Pernah tidak kamu bertanya, uang yang ada di laci kasir, saldo di rekening bank, sampai uang tunai yang disimpan di dompet usaha, semuanya termasuk “kas” atau bukan? 

Nah, dalam dunia bisnis, istilah kas bukan cuma sekadar uang tunai, tapi juga mencakup semua bentuk aset yang bisa langsung dipakai buat transaksi.

Biar tidak salah paham, yuk pelajari lebih dalam tentang apa itu kas, jenis-jenisnya, fungsinya dalam operasional bisnis, sampai dari mana saja sumber penerimaannya. Simak selengkapnya di bawah!

Apa Itu Kas?

Kas adalah bentuk uang serta media yang digunakan untuk menyimpan, membayar, maupun menerima uang. Dalam konteks akuntansi, kas mencakup segala alat pembayaran yang dapat diterima oleh bank untuk disimpan.

Beberapa contohnya meliputi:

  • Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam
  • Dana yang tersimpan di bank dan dapat digunakan sewaktu-waktu, seperti tabungan, kartu kredit, dan rekening giro
  • Instrumen pembayaran lain seperti bilyet giro dan cek yang dapat diterima oleh pihak penerima.

Untuk mengelola kas dengan rapi dan akurat, pencatatan yang jelas sangatlah penting, terutama jika perusahaan memiliki banyak sumber penerimaan maupun pengeluaran kas.

Agar pencatatan kas dan arus keuangan bisnismu lebih tertata, kamu bisa memanfaatkan fitur laporan keuangan otomatis dari Paper.id. 

Dengan menggunakan platform invoicing dan payment ini, membantumu menyusun laporan kas harian, bulanan, hingga tahunan secara praktis dan akurat, lengkap dengan pencatatan transaksi yang bisa dipantau kapan saja.

Jadi, kamu tidak perlu repot menghitung secara manual dan bisa fokus mengembangkan bisnis! Yuk, gunakan Paper.id sekarang dengan klik di bawah!

Baca Juga: 5 Aplikasi Laporan Keuangan yang Mudah Digunakan

Jenis-Jenis Kas

Dalam praktiknya, kas perusahaan dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya. Berikut beberapa jenis kas yang umum digunakan:

1. Kas kecil (petty cash)

Kas kecil adalah dana tunai yang disediakan khusus oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan operasional yang nilainya relatif kecil. Biasanya, pengeluaran ini bersifat mendadak dan terjadi di lingkungan internal, sehingga pencatatannya pun dilakukan dalam akun tersendiri bernama dana kas kecil.

Tujuan utama dari kas kecil adalah untuk memudahkan pembayaran pengeluaran kecil tanpa harus melalui prosedur pembayaran yang lebih kompleks.

2. Kas bank (cash in bank)

Kas bank merupakan dana kas milik perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk bilyet giro. Jenis kas ini umumnya memiliki nominal yang lebih besar dan membutuhkan pengamanan yang lebih tinggi.

Dana kas ini digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan, terutama untuk transaksi bisnis dengan nilai cukup besar. Pembayarannya biasanya dilakukan menggunakan cek atau metode perbankan lainnya.

Fungsi Kas dalam Bisnis dan Keuangan

Kas memiliki peran yang sangat penting dalam kelancaran operasional sebuah bisnis. Beberapa fungsi utama kas antara lain:

1. Sebagai alat pembayaran

Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban, baik itu pembelian barang, pembayaran utang, maupun biaya operasional sehari-hari. Fungsi ini menjadikan kas sebagai sarana utama dalam transaksi.

2. Sebagai alat penerimaan

Selain untuk pembayaran, kas juga berfungsi sebagai tempat penerimaan dana, baik dari hasil penjualan, pendapatan jasa, atau penerimaan lainnya. Dengan adanya kas, semua penerimaan tersebut dapat dicatat dan dikelola dengan baik.

3. Sebagai alat pengukur likuiditas

Kas mencerminkan tingkat likuiditas sebuah entitas. Semakin besar jumlah kas yang tersedia, semakin tinggi kemampuan entitas tersebut untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

4. Sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan

Jumlah kas yang dimiliki sering kali menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah bisnis berikutnya, seperti investasi, ekspansi usaha, atau pembayaran dividen.

