Ekuitas adalah istilah yang sering muncul dalam dunia keuangan dan bisnis, namun tidak semua orang memahami apa itu ekuitas dan bagaimana cara menghitungnya. Jika kamu ingin memahami konsep ini secara praktis, artikel ini akan menjelaskan cara menghitung ekuitas dan rumusnya dengan langkah-langkah sederhana. Simak penjelasannya sampai akhir.

Apa Itu Ekuitas?

Sebelum masuk ke rumus dan cara perhitungan, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu ekuitas. Secara sederhana, ekuitas adalah nilai bersih dari suatu aset setelah dikurangi seluruh kewajiban atau utang yang terkait.

Dalam dunia bisnis, ekuitas sering disebut sebagai modal sendiri, yaitu nilai yang benar-benar menjadi milik pemilik usaha setelah semua kewajiban dilunasi. Sebagai gambaran, jika kamu memiliki rumah senilai Rp1 miliar dan masih memiliki sisa cicilan sebesar Rp400 juta, maka ekuitasmu adalah Rp600 juta.

Ekuitas penting karena:

  • Menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan atau individu
  • Menjadi indikator penting bagi investor dalam menilai potensi bisnis
  • Membantu dalam pengambilan keputusan finansial, seperti ekspansi atau pengajuan pinjaman

Baca Juga: Contoh Laporan Perubahan Ekuitas dalam Bisnis Panduan Lengkap untuk Pemula

Rumus Dasar Ekuitas

Rumus utama untuk menghitung ekuitas sangat mudah:

Ekuitas = Aset – Kewajiban

  • Aset: Semua yang kamu miliki, seperti kas, inventaris, kendaraan, properti, atau piutang
  • Kewajiban: Semua utang atau beban, seperti pinjaman, tagihan, atau utang usaha

Rumus ini berlaku untuk bisnis, keuangan pribadi, bahkan kepemilikan properti.

Jenis-Jenis Ekuitas

Beberapa jenis ekuitas yang umum ditemui antara lain:

  1. Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity)
    Nilai kepemilikan setelah dikurangi kewajiban. Umum digunakan pada bisnis kecil atau perseorangan.
  2. Ekuitas Pemegang Saham (Shareholder’s Equity)
    Digunakan di perusahaan besar, mencakup modal saham dan laba ditahan.
  3. Ekuitas Rumah (Home Equity)
    Selisih antara nilai pasar rumah dengan sisa hipotek.
  4. Ekuitas Merek (Brand Equity)
    Nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah merek, meski tidak selalu tercermin secara angka dalam laporan keuangan.

Masing-masing jenis ini punya konteks berbeda, tapi prinsip penghitungan tetap mengacu pada aset dikurangi kewajiban.

Langkah-Langkah Menghitung Ekuitas

1. Identifikasi aset

Kumpulkan semua informasi terkait aset yang dimiliki. Ini bisa berupa:

  • Aset lancar: Kas, piutang, inventaris
  • Aset tetap: Properti, mesin, kendaraan
  • Aset lainnya: Investasi, hak paten, aset tidak berwujud

Contoh:
Kamu memiliki aset:

  • Kas: Rp50 juta
  • Piutang: Rp20 juta
  • Inventaris: Rp30 juta
  • Gedung: Rp200 juta

Total aset = Rp300 juta

2. Hitung total kewajiban

Catat semua utang atau beban perusahaan, seperti:

  • Pinjaman bank: Rp100 juta
  • Utang kepada supplier: Rp20 juta

Total kewajiban = Rp120 juta

3. Terapkan rumus

Ekuitas = Aset – Kewajiban
Ekuitas = Rp300 juta – Rp120 juta = Rp180 juta

Ekuitas bisnis kamu saat ini adalah Rp180 juta.

4. Analisis hasil

  • Ekuitas positif menunjukkan keuangan yang sehat
  • Ekuitas negatif bisa menjadi peringatan bahwa kewajiban melebihi aset

Contoh: Menghitung Ekuitas Bangunan

Misalkan kamu memiliki bangunanyang saat ini bernilai Rp1 miliar, dan sisa hipoteknya Rp300 juta.

  • Aset = Rp1 miliar
  • Kewajiban = Rp300 juta
  • Ekuitas = Rp700 juta

Ekuitas bangunan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai jaminan kredit atau lainnya.

Omong-omong, kamu tak perlu repot menyusun laporan secara manual, lho.

Dengan Paper.id, kamu bisa memantau aset, kewajiban, dan seluruh laporan keuangan dalam satu dashboard yang simpel bahkan bagi pemula sekalipun. Lebih cepat, lebih akurat, dan pastinya lebih efisien.

Selain itu, laporan keuangannya sudah terintegrasi dengan invoicing digital dan pembayaran online yang banyak pilihan, termasuk juga kartu kredit dan cicilan tanpa mesin EDC.

Yuk, cek selengkapnya tentang laporan keuangan Paper.id dan registrasikan bisnismu gratis!

Baca Juga: Manfaat dan Tujuan Laporan Keuangan bagi Bisnis: Kunci Sukses yang Tidak Boleh Diabaikan

Faktor yang Mempengaruhi Ekuitas

  • Pendapatan dan pengeluaran: Laba meningkatkan ekuitas, kerugian menguranginya
  • Nilai aset: Kenaikan harga properti atau investasi menambah ekuitas
  • Pelunasan utang: Mengurangi kewajiban, otomatis meningkatkan nilai ekuitas

Mengapa Menghitung Ekuitas Itu Penting?

  • Membantu mengambil keputusan keuangan secara rasional
  • Menarik minat investor melalui laporan yang menunjukkan kestabilan dan pertumbuhan
  • Mendukung perencanaan jangka panjang untuk bisnis maupun pribadi

Tips Meningkatkan Ekuitas

  • Kurangi utang dengan strategi pembayaran yang disiplin
  • Investasikan keuntungan untuk menambah aset produktif
  • Jaga efisiensi operasional agar pendapatan terus meningkat

Menghitung ekuitas bukan hanya soal angka di atas kertas. Hal ini adalah cerminan dari kekuatan finansial, arah pertumbuhan, dan fondasi kepercayaan yang kamu bangun dalam bisnismu.

Dengan memahami cara menghitung ekuitas, kamu tak hanya melihat di mana posisimu hari ini, tapi juga bisa merancang ke mana bisnismu melangkah ke depan.

Mulailah dengan langkah kecil: identifikasi aset, hitung kewajiban, dan analisis hasilnya. Dari sana, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas, menarik investor yang tepat, dan menjaga agar bisnismu tetap sehat dalam jangka panjang.

Jangan biarkan keputusan penting dibuat tanpa data yang akurat. Bangun kontrol atas keuangan bisnismu, karena di balik angka, ada masa depan yang bisa kamu bentuk sendiri.

Nadiyah Rahmalia