Dalam dunia bisnis yang serba cepat, menjaga kelancaran arus kas dan efisiensi pembayaran adalah kunci untuk menjaga operasional tetap berjalan dengan baik.
Namun, banyak bisnis masih sering mengabaikan hal-hal kecil dalam proses pembayaran yang ternyata bisa berdampak besar pada keuangan perusahaan.
Apa sajakah itu? Berikut ini 5 opportunity loss dalam pembayaran yang dapat merugikan bisnis.
1. Fraud dalam Pembayaran
Kamu pasti sudah familiar dengan risiko fraud dalam bisnis, terutama dalam pembayaran. Fraud bisa terjadi dari dua sisi: saat kamu membayar supplier, dan saat kamu menerima pembayaran dari pelanggan.
Menurut Trustpair, 56% perusahaan di AS menjadi target paling tidak satu kali percobaan fraud di 2022. Bahkan, 12% di antaranya mengalami percobaan lebih dari 10 kali. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi mengingat kerugiannya yang sangat besar.
Dilaporkan 24% perusahaan yang telah menjadi korban fraud kehilangan lebih dari 100.000 dolar AS, sementara 5% di antaranya kehilangan 1 miliar dolar AS.
Kasus fraud yang terjadi bermacam-macam, misalnya kamu sudah melakukan pembayaran ke supplier, tapi barang tidak pernah dikirimkan. Di sisi lain, ada juga risiko internal seperti penipuan dari admin.
Beberapa oknum bisa saja membuat invoice palsu, menagih ke pelanggan atas nama perusahaan, tapi uangnya masuk ke rekening pribadi mereka.
Kasus seperti ini sering tidak disadari sampai kerugian finansial cukup besar. Pastikan kamu memiliki sistem verifikasi yang kuat di kedua sisi, baik untuk pembayaran keluar maupun masuk.
Baca Juga: Ini 7 Cara Mencegah Masalah Fraud dalam Account Payable!
2. Human Error dalam Proses Pembayaran
Kesalahan manusia dalam proses pembayaran juga sering terjadi, dan ini bisa merusak hubungan bisnis.
Contoh sederhana, kamu mungkin pernah melakukan penagihan berulang ke klien yang sebenarnya sudah membayar, atau keliru mencatat pembayaran yang masuk.
Dari sisi pembayaran ke supplier, bisa jadi nominal yang dibayarkan salah atau malah mengirim pembayaran ke supplier yang tidak seharusnya karena salah mencocokkan PO dan invoice.
Kesalahan ini, meskipun terlihat sepele, bisa berdampak besar. Selain merusak hubungan dengan mitra bisnis, pencatatan yang salah bisa membuat keputusan keuangan menjadi tidak akurat.
Jika terus berlanjut, hal ini mengurangi kemampuan bisnis kamu untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih besar dan lebih baik.
3. Tidak Mampu Memenuhi Permintaan
Salah satu bentuk opportunity loss yang sering terjadi adalah ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan pasar karena masalah arus kas.
Sebagai penjual, kamu mungkin bekerja sama dengan banyak reseller yang membutuhkan tempo pembayaran panjang.
Di sisi lain, bisnis kamu butuh cash flow cepat untuk operasional. Jika tidak dikelola dengan baik, kamu bisa kehilangan peluang untuk pertumbuhan atau bahkan stagnasi.
Kesempatan untuk mengambil order lebih besar terlewatkan hanya karena arus kas yang kurang lancar. Pastikan kamu punya strategi yang seimbang antara menjaga hubungan baik dengan reseller dan mengamankan arus kas yang stabil untuk bisnis kamu.
4. Hidden Fees yang Menggerus Keuntungan
Biaya-biaya tersembunyi juga sering tidak disadari, namun mereka bisa sangat berpengaruh terhadap profitabilitas bisnis. Misalnya, biaya penjualan di platform e-commerce yang semakin lama semakin besar.
Di sisi lain, semakin banyak platform e-commerce yang harus kamu kelola, semakin tinggi pula biaya operasionalnya.
Selain itu, untuk mendapatkan modal usaha yang cepat, terkadang kamu harus membayar supplier lebih awal dengan biaya tambahan. Ini semua, jika tidak diperhitungkan dengan baik, bisa menggerus margin keuntungan.
Jangan lupa juga biaya yang muncul ketika kamu harus merekrut pegawai tambahan untuk operasional. Semua ini bisa terasa kecil, tapi jika terjadi berulang kali, biaya-biaya tersebut akan terus menumpuk dan mengurangi profit.
Baca Juga: Kerugian Finansial Akibat Procurement Fraud, Seperti Apa Serba-serbinya?
Itulah beberapa opportunity loss dalam pembayaran yang sering diabaikan tapi bisa merugikan bisnis kamu. Mengelola semua risiko ini dengan baik akan sangat membantu menjaga kelangsungan bisnis kamu dan membuatnya lebih efisien.
Sebagai pebisnis, opportunity loss kadang terjadi tanpa disadari. Saat sudah terlambat, justru jadi mimpi buruk yang terus menggerogoti. Agar tidak terjadi, jangan sampai terlambat untuk evaluasi bisnismu dan cegah kerugian yang mungkin timbul!
Kamu sudah melakukan hal yang tepat dengan memikirkan potensi risiko ini. Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah menerapkan sistem yang bisa meminimalisir fraud, human error, dan mengoptimalkan arus kas serta biaya operasional.
Kamu bisa mempercayakan Paper.id sebagai platform invoicing yang bisa buat dan kirim invoice digital secara otomatis. Selain itu, semua data sudah terenkripsi dan dijamin keamanannya.
Kamu bisa membuat invoice digital yang telah tersedia template-nya dan dibubuhi e-meterai dari PERURI, sehingga terjamin keabsahannya. Buyer pun akan dikirimkan pengingat otomatis untuk membayar invoice-nya, sehingga kamu tak perlu mengingatkan buyer satu per satu.
Beragam metode pembayaran juga tersedia baik melalui metode transfer bank, QRIS, VA, Tokopedia, Shopee, Blibli, hingga kartu kredit untuk tambahan tempo pembayaran. Paper.id juga menghadirkan layanan pembuatan berbagai jenis laporan keuangan secara otomatis dan real-time.
Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang di sini.
- Year-End Promo dari Paper.id, Meriah Penuh Hadiah! - November 20, 2024
- 5 Aplikasi Terbaik untuk Cek Skor Kredit bagi Pebisnis Tahun 2024 - November 15, 2024
- Pakai Paper Virtual Card, Bonus 2000 Miles dan E-Voucher MAP Rp200.000! - November 11, 2024