Mengelola bisnis tanpa memahami laporan laba rugi ibarat mengemudi tanpa melihat speedometer, kamu mungkin tetap melaju, tapi tidak tahu apakah sedang untung atau malah merugi.

Laporan ini bukan sekadar catatan angka, melainkan cerminan kesehatan keuangan bisnismu. Dengan memahami laporan laba rugi, kamu bisa melihat seberapa besar pendapatan, biaya operasional, hingga keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

Nah, jika kamu baru memulai dan ingin tahu cara membuat serta membaca laporan laba rugi dengan mudah, yuk simak contoh lengkapnya di artikel ini!

Bentuk dan Contoh Laporan Laba Rugi

Seperti yang diketahui bahwa bentuk dari laporan laba rugi memiliki banyak jenisnya. Untuk melihat formatnya bisa disimak berikut ini.

1. Contoh laporan laba rugi single step

Laporan laba rugi single step (langkah tunggal) adalah salah satu metode penyusunan laporan laba rugi yang sederhana dan mudah dipahami.

Dalam format ini, semua pendapatan dikelompokkan dalam satu bagian, sementara semua beban ditempatkan dalam bagian terpisah. Laba atau rugi bersih diperoleh dengan mengurangkan total beban dari total pendapatan.

Karakteristik laporan laba rugi single step:

  • Tidak memisahkan antara pendapatan dan beban operasional serta non-operasional.
  • Sederhana dan mudah dibaca.
  • Cocok untuk usaha kecil hingga menengah.

Format laporan laba rugi single step

Berikut adalah contoh format laporan laba rugi single step untuk sebuah perusahaan fiktif, yakni PT Sejahtera Abadi:

PT Sejahtera Abadi

Laporan Laba Rugi

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2024

Pendapatan:

  • Penjualan Produk: Rp500.000.000
  • Pendapatan Jasa: Rp150.000.000
  • Pendapatan Lain-lain: Rp50.000.000
  • Total Pendapatan: Rp700.000.000

Beban:

  • Beban Gaji: Rp200.000.000
  • Beban Operasional: Rp100.000.000
  • Beban Sewa: Rp50.000.000
  • Beban Pajak: Rp20.000.000
  • Total Beban: Rp370.000.000

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Beban

Laba Bersih: Rp330.000.000

Kelebihan dan kekurangan laporan laba rugi single step

Kelebihan:

  • Sederhana dan mudah dipahami
  • Cepat dalam penyusunan laporan keuangan
  • Cocok untuk usaha kecil yang tidak memiliki transaksi keuangan yang kompleks

Kekurangan:

  • Kurang detail dalam memisahkan pendapatan dan beban operasional serta non-operasional
  • Kurang cocok untuk perusahaan besar dengan aktivitas bisnis yang kompleks

Baca Juga: Laporan Laba Rugi: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Contoh

2. Contoh laporan laba rugi multiple step

Selanjutnya ada laporan laba rugi multiple step atau bertahap adalah format laporan keuangan yang menyajikan laba perusahaan secara lebih rinci. Konsepnya adalah memisahkan transaksi operasional dan non-operasional. 

Format ini memberikan gambaran lebih jelas tentang sumber laba dan biaya perusahaan. Dengan begitu, sangat berguna bagi manajemen, investor, dan pihak terkait lainnya dalam menganalisis kinerja keuangan bisnis.

Struktur laporan laba rugi multiple step

Laporan laba rugi multiple step biasanya terdiri dari tiga bagian utama:

1. Pendapatan dan Beban Operasional

  • Menampilkan pendapatan utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa.
  • Menunjukkan beban yang langsung terkait dengan operasional bisnis, seperti harga pokok penjualan (HPP).
  • Menghasilkan Laba Kotor.

2. Pendapatan dan Beban Non-Operasional

  • Menampilkan pendapatan dan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan operasi utama, seperti pendapatan bunga atau beban bunga.
  • Menghasilkan Laba Operasional sebelum pajak.

3. Laba Bersih

  • Setelah dikurangi pajak penghasilan, diperoleh Laba Bersih perusahaan.

Contoh laporan laba rugi multiple step

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2024

1. Pendapatan dan Harga Pokok Penjualan

  • Penjualan Bersih: Rp1.000.000.000
  • Harga Pokok Penjualan (HPP): Rp600.000.000
  • Laba Kotor: Rp400.000.000

2. Beban Operasional

  • Beban Penjualan: Rp50.000.000
  • Beban Administrasi & Umum: Rp70.000.000
  • Total Beban Operasional: Rp120.000.000
  • Laba Operasional: Rp280.000.000

3. Pendapatan dan Beban Non-Operasional

  • Pendapatan Bunga: Rp10.000.000
  • Beban Bunga: Rp20.000.000
  • Total Pendapatan/Beban Non-Operasional: Rp(10.000.000)

4. Laba Sebelum Pajak

    Rp270.000.000

5. Pajak Penghasilan

    Rp54.000.000

6. Laba Bersih

    Rp216.000.000

Mengelola keuangan bisnis sering kali terasa rumit, apalagi jika harus mencatat transaksi satu per satu secara manual.

