Istilah liabilitas jangka panjang sering muncul dalam pembahasan laporan keuangan perusahaan. Namun, tidak semua orang memahami sepenuhnya apa yang dimaksud dengan kewajiban ini.
Padahal, bagi pelaku usaha maupun individu yang ingin mengelola keuangan dengan baik, pemahaman terhadap liabilitas jangka panjang sangatlah penting.
Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian, jenis-jenis, dan contoh nyata dari liabilitas jangka panjang, serta mengapa kewajiban ini berperan besar dalam keberlanjutan keuangan suatu entitas.
Yuk, simak di bawah ini!
Apa Itu Liabilitas Jangka Panjang?
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban finansial yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan.
Berbeda dengan liabilitas jangka pendek yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, liabilitas jangka panjang biasanya mencakup pinjaman atau komitmen dengan jangka waktu pelunasan menengah hingga panjang, bahkan hingga puluhan tahun.
Dalam laporan keuangan, liabilitas ini tercatat di bawah kategori “kewajiban tidak lancar” (non-current liabilities).
Contoh umum dari liabilitas jangka panjang meliputi pinjaman bank untuk pembelian aset, obligasi yang diterbitkan perusahaan, kewajiban pensiun karyawan, hingga sewa jangka panjang.
Memahami liabilitas jangka panjang penting untuk mendukung pengelolaan arus kas jangka panjang, menjaga solvabilitas perusahaan, dan memberikan informasi strategis kepada investor dalam menilai risiko dan keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: Liabilitas Jangka Pendek: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Mencatat dan mengelola kewajiban jangka panjang tidak harus rumit.
Dengan Paper.id, kamu dapat mencatat semua utang, menjadwalkan pembayaran, dan memantau laporan keuangan dalam satu platform saja.
Selain itu, laporan keuangannya juga sudah terintegrasi dengan invoice sehingga makin praktis, ada pula 30+ opsi pembayaran termasuk kartu kredit yang bisa kamu nikmati tanpa perlu mesin EDC beserta cicilan yang terjangkau.
Pantau arus kas, pastikan kewajiban tercatat dengan akurat, dan jaga bisnis tetap stabil secara finansial.
Coba fitur laporan keuangan Paper.id sekarang secara gratis, jangan lupa juga untuk registrasikan bisnismu untuk bisa nikmati semua manfaatnya!
Mengapa Liabilitas Jangka Panjang Penting?
Liabilitas jangka panjang tidak hanya mencerminkan besarnya utang yang harus dilunasi di masa depan, tetapi juga menggambarkan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pembiayaan dan pertumbuhan. Beberapa alasan mengapa liabilitas jangka panjang penting antara lain:
- Perencanaan keuangan: Perusahaan harus memastikan bahwa arus kas masa depan mencukupi untuk memenuhi kewajiban tanpa mengganggu operasional.
- Evaluasi risiko investasi: Investor biasanya menilai rasio antara liabilitas jangka panjang dan ekuitas untuk mengukur kesehatan struktur modal perusahaan.
- Manajemen risiko keuangan: Jika tidak dikelola dengan hati-hati, liabilitas ini dapat meningkatkan risiko likuiditas, bahkan berpotensi menyebabkan kegagalan usaha.
Jenis-Jenis Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang memiliki beragam bentuk. Berikut adalah jenis-jenis yang paling umum dijumpai:
1. Pinjaman jangka panjang
Merupakan utang yang diperoleh dari lembaga keuangan dengan jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun.
Biasanya digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap seperti mesin, gedung, atau kendaraan operasional.
Contohnya adalah kredit investasi dari bank dengan jangka waktu 10 tahun.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan kepada investor. Perusahaan berkomitmen untuk membayar bunga secara berkala dan mengembalikan pokok pinjaman saat jatuh tempo.
Contohnya adalah obligasi perusahaan sebesar Rp100 miliar dengan tenor 15 tahun.
3. Kewajiban pensiun
Beberapa perusahaan memberikan program pensiun kepada karyawan.
Dana yang harus dibayarkan setelah masa kerja karyawan selesai merupakan liabilitas jangka panjang yang dihitung berdasarkan estimasi manfaat pensiun.
4. Sewa jangka panjang
Jika perusahaan menyewa aset seperti gedung atau peralatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, maka kewajiban sewanya diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Sesuai standar akuntansi terbaru, perusahaan wajib mencatat kewajiban tersebut dalam laporan keuangan.
5. Utang pajak tangguhan
Kewajiban ini timbul dari perbedaan antara pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan keuangan secara akuntansi dan fiskal.
Selisih tersebut akan menjadi utang pajak yang dibayarkan pada periode mendatang.
Contoh Liabilitas Jangka Panjang dalam Praktik
Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh nyata dalam dunia bisnis:
- Pinjaman investasi: Sebuah perusahaan manufaktur meminjam Rp50 miliar untuk membangun pabrik baru dengan jangka waktu pelunasan 10 tahun.
- Penerbitan obligasi: Perusahaan teknologi menerbitkan obligasi untuk menggalang dana penelitian dan pengembangan selama 15 tahun.
- Kewajiban sewa: Startup menyewa gedung selama 5 tahun dengan nilai kontrak Rp2 miliar.
- Dana pensiun: Perusahaan multinasional menyisihkan dana sebesar Rp10 miliar untuk pembayaran pensiun karyawan yang akan dilakukan 20 tahun ke depan.
Baca Juga: 6 Contoh Liabilitas Tersembunyi yang Diam-diam Bisa Merugikan Bisnismu
Cara Mengelola Liabilitas Jangka Panjang
Agar tidak menjadi beban yang memberatkan, liabilitas jangka panjang perlu dikelola secara strategis. Berikut beberapa pendekatan yang dapat diterapkan:
- Susun rencana keuangan jangka panjang berdasarkan proyeksi arus kas untuk memastikan seluruh kewajiban dapat dibayar tepat waktu.
- Pantau rasio keuangan, seperti debt-to-equity ratio, agar struktur modal tetap sehat dan risiko gagal bayar dapat diminimalkan.
- Negosiasikan ketentuan pinjaman, termasuk suku bunga dan jadwal pelunasan, agar sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan.
- Manfaatkan refinancing bila perlu, untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah atau memperpanjang tenor pinjaman.
Liabilitas jangka panjang adalah bagian penting dari struktur keuangan perusahaan yang mencerminkan komitmen pembiayaan jangka panjang.
Dengan memahami jenis-jenis dan dampaknya terhadap operasional serta keuangan, pelaku usaha dan investor dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi.
Dari pinjaman bank hingga kewajiban pensiun, setiap bentuk liabilitas memiliki fungsi strategis.
Jika dikelola dengan baik, liabilitas jangka panjang tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga alat pendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
- Transaksi Bisnis dengan Kartu Kredit BNI, Cashback hingga Rp85 ribu! - April 22, 2025
- Transaksi Bisnis Pakai OVO, Langsung Dapat Discount 4%! - April 22, 2025
- Diskon Rp85 ribu untuk Transaksi dengan Kartu Kredit BNI JCB, Cek Promonya Sekarang! - April 22, 2025