca saldo awal (trial balance).

Neraca saldo ini akan memastikan bahwa jumlah debit dan kredit sudah seimbang sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

5. Penyesuaian jurnal 

Pada akhir periode akuntansi, beberapa akun mungkin memerlukan penyesuaian agar mencerminkan kondisi sebenarnya.

Misalnya, jika ada perlengkapan yang telah digunakan atau pendapatan yang belum diterima, kamu perlu mencatatnya dalam adjusting entries.

6. Membuat neraca saldo setelah penyesuaian 

Setelah melakukan penyesuaian, neraca saldo baru disusun untuk memastikan semua akun sudah mencerminkan kondisi terbarunya.

Neraca saldo setelah penyesuaian ini menjadi dasar untuk menyusun laporan keuangan.

7. Membuat laporan keuangan 

Tahap ini adalah saat kamu menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal (statement of changes in equity), dan neraca (balance sheet).

Laporan ini akan memberikan gambaran lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan jasa kamu selama periode tertentu.

8. Penutupan jurnal 

Setelah laporan keuangan selesai, akun-akun sementara seperti pendapatan dan beban perlu ditutup agar tidak terbawa ke periode berikutnya.

Proses ini disebut closing entries dan dilakukan pada akhir siklus akuntansi.

9. Membuat neraca saldo setelah penutupan 

Setelah semua akun sementara ditutup, neraca saldo akhir disusun untuk memastikan semua akun permanen sudah benar sebelum memulai siklus baru di periode berikutnya.

10. Mencatat transaksi periode berikutnya 

Siklus akuntansi perusahaan jasa berakhir ketika kamu mulai mencatat transaksi baru di periode berikutnya.

Proses ini akan terus berulang di setiap periode untuk menjaga kelancaran pengelolaan keuangan bisnis jasa kamu.

Dengan memahami tahapan-tahapan tersebut, pengelolaan akuntansi bisnis jasa kamu bisa menjadi lebih terstruktur dan efisien!

Untuk mempermudah pencatatan keuangan perusahaan sebaiknya kamu menggunakan software akuntansi sesuai dengan bidang bisnis perusahaan/bisnis kamu. Contohnya untuk perusahaan jasa kamu dapat menggunakan software akuntansi Accurate Online.

Dengan menggunakan software akuntansi khusus pengelolaan akuntansi keuangan jadi lebih tertata secara cepat dan efisien, bahkan kamu dapat memantau kondisi keuangan bisnis secara real-time dimanapun dan kapanpun selama terhubung dengan koneksi internet.

Baca Juga: Akuntansi Perusahaan Dagang: Definisi dan Siklus Lengkapnya

Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan jasa memiliki beberapa perbedaan mendasar dibandingkan dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

Meskipun keduanya mengikuti langkah-langkah dasar akuntansi, jenis bisnis yang berbeda akan membuat proses pencatatan dan pengelolaan keuangannya memiliki karakteristik tersendiri.

Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

1. Jenis transaksi yang dicatat 

Perusahaan jasa fokus dalam mencatat transaksi terkait layanan yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan utamanya berasal dari jasa, seperti konsultasi, transportasi, atau pendidikan.

Sebaliknya, perusahaan dagang mencatat transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan (merchandise). Pendapatan utamanya berasal dari selisih harga beli dan harga jual barang tersebut.

2. Akun khusus dalam siklus akuntansi 

Dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, kamu tidak akan menemukan akun seperti persediaan barang dagangan (inventory) atau harga pokok penjualan (cost of goods sold), karena bisnis ini tidak menjual produk fisik.

Sementara itu, perusahaan dagang memiliki akun-akun tersebut untuk mencatat stok barang dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang dagangan.

3. Penyusunan laporan laba rugi 

Laporan laba rugi perusahaan jasa lebih sederhana karena hanya mencantumkan pendapatan jasa dan beban usaha.

Di sisi lain, laporan laba rugi perusahaan dagang lebih kompleks karena mencakup komponen tambahan seperti penjualan bersih (net sales), harga pokok penjualan, dan laba kotor (gross profit).

4. Proses penyesuaian 

Penyesuaian dalam siklus akuntansi perusahaan jasa biasanya berkaitan dengan pendapatan yang belum diterima atau beban yang masih harus dibayar.

Pada perusahaan dagang, penyesuaian juga melibatkan perubahan persediaan barang dagangan di akhir periode untuk mencerminkan jumlah stok terbaru.

5. Fokus utama dalam mengelola keuangan 

Perusahaan jasa lebih fokus pada pengelolaan arus kas dan efisiensi operasional dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

Sementara itu, perusahaan dagang lebih menitikberatkan pada manajemen persediaan serta strategi pembelian dan penjualan barang agar tetap kompetitif di pasar.

Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat lebih mudah menyesuaikan proses akuntansi berdasarkan jenis bisnis yang dijalankan.

Siklus akuntansi perusahaan jasa cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang, tetapi keduanya sama-sama penting untuk menjaga transparansi keuangan bisnis kamu!

Baca Juga: 11 Contoh Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Lebih Mudah Mengelola Akuntansi Perusahaan Jasa dengan Accurate Online

Mengelola siklus akuntansi perusahaan jasa adalah langkah penting untuk memastikan keuangan bisnis kamu tetap terorganisir dan akurat.

Proses ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari mencatat transaksi ke jurnal umum, memindahkannya ke buku besar (ledger), melakukan penyesuaian, hingga menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.

Dengan mengikuti alur siklus ini, kamu dapat memahami kondisi keuangan bisnis jasa secara jelas dan terstruktur.

Namun, mengelola seluruh proses akuntansi secara manual tentu memakan waktu dan rentan terjadi kesalahan. Di sinilah software akuntansi seperti Accurate Online menjadi solusi yang tepat.

Accurate Online tidak hanya akan membantu kamu dalam menjalankan siklus akuntansi perusahaan jasa secara otomatis, tetapi juga sudah terintegrasi dengan aplikasi kasir digital Accurate POS untuk mempermudah pencatatan transaksi harian.

Selain itu, program loyalitas pelanggan Bliss yang terhubung dengan Accurate Online memungkinkan kamu untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

Ingin mencoba kemudahan pengelolaan bisnis dengan Accurate Online? Klik link ini untuk mencoba Accurate Online secara gratis sekarang juga! 

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Accurate

Muhamad Dika Wahyudi