Pernah tergoda dengan tulisan “Diskon 50%” atau “Beli 1 Gratis 1” saat belanja? Diskon memang jadi strategi pemasaran yang efektif, bisa bikin hati tertarik dan dompet calon pelanggan terbuka.
Tapi apakah kamu benar-benar paham apa itu diskon, apa tujuannya, dan bagaimana cara menghitungnya dengan benar?
Artikel ini akan membahas pengertian diskon secara lengkap, termasuk jenis-jenisnya dan cara menghitungnya, agar kamu bisa menjadi pembeli yang lebih cerdas dan pebisnis yang lebih strategis.
Apa Itu Diskon?
Diskon adalah potongan harga dari harga asli suatu barang atau jasa. Biasanya ditawarkan dalam bentuk persentase (contoh: 20%) atau nominal tetap (contoh: Rp50.000).
Tujuannya? Untuk menarik perhatian konsumen, meningkatkan penjualan, hingga menghabiskan stok barang.
Bagi konsumen, diskon terasa seperti “kesempatan emas”. Tapi bagi pelaku bisnis, diskon adalah alat yang dirancang secara strategis untuk meningkatkan transaksi.
Jika kamu menjalankan bisnis dan ingin memberikan diskon secara teratur, pastikan semua pencatatan transaksi dan program promo tercatat rapi dan otomatis.
Di sinilah Paper.id bisa membantu. Lewat fitur invoicing dan pencatatan digitalnya, kamu bisa mengelola penjualan, mencatat potongan harga, dan membuat laporan keuangan otomatis, semua dari satu platform!
Yuk, buat promo bisnis jadi lebih terkontrol dan profesional. Pelajari selengkapnya tentang invoice online dan pembayaran bisnis Paper.id dan rasakan dampak positifnya bagi bisnismu, gratis!
Baca Juga: Cara Menghitung Diskon Persen Lengkap dengan Contoh Kasusnya, Penting untuk Bisnis
Tujuan Pemberian Diskon
1. Meningkatkan penjualan
Diskon mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak atau lebih cepat, terutama saat promo besar seperti Harbolnas atau Black Friday. Potongan harga juga bisa memicu pembelian impulsif saat konsumen merasa tidak ingin melewatkan penawaran.
2. Menghabiskan stok
Diskon sering digunakan untuk membersihkan stok lama atau produk yang tidak laku. Strategi ini umum di industri fashion, elektronik, atau produk yang punya masa kadaluarsa seperti makanan dan kosmetik.
3. Meningkatkan loyalitas pelanggan
Diskon khusus untuk pelanggan setia atau anggota member bisa meningkatkan loyalitas. Banyak bisnis juga memberikan diskon khusus untuk pengguna baru agar mencoba produk atau layanan mereka, seperti uji coba gratis di platform digital.
Jenis-Jenis Diskon
1. Diskon persentase
Potongan harga berdasarkan persentase dari harga asli. Misalnya, diskon 20% dari Rp500.000 berarti kamu hanya perlu membayar Rp400.000.
2. Diskon nominal
Potongan harga dalam bentuk angka tetap. Misalnya, “Potongan Rp50.000 untuk pembelian di atas Rp300.000”. Diskon jenis ini mudah dihitung dan sering digunakan untuk strategi bundling.
3. Diskon berdasarkan kuantitas
Contohnya: “Beli 2 Gratis 1” atau “Beli 3 Lebih Murah”. Jenis ini dirancang untuk mendorong pembelian dalam jumlah banyak dan meningkatkan nilai transaksi per pelanggan.
Baca Juga: Strategi Meningkatkan Loyalitas Buyer: Beri Diskon atau Rewards?
Cara Menghitung Diskon
1. Diskon persentase
Rumus:
Potongan Harga = Harga Asli × (Diskon ÷ 100)
Harga Akhir = Harga Asli – Potongan Harga
Contoh: Harga Rp800.000, diskon 30%
Potongan: Rp240.000 → Harga akhir: Rp560.000
2. Diskon nominal
Rumus:
Harga Akhir = Harga Asli – Potongan Nominal
Contoh: Buku seharga Rp150.000 dengan diskon Rp30.000 → Harga akhir: Rp120.000
3. Diskon berdasarkan kuantitas
Misalnya promo “Beli 2 Gratis 1”, kamu hanya perlu membayar dua item untuk mendapatkan tiga. Jika satu item Rp50.000, maka kamu cukup membayar Rp100.000 untuk tiga barang.
Pada akhirnya, diskon bukan hanya soal harga lebih murah. Bagi bisnis, ini adalah strategi untuk menarik pembeli, meningkatkan omzet, dan mengelola stok.
Bagi konsumen, diskon bisa jadi penawaran menguntungkan jika dihitung dengan benar, bukan sekadar iming-iming.
Memahami diskon secara menyeluruh bukan hanya penting bagi konsumen, tapi juga krusial bagi pemilik bisnis.
Dengan strategi diskon yang tepat, kamu bisa meningkatkan daya tarik produk, mempercepat perputaran stok, dan memperbesar loyalitas pelanggan.
Tapi semua itu akan berjalan efektif jika didukung oleh sistem pencatatan yang rapi dan terintegrasi.
Jadi, pastikan setiap transaksi diskon dalam bisnismu tercatat dengan baik—agar bukan hanya menarik perhatian pembeli, tapi juga memperkuat pondasi keuangan usahamu.