Kesalahan pencatatan bisa berdampak besar, mulai dari laporan keuangan yang tidak akurat hingga kesulitan dalam menghitung profit. Belum lagi jika stok barang berubah terus, tapi pencatatan tidak sinkron dengan transaksi.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa menggunakan fitur akuntansi sederhana dari Paper.id yang dirancang agar mudah dipahami, bahkan bagi pemula.

Dengan sistem otomatis, setiap transaksi bisnis, mulai dari pemasukan, pengeluaran, perubahan stok barang, hingga retur pembelian akan tercatat secara real-time tanpa ribet.

Yuk, coba fitur akuntansi dari Paper.id sekarang dengan klik tombol di bawah ini!

Baca Juga: Apa Itu Laba? Jenis, Unsur, Hingga Cara Menghitungnya

3. Contoh laporan laba rugi untuk laporan pajak

Laporan laba rugi adalah salah satu dokumen keuangan penting yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak perusahaan.

Laporan ini mencatat seluruh pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang diperoleh dalam suatu periode tertentu.

Dalam konteks perpajakan, laporan laba rugi digunakan sebagai dasar perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan menjadi bagian dari SPT Tahunan.

Fungsi laporan laba rugi dalam laporan pajak

1. Menentukan penghasilan kena pajak

Dari laporan laba rugi, perusahaan dapat mengetahui laba sebelum pajak, yang kemudian digunakan untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh).

2. Sebagai bukti penghasilan bagi wajib pajak

Laporan ini menunjukkan sumber pendapatan perusahaan dan dapat dijadikan dasar untuk audit pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

3. Menghindari risiko pajak

Dengan laporan yang rapi dan sesuai aturan, perusahaan dapat menghindari potensi sanksi pajak akibat kesalahan pelaporan.

Struktur laporan laba rugi untuk pajak

Berikut adalah struktur laporan laba rugi yang digunakan untuk kepentingan perpajakan:

1. Pendapatan Bruto

Semua pemasukan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas operasionalnya.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual.

3. Laba Kotor

Selisih antara pendapatan bruto dan HPP.

4. Beban Usaha

Beban operasional yang mencakup biaya administrasi, pemasaran, dan lainnya.

5. Laba Operasional

Laba yang diperoleh setelah dikurangi beban usaha.

6. Pendapatan dan Beban Lainnya

Termasuk pendapatan bunga, keuntungan penjualan aset, atau beban bunga pinjaman.

7. Laba Sebelum Pajak

Hasil akhir sebelum dikurangi pajak penghasilan.

8. Pajak Penghasilan (PPh 25/29)

Pajak yang harus dibayarkan perusahaan sesuai dengan tarif yang berlaku.

9. Laba Bersih Setelah Pajak

 Keuntungan bersih yang diperoleh setelah dikurangi pajak.

Contoh laporan laba rugi untuk laporan pajak

Periode: 1 Januari – 31 Desember 2024

KeteranganJumlah (Rp)
Pendapatan Bruto800.000.000
Harga Pokok Penjualan-400.000.000
Laba Kotor400.000.000
Beban Operasional-150.000.000
Laba Operasional250.000.000
Pendapatan Lainnya50.000.000
Beban Lainnya-20.000.000
Laba Sebelum Pajak280.000.000
Pajak Penghasilan (PPh)-56.000.000
Laba Bersih Setelah Pajak224.000.000

Baca Juga: Laba Bruto: Definisi dan Cara Mudah Menghitungnya

Laporan laba rugi adalah elemen penting dalam keuangan perusahaan yang mencatat pendapatan, beban, laba, dan rugi dalam periode tertentu.

Dengan memahami laporan ini, bisnis dapat menilai kinerja keuangan, mengoptimalkan strategi, serta menarik investor.

Formatnya bisa single-step atau multiple-step, tergantung kebutuhan analisis keuangan perusahaan.

Namun, ternyata masih banyak pebisnis masih kesulitan mencatat dan menganalisis laba dengan akurat, padahal bisa berdampak pada kestabilan keuangan dan kelancaran operasional bisnis.

Untuk menghindari masalah ini, kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih mudah menggunakan Paper.id.

Dengan integrasi invoicing dan pembayaran dalam satu platform, kamu dapat memantau laba secara real-time melalui satu dashboard tanpa repot.

Yuk, daftar sekarang dan rasakan kemudahannya dengan klik tombol di bawah!

Muhamad Dika Wahyudi