Pernah merasa bingung saat mencoba memahami kondisi keuangan bisnismu? Uang masuk banyak, tapi kok rasanya tetap pas-pasan? Nah, bisa jadi kamu belum kenal yang namanya neraca keuangan.

Neraca adalah salah satu laporan penting dalam akuntansi yang bisa bantu kamu melihat gambaran keuangan bisnis secara menyeluruh, mulai dari aset, kewajiban, sampai modal.

Dengan memahami neraca, artinya kamu bisa tahu seberapa sehat keuangan bisnis dan apakah aset yang kamu punya seimbang dengan utang dan modal yang ada.

Untuk itu, yuk kenali lebih dalam apa itu neraca, manfaatnya, hingga bagaimana cara membuatnya dengan benar. Simak selengkapnya di bawah!

Apa Itu Neraca?

Neraca adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan sebuah bisnis pada satu waktu tertentu. Di dalamnya terdapat informasi penting seperti total aset (apa saja yang dimiliki bisnis), kewajiban (utang atau tanggungan), serta ekuitas (modal pemilik).

Tujuan utama dari neraca adalah menunjukkan keseimbangan antara apa yang dimiliki bisnis dan apa yang menjadi tanggungannya. Karena itulah, jumlah aset dalam laporan ini harus selalu sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas. 

Maka dari itu, dengan melihat neraca, kamu bisa mengetahui apakah keuangan bisnis dalam kondisi sehat atau perlu segera dibenahi.

Mau pencatatan neraca jadi lebih mudah dan otomatis? Kamu bisa pakai fitur akuntansi dari Paper.id. Semua laporan bisa langsung tercatat dengan rapi dan siap kamu pantau kapan saja!

Selain itu, pencatatan keuangan langsung terhubung dengan setiap invoice penjualan dan pembelian. Kamu bisa membuat, menambahkan e-meterai, hingga mengirim invoice digital lewat WhatsApp, Email, atau SMS.

Kamu juga bisa terima pembayaran invoice dengan berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer bank, e-wallet, kode QR, marketplace, hingga kartu kredit dan cicilan. Jadi, kamu bisa menyesuaikan sesuai dengan preferensi buyer!

Yuk, gunakan Paper.id sekarang secara gratis dan nikmati semua keuntungannya untuk bisnismu!

Baca Juga: Mengenal Laporan Keuangan Neraca dari Pengertian Hingga Jenisnya

Manfaat Neraca bagi Bisnis

Berikut beberapa manfaat utama dari neraca:

1. Melihat perubahan kondisi keuangan dari waktu ke waktu

Dengan membandingkan neraca dari tahun ke tahun, kamu bisa melihat apakah kondisi keuangan perusahaan semakin sehat atau justru menurun. Perubahan nilai aset, utang, dan modal bisa menjadi indikator pertumbuhan atau tantangan yang sedang dihadapi oleh bisnismu.

2. Menilai kemampuan bisnis membayar kewajiban

Laporan ini juga bisa menunjukkan seberapa likuid sebuah bisnis, artinya apakah perusahaan punya cukup aset lancar (seperti kas atau piutang) untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Ini penting untuk memastikan bisnis tidak kesulitan membayar tagihan atau gaji karyawan.

3. Menganalisis kemampuan melunasi utang jangka pendek

Dari neraca, kamu bisa menghitung rasio keuangan yang berkaitan dengan utang jangka pendek. Ini membantu untuk mengevaluasi apakah bisnis mampu melunasi utangnya tepat waktu tanpa harus menjual aset penting atau mencari pinjaman tambahan.

4. Mengetahui nilai kekayaan bersih bisnis

Laporan ini juga menunjukkan seberapa besar kekayaan bersih perusahaan (ekuitas), yaitu selisih antara total aset dan total kewajiban. Semakin besar ekuitas, semakin besar nilai bersih bisnis tersebut. Ini penting terutama jika kamu ingin menarik investor atau menjual sebagian saham perusahaan.

Komponen Neraca

Untuk bisa memahami kondisi keuangan sebuah bisnis dari neraca, kamu perlu tahu dulu apa saja yang termasuk di dalamnya. Neraca umumnya terdiri dari tiga komponen utama: aset, liabilitas, dan ekuitas. Ketiga bagian ini saling berhubungan dan menjadi dasar dari laporan keuangan yang seimbang.

1. Aset (harta yang dimiliki perusahaan)

Aset adalah semua hal yang dimiliki oleh bisnis dan punya nilai ekonomi. Contohnya seperti uang tunai, persediaan barang, piutang dari pelanggan, tanah, kendaraan operasional, hingga peralatan produksi. 

Aset ini dikelompokkan menjadi tiga kategori:

  • Aset lancar, yaitu harta yang bisa dicairkan dalam waktu singkat, seperti kas dan piutang.
  • Aset tetap, yaitu harta berwujud yang digunakan dalam operasional bisnis dan punya masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti mesin atau bangunan.
  • Aset tidak berwujud, yaitu harta yang tidak memiliki bentuk fisik, tapi tetap punya nilai, seperti hak paten, merek dagang, atau goodwill.

