Apakah kamu sudah mencatat keuangan bisnis dengan benar, atau masih sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran tanpa alur yang jelas? Dalam dunia bisnis, terutama perusahaan dagang, mencatat keuangan dengan rapi menjadi kunci untuk mengetahui bisnismu untung atau merugi. Di sinilah siklus akuntansi berperan penting. Dengan memahami alur pencatatan ini, kamu bisa melihat gambaran keuangan bisnismu secara lebih akurat, sehingga terhindar dari kesalahan perhitungan, dan bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas kedepannya.

Yuk, pahami lebih dalam tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dan kenapa pebisnis wajib memahaminya. Simak selengkapnya di bawah!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Akuntansi yang Mudah Digunakan

Apa Itu Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang?

Siklus akuntansi adalah proses sistematis dalam pencatatan, pengolahan, dan pelaporan transaksi keuangan dalam suatu periode tertentu.

Bagi perusahaan dagang, siklus ini sangat penting karena berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan yang menjadi aktivitas utama bisnisnya.

Dalam siklus akuntansi, setiap transaksi akan melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya menjadi laporan keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisis kondisi bisnis.

Dengan mengikuti siklus ini, kamu bisa mengetahui laba, rugi, serta posisi keuangan perusahaan secara lebih jelas.

Sebelum membahas hal ini lebih lanjut, kamu perlu tahu bahwa akuntansi sederhana bisa dipantau dengan mudah lewat Paper.id, lho. Di Paper.id, kamu sistem invoicing digitalnya sudah otomatis terkoneksi ke laporan keuangan sehingga kamu tinggal memantaunya.

Yuk, pelajari selengkapnya tentang Paper.id dengan klik tombol berikut ini!

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Berikut adalah tahapan utama dalam siklus akuntansi perusahaan dagang:

1. Identifikasi dan pencatatan transaksi

Semua transaksi bisnis harus dicatat dalam jurnal umum atau jurnal khusus. Misalnya, pencatatan pembelian barang dagangan, penjualan, atau biaya operasional.

2. Posting ke buku besar

Setelah dicatat di jurnal, transaksi akan dipindahkan ke buku besar, yang berisi rincian akun-akun seperti kas, piutang usaha, utang usaha, dan persediaan barang dagangan. Misalnya, jika ada penjualan barang secara kredit, akun piutang usaha harus diperbarui agar kamu tahu berapa jumlah pembayaran yang masih harus diterima.

3. Penyusunan neraca saldo

Setelah semua transaksi dicatat, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo untuk memastikan keseimbangan antara total debit dan kredit.

4. Penyesuaian (adjusting entries)

Penyesuaian diperlukan untuk memperbarui catatan keuangan agar sesuai dengan kondisi sebenarnya, seperti penyusutan aset tetap atau penyesuaian biaya yang belum dibayar. Misalnya, jika toko memiliki peralatan dengan umur manfaat 5 tahun, maka perlu ada pencatatan penyusutan setiap tahunnya.

5. Penyusunan laporan keuangan

Data yang sudah diperbarui kemudian disusun menjadi laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Dari laporan ini, kamu bisa mengetahui apakah usaha mereka mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian.

6. Jurnal penutup

Setelah laporan keuangan selesai, dilakukan jurnal penutup untuk menutup akun-akun sementara (seperti pendapatan dan beban) agar saldo kembali nol di periode berikutnya.

7. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan

Langkah terakhir adalah menyusun neraca saldo pasca-penutupan untuk memastikan semua akun tetap seimbang dan siap digunakan untuk periode berikutnya.

Baca Juga: Memahami Sistem Akuntansi & Meningkatkan Efektivitas Untuk Bisnis

Kenapa Pebisnis Wajib Memahami Siklus Akuntansi?

Berikut alasan mengapa kamu sebagai pebisnis wajib memahami siklus akuntansi:

1. Mencegah kesalahan pencatatan

Tanpa pemahaman yang baik tentang siklus akuntansi, kesalahan pencatatan bisa sering terjadi, yang akhirnya berdampak pada laporan keuangan yang tidak akurat. Misalnya, jika ada transaksi yang terlewat dicatat, pemilik bisnis bisa salah dalam menghitung keuntungan dan arus kas.

2. Mengelola arus kas dengan lebih baik

Siklus akuntansi membantu pebisnis memantau pemasukan dan pengeluaran dengan lebih terstruktur, sehingga arus kas bisnis bisa dikelola dengan lebih baik. Contohnya, jika bisnismu memiliki banyak piutang yang belum dibayar, kamu bisa segera mengambil langkah untuk menagihnya agar tidak mengalami masalah keuangan.

3. Membantu pengambilan keputusan

Dengan laporan keuangan yang akurat, pemilik usaha bisa mengambil keputusan strategis berdasarkan data nyata, bukan sekadar perkiraan. Misalnya, jika laporan menunjukkan ada produk yang kurang laku, pemilik bisa mempertimbangkan untuk memberikan diskon atau mengganti strategi pemasaran.

4. Mempermudah evaluasi kinerja bisnis

Melalui laporan keuangan, kamu bisa melihat apakah bisnismu berkembang atau justru mengalami penurunan, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Jika laporan menunjukkan peningkatan biaya operasional tanpa peningkatan penjualan, berarti ada efisiensi yang perlu dilakukan.

Kelola Keuangan Bisnis Lebih Praktis Pakai Paper.id!

Memahami siklus akuntansi memang penting, tapi proses pencatatan dan pengelolaan keuangan bisa sangat menyita waktu jika dilakukan secara manual. 

Agar lebih efisien, kamu bisa memanfaatkan Paper.id, platform yang menyediakan fitur akuntansi untuk mencatat dan mengontrol semua pengeluaran bisnis dengan mudah.

Berikut keunggulan menggunakan fitur akuntansi di Paper.id:

  • Gratis dan Praktis: Bebas biaya, pencatatan otomatis terintegrasi dengan setiap invoice pembelian dan penjualan.
  • Data Dijamin Aman: Paper.id memiliki keamanan data selevel bank, tersertifikasi ISO 27001.
  • Penggunaan Fleksibel: Semua data tersimpan dalam cloud, sehingga bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
  • Terintegrasi dengan Invoice Digital: Kamu bisa buat, bubuhkan e-meterai, hingga kirim invoice digital via WhatsApp, Email, dan SMS.
  • Tersedia berbagai Metode Pembayaran: Kamu juga bisa bayar dan terima pembayaran via transfer bank, kartu kredit, e-wallet, hingga marketplace.

Yuk, kelola keuangan bisnismu dengan lebih praktis dan profesional! Coba Paper.id sekarang juga dan rasakan manfaatnya dalam pencatatan keuangan yang lebih rapi dan efisien.

Muhamad Dika Wahyudi