5. Sebagai pengendali arus kas masuk dan keluar

Dengan pencatatan kas yang baik, perusahaan atau individu dapat memantau aliran dana yang masuk dan keluar sehingga sangat membantu dalam menjaga kestabilan keuangan serta mencegah kekurangan dana secara tiba-tiba.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Ekuitas: Pondasi Penting dalam Laporan Keuangan Bisnis

Sumber Penerimaan Kas

Kas yang dimiliki perusahaan tidak hanya berasal dari satu jenis transaksi, melainkan dari berbagai aktivitas usaha dan keuangan. Beberapa sumber penerimaan kas antara lain:

1. Penjualan aset jangka panjang

Perusahaan bisa memperoleh kas dari hasil penjualan aset tetap seperti bangunan, kendaraan, atau mesin produksi yang sudah tidak digunakan.

2. Penambahan modal oleh pemilik atau emisi saham

Ketika pemilik perusahaan menyuntikkan modal tambahan atau perusahaan menerbitkan saham baru, kas perusahaan akan bertambah dari hasil kegiatan tersebut.

3. Penerbitan surat utang

Penerimaan kas juga bisa berasal dari pengeluaran surat utang, baik utang jangka pendek seperti wesel maupun utang jangka panjang seperti obligasi atau hipotek. Tambahan utang ini biasanya diiringi dengan masuknya dana segar ke kas perusahaan.

4. Penjualan aktiva lancar selain kas

Jika perusahaan menjual aktiva lancar seperti persediaan atau piutang dan mendapatkan pembayaran tunai, hal ini juga menambah saldo kas.

5. Pendapatan dari investasi atau sumber lain

Kas dapat diterima dari hasil investasi, seperti sewa properti, bunga simpanan, dividen saham yang dimiliki, serta dari sumbangan atau hadiah yang diterima.

6. Pengembalian pajak

Jika perusahaan mengalami kelebihan bayar pajak di periode sebelumnya, maka pengembalian dana dari otoritas pajak juga menjadi salah satu sumber penerimaan kas.

Pengeluaran Kas

Selain penerimaan, penting juga memahami transaksi apa saja yang menyebabkan kas keluar dari perusahaan. Beberapa bentuk pengeluaran kas meliputi:

1. Pembelian instrumen investasi

Ketika perusahaan membeli saham atau obligasi dari entitas lain, hal ini menyebabkan pengurangan kas.

2. Penarikan saham atau pengambilan dana oleh pemilik

Pemilik usaha bisa menarik kembali saham yang telah beredar atau mengambil dana dari perusahaan, sehingga kas akan berkurang.

3. Pelunasan utang

Pembayaran angsuran atas utang jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk bunga, akan mengurangi saldo kas yang dimiliki.

4. Pembelian barang secara tunai

Transaksi pembelian barang dagangan, perlengkapan kantor, atau bahan baku secara langsung menggunakan uang tunai juga termasuk dalam pengeluaran kas.

5. Pembayaran kewajiban rutin

Pengeluaran kas juga terjadi ketika perusahaan membayar dividen, pajak, sewa, serta denda. Semua kewajiban ini harus dibayarkan tepat waktu untuk menjaga kelancaran operasional dan reputasi perusahaan.

Baca Juga: Manfaat dan Tujuan Laporan Keuangan bagi Bisnis

Demikian penjelasan mengenai kas secara lengkap. Pada intinya, dari mulai uang tunai di tangan hingga saldo yang tersimpan di rekening, semuanya bisa dikategorikan sebagai kas yang punya peran vital dalam jalannya bisnis.

Dengan memahami jenis-jenis kas, fungsinya dalam operasional, serta sumber penerimaan dan pengeluarannya, kamu bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat dan strategis.

Namun, memahami saja tidak cukup. Yang tak kalah penting adalah bagaimana kamu mencatat dan memantau kas bisnis secara rutin dan rapi. Di sinilah teknologi bisa bantu banyak!

Daripada repot mencatat manual dan khawatir ada transaksi yang terlewat, kamu bisa pakai Paper.id. Platform ini bukan cuma bantu mencatat arus kas, tapi juga menyajikan laporan keuangan otomatis yang bisa kamu akses kapan saja. Semuanya lebih cepat, praktis, dan akurat!

Yuk, mulai kelola kas dan laporan keuangan bisnismu dengan lebih mudah pakai Paper.id!

SEO Content Writer at Paper.id
SEO Content Writer dengan pengalaman lebih dari 3 tahun sebagai SEO Marketing dan Content Writer di berbagai industri, termasuk OTT (Over The Top), media online, teknologi, dan pusat pelatihan.
Muhamad Dika Wahyudi