Saat berbicara tentang dunia keuangan dan bisnis, tentu kamu sering mendengar istilah laba kotor dan laba bersih. Keduanya sering dijadikan indikator untuk mengukur performa keuangan sebuah perusahaan.
Namun, meskipun keduanya terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar antara laba kotor dan laba bersih.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian laba kotor, cara menghitungnya, dan bagaimana perbedaannya dengan laba bersih, agar kamu bisa lebih memahami konsep-konsep penting ini dalam dunia akuntansi.
Apa Itu Laba Kotor?
Laba kotor (gross profit) adalah selisih antara pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa dengan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Biaya langsung ini biasanya berupa biaya pokok penjualan (cost of goods sold/COGS), yang mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi lainnya yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual.
Secara sederhana, laba kotor menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan produk dan menjualnya.
Meskipun ini memberikan gambaran tentang kesehatan finansial perusahaan, laba kotor tidak mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara keseluruhan.
Formula Laba Kotor:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan−Biaya Pokok Penjualan (COGS)
Untuk memastikan bisnismu terus menghasilkan laba yang semakin optimal, tentu operasional perlu diperhatikan.
Salah satunya, kamu bisa memaksimalkan operasional bisnis menggunakan Paper.id untuk membantu proses pembuatan invoice jadi lebih simpel secara digital. Spesialnya, invoice digital di Paper.id sudah langsung terhubung dengan sistem pembayaran digital, sehingga kamu bisa langsung pilih dari 30+ opsi yang ada.
Nantinya, secara sistem, status pembayaran bisa langsung kamu lacak tanpa perlu cek manual dan mencocokkan antara bukti bayar dan mutasi rekening.
Yuk, pelajari selengkapnya tentang Paper.id dengan klik di sini, dan langsung registrasikan bisnismu secara gratis agar bisa nikmati semua fiturnya tanpa batasan!
Baca Juga: Contoh Laporan Laba Rugi Lengkap untuk Pemula, Gampang Dipahami!
Cara Menghitung Laba Kotor
Untuk menghitung laba kotor, kamu hanya perlu mengurangi total pendapatan penjualan dengan total biaya pokok penjualan.
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki pendapatan dari penjualan sebesar Rp500.000.000, dan biaya pokok penjualannya adalah Rp300.000.000. Maka, laba kotor perusahaan tersebut adalah:
Laba Kotor = Rp500.000.000 − Rp300.000.000 = Rp200.000.000
Dengan begitu, laba kotor perusahaan ini adalah Rp200.000.000.
Faktor yang Memengaruhi Laba Kotor
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi laba kotor, yaitu:
1. Perubahan harga jual
Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat.
Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang didapat.
2. Perubahan kuantitas produk yang dijual
Jumlah kuantitas produk yang dijual juga berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual, otomatis laba perusahaan akan meningkat.
Sama seperti perubahan harga jual, perubahan kuantitas produk juga bisa mengubah perolehan laba.
3. Harga pokok penjualan produk
Perubahan harga pokok pejualan sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga.
Apabila harga pokok penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan berubah.
Baca Juga: 5 Alasan Perencanaan Laba Penting bagi Usaha Kecil!
Mengapa Laba Kotor Penting?
Laba kotor memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, antara lain:
1. Indikator efisiensi operasional
Laba kotor membantu untuk menilai seberapa efisien perusahaan dalam memproduksi dan menjual produk.
Semakin besar laba kotor, semakin efisien perusahaan dalam menjalankan operasi produksi.
2. Dasar untuk perencanaan keuangan
Laba kotor bisa digunakan sebagai dasar untuk merencanakan strategi bisnis dan pengelolaan keuangan.
Jika laba kotor rendah, perusahaan mungkin perlu mengevaluasi biaya produksinya atau mempertimbangkan untuk meningkatkan harga jual produk.
3. Penilaian kinerja bisnis
Investor dan analis keuangan sering melihat laba kotor untuk menilai potensi keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi bisnis utama perusahaan.
Perbedaan Antara Laba Kotor dan Laba Bersih
Meskipun kedua istilah ini sama-sama berfungsi untuk mengukur profitabilitas perusahaan, keduanya sangat berbeda dalam cara perhitungannya dan informasi yang mereka berikan.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara laba kotor dan laba bersih:
1. Lingkup perhitungan
Laba kotor hanya menghitung selisih antara pendapatan dan biaya produksi barang atau jasa. Ini hanya mencakup biaya langsung yang diperlukan untuk menghasilkan produk.
Laba bersih, di sisi lain, adalah keuntungan setelah memperhitungkan seluruh biaya operasional dan pengeluaran lainnya seperti pajak, bunga utang, dan biaya administrasi.
2. Tujuan perhitungan
Laba kotor lebih fokus pada efisiensi produksi dan penjualan produk. Sementara, laba bersih memberikan gambaran lebih luas mengenai kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan, karena menghitung semua biaya yang dikeluarkan.
3. Fungsi
Laba kotor memberikan wawasan kepada manajemen mengenai margin keuntungan dari operasi inti perusahaan, dan digunakan untuk menilai apakah biaya produksi bisa ditekan atau harga produk perlu dinaikkan.
Di sisi lain, laba bersih adalah indikator utama dalam menilai keberhasilan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan setelah memperhitungkan berbagai faktor eksternal dan internal.
4. Posisi dalam laporan keuangan
Dalam laporan laba rugi perusahaan, laba kotor muncul setelah pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan, sedangkan laba bersih muncul setelah semua biaya lainnya dikurangi dari laba kotor.
Baca Juga: Laba Bersih: Definisi, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Mengapa Laba Kotor dan Laba Bersih Itu Penting?
Kedua angka ini sangat penting untuk dianalisis karena masing-masing memberikan wawasan yang berbeda tentang kondisi finansial perusahaan.
Laba kotor sangat berguna dalam menilai efektivitas produksi dan strategi penjualan, sedangkan laba bersih memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keuntungan perusahaan setelah seluruh biaya operasional dan kewajiban lainnya dipenuhi.
Bagi pemilik bisnis, manajer, atau investor, memahami perbedaan antara kedua jenis laba ini adalah langkah pertama untuk merencanakan strategi keuangan yang lebih matang.
Perusahaan dengan laba kotor yang tinggi namun laba bersih yang rendah bisa menunjukkan adanya masalah dengan biaya operasional atau pengelolaan utang.
Laba kotor dan laba bersih adalah dua indikator yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, namun keduanya memiliki fokus yang berbeda.
Laba kotor memberi gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam menjalankan operasi produksinya, sementara laba bersih memberikan gambaran keseluruhan tentang profitabilitas perusahaan setelah mempertimbangkan semua biaya.
Dengan memahami kedua konsep ini, kamu dapat lebih cermat dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
Jangan lupa, meskipun laba kotor mungkin terlihat bagus, yang lebih penting adalah laba bersih, karena inilah yang mencerminkan keuntungan yang benar-benar bisa dinikmati perusahaan.
- Laba Bersih: Definisi, Rumus, dan Cara Menghitungnya - Maret 7, 2025
- Slip Gaji: Definisi, Contoh, hingga Cara Membuatnya untuk Bisnis - Maret 7, 2025
- Laba Kotor, Cara Hitung, dan Perbedaannya dengan Laba Bersih - Maret 6, 2025