Laba kotor adalah salah satu indikator utama dalam menilai kesehatan keuangan bisnis. Dengan mengetahui laba kotor, pemilik usaha bisa memahami seberapa besar keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi dengan beban operasional dan pajak.

Maka dari itu, kamu wajib paham bagaimana caranya.

Nah, dalam artikel ini, kamu dapat memahami secara lengkap cara menghitung laba kotor dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah dipahami.

Apa Itu Laba Kotor?

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan bisnis dengan harga pokok penjualan (HPP). Laba ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh dari aktivitas utama bisnis sebelum memperhitungkan biaya operasional, pajak, dan beban lainnya.

Laba Kotor dihitung dengan rumus berikut:

Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)

Untuk meningkatkan laba bisnismu, strategi bisnis yang dibutuhkan bukan sekadar berjualan sebanyak-banyaknya saja. Pada akhirnya, operasional yang efektif dan efisien juga berpengaruh, apalagi saat nantinya menghitung laba bersih karena sudah harus memperhitungkan biaya operasional dan beban lainnya.

Biasanya, bisnis mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk invoicing. Padahal, proses ini merupakan bagian besar dari bisnis yang tidak terelakkan.

Untuk menghematnya, kamu bisa mulai beralih dari cara konvensional ke digital dengan Paper.id. Di Paper.id, kamu dapat membuat invoice dalam 5 menit dengan template profesional yang sudah tersedia. Ada 30+ opsi pembayaran digital untuk kirim dan terima transaksi bisnis, mulai dari transfer bank, QRIS, Virtual Account, e-wallet, marketplace (Tokopedia, Shopee, Blibli), dan kartu kredit serta cicilan.

Nantinya, kamu juga bisa langsung melacak status pembayaran secara real-time lewat dashboard secara mudah tanpa harus repot-repot mencocokkan bukti transfer dan mutasi rekening satu per satu.

Yuk, pelajari Paper.id dengan klik di sini dan registrasikan bisnismu untuk nikmati fitur-fiturnya, gratis!

Baca Juga: Contoh Laporan Laba Rugi Lengkap untuk Pemula, Gampang Dipahami!

Langkah-Langkah Menghitung Laba Kotor

Untuk mendapatkan laba kotor, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

1. Menentukan pendapatan

Pendapatan adalah total penerimaan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu.

Misalnya, jika bisnis menjual produk senilai Rp100.000.000 dalam satu bulan, maka pendapatannya adalah Rp100.000.000.

2. Menghitung harga pokok penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya langsung yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual. HPP mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, serta biaya produksi lainnya.

Rumus HPP: HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Contoh:

  • Persediaan awal: Rp 20.000.000
  • Pembelian barang selama periode: Rp 50.000.000
  • Persediaan akhir: Rp 15.000.000

Maka, perhitungan HPP: HPP = 20.000.000 + 50.000.000 – 15.000.000 = Rp 55.000.000

3. Menghitung laba kotor

Setelah mengetahui pendapatan dan HPP, laba kotor bisa dihitung dengan mengurangkan HPP dari pendapatan.

Contoh:

  • Pendapatan: Rp 100.000.000
  • HPP: Rp 55.000.000

Maka, laba kotor: Laba Kotor = 100.000.000 – 55.000.000 = Rp 45.000.000

Contoh Perhitungan Laba Kotor

Misalnya, sebuah bisnis memiliki data keuangan sebagai berikut:

  • Pendapatan: Rp 150.000.000
  • Persediaan awal: Rp 30.000.000
  • Pembelian barang selama periode: Rp 70.000.000
  • Persediaan akhir: Rp 20.000.000

Langkah perhitungannya:

  1. Menghitung HPP: HPP = 30.000.000 + 70.000.000 – 20.000.000 = Rp 80.000.000
  2. Menghitung Laba Kotor: Laba Kotor = Pendapatan – HPP Laba Kotor = 150.000.000 – 80.000.000 = Rp 70.000.000

Baca Juga: Cara Menghitung Laba Rugi untuk Bisnis yang Sukses

Pentingnya Menghitung Laba Kotor dengan Tepat

Menghitung laba kotor dengan benar memberikan manfaat besar bagi bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa memahami laba kotor sangat penting:

1. Menilai efisiensi operasional

Laba kotor membantu bisnis dalam mengevaluasi apakah strategi harga yang diterapkan sudah sesuai. Jika laba kotor terlalu kecil, bisa jadi harga jual terlalu rendah atau biaya produksi terlalu tinggi. Dengan mengetahui angka ini, bisnis bisa menyesuaikan strategi harga untuk meningkatkan profitabilitas.

2. Mengidentifikasi potensi peningkatan profitabilitas

Dengan menghitung laba kotor secara berkala, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, seperti mencari pemasok bahan baku yang lebih murah, mengurangi limbah produksi, atau meningkatkan efisiensi tenaga kerja. Hal ini membantu bisnis untuk tetap kompetitif di pasar.

3. Mengoptimalkan pengeluaran produksi dan biaya bahan baku

Mengetahui laba kotor memungkinkan bisnis untuk mengontrol pengeluaran produksi dan mencari cara untuk menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas produk. Dengan pemantauan yang baik, bisnis dapat menyesuaikan anggaran agar lebih efisien dan tidak mengalami pemborosan.

4. Membantu dalam perencanaan keuangan dan ekspansi bisnis

Laba kotor yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa bisnis berada di jalur yang sehat. Ini memberikan kepercayaan diri bagi pemilik usaha untuk melakukan ekspansi, seperti membuka cabang baru, meningkatkan kapasitas produksi, atau berinvestasi dalam pemasaran.

5. Membantu menarik investor atau mitra bisnis

Jika bisnis berencana mencari investor atau mitra bisnis, angka laba kotor menjadi salah satu aspek yang dilihat. Investor cenderung memilih bisnis dengan margin laba kotor yang baik karena menandakan model bisnis yang berkelanjutan dan berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Baca Juga: 5 Alasan Perencanaan Laba Penting bagi Usaha Kecil!

Demikianlah penjelasan tentang laba kotor dan cara hitungnya.

Laba kotor adalah indikator utama dalam mengevaluasi kesehatan keuangan bisnis. Dengan memahami cara menghitung laba kotor, pemilik bisnis dapat mengoptimalkan keuntungan dan mengelola keuangan dengan lebih baik.

Oleh karena itu, menghitung laba kotor secara rutin adalah langkah strategis dalam memastikan bisnis berjalan dengan efisien dan menguntungkan.

Nadiyah Rahmalia