2. Liabilitas (utang atau kewajiban)

Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ini bisa termasuk utang kepada supplier, pinjaman bank, atau gaji karyawan yang masih belum dibayar. 

Jenis liabilitas terbagi menjadi:

  • Liabilitas jangka pendek, yaitu kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang dagang atau pajak.
  • Liabilitas jangka panjang, yaitu utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, seperti pinjaman usaha jangka panjang.

3. Ekuitas (modal bersih)

Ekuitas adalah selisih antara total aset dengan total liabilitas. Ini adalah bagian dari kekayaan perusahaan yang menjadi hak pemilik bisnis setelah semua kewajiban dibayarkan. Ekuitas bisa berasal dari modal awal yang disetor, laba ditahan, atau investasi tambahan dari pemilik. Ekuitas juga sering disebut sebagai “aset bersih”.

Untuk membuat neraca selalu seimbang, digunakan rumus dasar akuntansi berikut:

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Ekuitas = Aset – Liabilitas

Rumus ini menunjukkan bahwa seluruh kekayaan perusahaan (aset) berasal dari dua sumber: dana pinjaman (liabilitas) dan modal sendiri (ekuitas). Jadi, jika kamu mencatat dengan benar, angka di sisi kiri dan kanan neraca akan selalu seimbang.

Jenis-Jenis Neraca

Sama-sama bertujuan menampilkan kondisi keuangan bisnis, ternyata neraca bisa disusun dalam dua bentuk yang berbeda. Pemilihannya tergantung pada kebutuhan dan jumlah akun yang kamu miliki dalam bisnis.

1. Neraca bentuk staffel (vertikal)

Neraca staffel disusun secara memanjang ke bawah (vertikal). Dalam format ini, informasi keuangan seperti aset, kewajiban, dan ekuitas ditulis berurutan dari atas ke bawah. Nama akun ditulis di sisi kiri, sedangkan angkanya atau nominalnya ada di sisi kanan.

Karena tampilannya memanjang dan rapi, bentuk ini cocok digunakan oleh perusahaan yang punya banyak akun keuangan. Urutannya pun lebih mudah dibaca, terutama saat menganalisis laporan keuangan yang kompleks.

2. Neraca bentuk skontro (horizontal)

Berbeda dengan staffel, neraca bentuk skontro disusun secara menyamping (horizontal), mirip seperti tabel dua kolom. Bagian kiri menampilkan daftar aset beserta nominalnya, sedangkan bagian kanan menampilkan liabilitas (kewajiban) dan ekuitas.

Format skontro biasanya digunakan oleh bisnis kecil atau menengah yang jumlah akunnya tidak terlalu banyak. Tampilannya lebih ringkas dan sederhana, jadi mudah dipahami dalam sekali lihat.

Baca Juga: Neraca Pembayaran Internasional: Definisi, Komponen, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Cara Membuat Neraca yang Benar

Menyusun neraca sebenarnya tidak sulit, asal kamu sudah memiliki data yang lengkap dari laporan keuangan lainnya. Berikut langkah-langkah sederhananya:

1. Siapkan laporan laba rugi dan perubahan modal

Sebelum menyusun neraca, pastikan kamu sudah menyusun laporan laba rugi (untuk melihat keuntungan/performa usaha) dan laporan perubahan modal (untuk tahu pergerakan modal dari waktu ke waktu).

2. Kumpulkan data aset dan hitung totalnya

Cari tahu berapa jumlah aset lancar (kas, piutang, persediaan) dan aset tetap (bangunan, kendaraan, peralatan), lalu jumlahkan semuanya. Data ini jadi dasar neraca bagian aset.

3. Susun bagian liabilitas dan ekuitas

Setelah bagian aset selesai, lanjut ke bagian kewajiban (utang jangka pendek & panjang), lalu hitung totalnya. Selanjutnya, hitung ekuitas (modal pemilik) yang bisa berasal dari dana investor dan laba ditahan (laba yang tidak dibagikan).

4. Pastikan neraca seimbang

Jumlah total aset harus sama dengan total liabilitas + ekuitas. Kalau hasilnya belum balance, artinya ada kesalahan pencatatan atau perhitungan yang perlu dicek ulang.

Baca Juga: Contoh Hingga Cara Membuat Neraca Keuangan Mudah!

Demikian penjelasan mengenai neraca, mulai dari pengertian, manfaat bagi bisnis, komponennya, hingga cara membuatnya. Dengan memahami dan menyusun neraca secara benar, kamu bisa punya kendali penuh atas kondisi keuangan bisnismu.

Yuk, gunakan Paper.id sekarang secara gratis dan kelola keuangan bisnis dengan lebih mudah dan akurat!

Muhamad Dika Wahyudi